Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut data BPS tahun 2010 bahwa angka kemiskinan di Indonesia mencapai 14,5 1 Angka statistik ini seakan mewakili suatu gejala kemiskinan yang dirasakan masyarakat kebanyakan mulai dari tumbuhnya busung lapar, rendahnya daya beli masyarakat menghadapi harga-harga kebutuhan yang menjulang, hingga susahnya mencari pekerjaan dan uang, meningkatnya jumlah orang miskin dan orang yang tidak beruntung, sesungguhnya erat kaitannya dengan masalah struktur yang timpang dan kurang mendukung.Institusi-institusi utama dalam negara, pemerintah dan pemilik modal, gagal menjalankan fungsi idealnya mensejahterakan kehidupan bermasyarakat, masyarakat semakin tak berdaya mengakses sumber-sumber ekonomi. 2 Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara sebagai salah satu aktor ekonomi, perusahaan dituntut untuk menghasilkan profit yang maksimal sebagai prinsip dasar ekonomi dari suatu perusahaan juga sebisa mungkin dapat memanfaatkan sumberdaya yang terbatas untuk memperoleh keuntungan yang 1 B. Kunto Wibisono,BPS Angka kemiskinan : 2010.,Tidak banyak berubah,Artikel ini diakses pada 12 Juni 2011 dari http:www.Antara news.comBerita1260211179bps-Angka- kemiskinan-2010-tidak-banyak-berubah-2009. 2 Irfan Abubakar dkk.Filantropi Islam dan Keadilan Sosial,Jakarta: CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 4 2 maksimal. Praktek kedermawanan sosial perusahaan dewasa ini mengalami perkembangan pesat sejalan dengan berkembangnya konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility salah satu ide pokoknya yang terkait dengan mandat dunia untuk tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi harus pula bersikap etis dan berperan dalam penciptaan investasi sosial. 3 Beberapa tahun terakhir ini semakin banyak perusahaan yang melaksanakan kegiatan Corporate Social ResponsibilityCSR atau tanggung jawab sosial perusahaan yang dikemas dengan sedemikian rupa dan tidak hanya berupa sumbangan material tetapi bersifat memberdayakan masyarakat agar masyarakat dapat berdiri sendiri dapat mengembangkan ketrampilan dan keahlian yang dimilikinya dengan berbagai macam program CSR yang dikhususkan kepada masyarakat agar terciptanya masyarakat yang sejahtera dan mengurangi kemiskinan Menurut Ajaran Islam kaum muslimin adalah bersaudara seperti yang tertera di dalam ayat berikut :  Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.QS Al Hujurat :10 3 Fajar Nursahid, Tanggung Jawab Sosial BUMN : Depok Piramedia 2006 3 Menurut perspektif Islam kaum muslimin pada hakikatnya bersaudara dan harus saling tolong menolong, oleh karena itu setiap peusahaan seharusnya tidak hanya mencari profit atau keuntungan saja tetapi hendaknya memperhatikan kondisi masyarakat sekitar serta membantu mereka agar dapat terlepas dari jerat kemiskinan. Pada sisi lain rasulullah Muhammad SAW juga menggambarkan bahwa “Orang mukmin bagaikan satu tubuh yang satu, apabila salah satu anggotanya sakit, yang lain turut merasakan”. Hal ini menandakan bahwa setiap manusia itu bersaudara bila satu atau sebagian anggota masyarakatnya miskin,maka yang lain turut prihatin dan merasa berkewajiban untuk mengentaskannya. 4 Menurut Umar Chapra tujuan dari sistem ekonomi pada prinsipnya ditentukan oleh pandangan tentang dunia, yang mengetengahkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana alam semesta ini muncul, makna dari tujuan hidup manusia,prinsip kepemilikan,dan tujuan manusia memiliki sumberdaya yang ada di tangannya, serta hubungan antara sebagian yang lain yang melibatkan hak-hak dan tanggung jawab mereka dan lingkungan sekitarnya. 5 Kegiatan berderma filantropi pada dasarnya telah menjadi tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia terutama yang dilandasi oleh ajaran Agama, secara kultural pola yang mirip dapat ditemukan pada masyarakat di Asia pada umumnya.dikawasan ini kegiatan berderma, baik secara material maupun amal harta 4 Syahrin Harahap Islam, Konsep dan Implementasi Pemberdayaan Yogyakarta:Tiara Wacana , 1999. h.100 5 M. Umar. Chapra Islam dan Pembangunan Ekonomi, diterjemahkan oleh Ikhwan Abidin, Jakarta : Gema Insani Press, 2000. h 4. 4 dan benda maupun sumbangan tenaga sukarela, dipraktikan secara luas di berbagai kegiatan sosial. 6 Pemberian tersebut seharusnya tidak diberikan secara cuma-cuma tetapi harus ada program berkesinambungan untuk memberdayakan masyarakat dilingkungan sekitar wilayah opersional agar masyarakat dapat ikut merasakan hal positif dari keberadaan perusahaan. Dalam implementasinya setiap perusahaan menderma kan kegiatan sosialnya melalui program CSR Corporate Social Responsblity atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan. Sejalan dengan bergulirnya wacana tentang kepedulian kegiatan kedermawanan perusahaan terus berkembang dalam kemasan filantropi serta Community Development CD. Pada era 1980-an makin banyak perusahaan menggeser konsep filantropi kearah Community Development berkembangnnya kegiatan kedermawanan perusahaan berdampak pada semakin maraknya kegiatan- kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan melalui program CSR-nya mengalokasikan dana sosial untuk mendukung dan mendanai berbagai kegiatan CSR tersebut 7 CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan Stakeholder perusahaan, termasuk lingkungan hidup, hal ini mengharuskan perusahaaan untuk membuat keseimbangan antara beragam pemangku kepentingan 6 Zaim saidi dkk , Membangun kemandirian berkarya,Potensi dan pola kedermawanan Serta penggalangannya di Indonesia,Jakarta :PIRAC, 2004,h. 2. 