E. Pengaruh Semangat dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lain. Faktor-faktor tersebut
antara lain semangat dan disiplin kerja. Kinerja karyawan yang tinggi dapat dicapai jika didukung oleh para karyawan yang mempunyai semangat kerja dan
disiplin kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sementara itu Nitisemito mengemukakan bahwa semangat kerja adalah
melakukan kerja secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan diharapkan akan lebih baik dan lebih cepat. Semangat kerja dapat menumbuhkan
kemampuan kerja dan bekerjasama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja karyawan. Jadi apabila suatu perusahaan mampu
meningkatkan semangat dan bagaimana kegairahan kerja, dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Di samping semangat kerja, faktor lain yang menentukan kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang berarti kesediaan untuk mematuhi peraturan ketentuan
yang berlaku dalam lingkungan organisasi kerja masing-masing, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Adanya kesediaan diharapkan
pekerjaan akan dilaksanakan seefektif mungkin, bilamana kedisiplinan tidak dilaksanakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai
secara efektif dan efisien Nitisemito, 2002:200. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya semangat kerja
dan disiplin kerja serta kesungguhan dalam bekerja, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, sedangkan Menurut Sedharmayanti 2003:147
menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseoran atau
Universitas Sumatera Utara
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Yang paling penting dari pengertian itu adalah prestasi yang dicapai oleh individu
ataupun kelompok kerja sesuai dengan aturan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PERUSAHAAN PERUM PEGADAIAN KANWIL 1 MEDAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada abad XVII, Vereenigde Oost Indische Compaignie VOC sebuah lembaga perdagangan di Indonesia menetuskan mendirikan sebuah lembaga lain
diluar namanya VOC yaitu lembaga bank Van Leaning yang memberikan kredit dengan system gadai. Sekitar tahun 1800 VOC dibubarkan dan Bank Van
Leaning dibawah kekuasaan Belanda dan dipimpin oleh Gubernur Jendral Daendels yang mengeluarkan peraturan yang tegas mengenai barang-barang yang
digadaikan antara lain emas, perak, permata, kain, sebagian kecil perabotan rumah tangga.
Pada tahun 1811-1816 yang berkuasa adalah Inggris yang dipimpin oleh Gubernur Stamford Raffes mengubahnya menjadi Licentiestelsel dan mengalami
perkembangan, tetapi kondisi rakyat pada saat itu sangatlah memprihatinkan, pada tahun 1900 Pemerintah membentuk lembaga penelitian yang dipimpin oleh De
Wolf VanWesterode dan meliputi penelitian ini dapat memberik manfaat kepada masyarakat kecil dan menjadi suatu cara untuk mengutangi rentenir. Pada tanggal
01 April 1901 didirikan Pegadaian Negara di Sukabumi. Sekitar tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang
membentuk peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 91960 yang intinya bhwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari pemerintah harus
dijadikan perusahaan Negara, maka untuk mendukung hal tersebut pemerintah
Universitas Sumatera Utara