7 Yusuf Wisibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, cet II,Gresik :Fascho publishing, Gresik,.h. 17 5 eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal. Pelaksanaan Community development dapat dimaknai sebagai bentuk pengejawantahan dari CSR Corporate Social Responsblity terhadap masyarakat sekitar. Diharapkan pelaksanaan Community development ini menjadi sarana pembangunan masyarakat yang sesuai dengan konsep suistanable development dan pengaturan hukum yang respontif. 8 Program pengembangan masyarakat tidak hanya di tentukan sepihak oleh perusahaan. Dan rumusan program pengembangan masyarakat merupakan refleksi kondisi riil dan keinginan masyarakat setempat, yang dalam pelaksanaannya memerlukan peran serta mereka secara aktif. Perubahan paradigma ini pada gilirannya menemukan program pemberdayaan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, dan merupakan investasi program yang berpotensi sejajar dengan investasi lain bagi industri perusahaan. Pengembangan ekonomi masyarakat merupakan bagian dari pengembangan masyarakat, karena itu konsep pengembangan ekonomi masyarakat dengan konsep pengembangan masayarakat secara umum tidak jauh berbeda serta tidak terlepas dari konsep besar dari pengembangan masyarakat itu sendiri, yang meliputi ciri dan karakter pengembangan yang berdasarkan tiga hal utama yaitu berbasis masyarakat 8 Harry Wahyudhy Utama, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi Bukan Biaya”Gresik :Fascho Publishing 2000h.34 6 community based, berbasis sumber daya setempat local resources based dan berbasis kelanjutan sustainable. 9 Dalam Islam diakui adanya suatu tanggung jawab sosial , Al- Qur’an telah memberi petunjuk sebagaimana yang tertera dalam Al Qashash : 77    Artinya :” Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagian negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan jangnlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang- orang yang berbuat kerusakan.” Ayat diatas menjadi isyarat bahwa lembaga bisnis harus memiliki landasan filosofi yaitu economic profesionalisem philoshopy yang merupakan pijakan umum sebuah bisnis untuk merealisasikan tujuan yang bersifat profit oriented. Ini berarti bahwa semua lembaga bisnis harus dikelola secara profesional agar menghasilkan keuntungan dan perkembangan yang baik.Citra perusahaan dimata masyarakat sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, Teknologi informasi sekarang ini memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Jika satu perusahaan tidak menunjukan 9 Ismail Firdaus Dkk. Pengamalan Al-Quran tentang pemberdayaan dhuafa ,Jakarta:Dakwah Press UIN syarif Hidayatullah, 2008, hal 45 7 komitmen sosial yang baik disuatu daerah , informasi ini akan cepat tersebar luas ke berbagai penjuru dunia. Akibatnya akan terbentuk citra yang negatif sebaliknya, jika perusahaan menunjukkan komitmen sosial yang tinggi terhadap kegiatan kemanusiaan, pelestarian lingkungan, kesehatan masyarakat dan lain-lain maka akan terbentuk citra positif Wujud dari pengaplikasian suatu program pengembangan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai macam bentuk dengan cara mengoptimalkan sumberdaya perusahaan yang ada, juga dengan memanfaatkan tenaga ahli yang dimiliki oleh komunitas lokal. Salah satu prinsip yang paling penting dilakukan adalah bagaimana membuat masyarakat mandiri dan mampu menentukan keinginan mereka sendiri sebagai kegiatan yang mengarah pada investasi sosial, kegiatan berdimensi sumbangan yang ditujukan untuk investasi sosial mensyaratkan adanya evaluasi yang mengkaji pencapaian hasil-hasilnya. Tumbuh modal sosial dalam masyarakat akan selaras dengan penciptaan kepercayaan terhadap perusahaan 10 . Sejalan dengan itu, etika bisnis merupakan tuntunan perilaku bagi dunia usaha untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak boleh. 11 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu produsen semen terbesar dan berkualitas, namun seperti halnya perusahan-perusahaan penambangan lainnya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, mempunyai masalah dengan dampak 10 Edi suharto, Membangun masyarakat, Memberdayakan rakyatBandung :Refika aditama,2005.h..13. 11 Yusuf Wibisono, Konsep dan Aplikasi CSR 8 operasional produksi diwilayah sekitarnya namun dengan seiring waktu PT Indocement dapat mengurangi dampak opersional produksi terhadap lingkungan sekitar dengan mendapatkan berbagai macam penghargaan atas kerja kerasnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan kondusif. Sebagai perusahaan besar PT. Indocement selalu memperhatikan aspek-aspek sosial dengan melaksanakan kegiatan CSR terhadap masyarakat sekitar PT Indocement ingin masyarakat dapat merasakan hal positif dari keberadaan perusahaan diwilayah sekitar produksinya untuk itu PT Indocement memiliki komitmen kuat untuk meneruskan bisnis secara etis dan taat hukum, membantu usaha-usaha peningkatan ekonomi, dan turut memperbaiki kehidupan para karyawan serta masyarakat sekitar wilayah operasi. PT Indocement mendasarkan program-program CSR pada konsep pembangunan yang berkelanjutan suistanable development dengan tiga dasar utama kepentingan Triple Bottom Lines, yakni memelihara lingkungan, memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, dan menjaga pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas Penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana komitmen PT Indocement Tunggal Prakarsa dalam upaya memberdayakan masyarakat di sekitar operasinya Hal Inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Corporate Social Responsblity PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, 9

B. Pembatasan dan rumusan masalah