Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Teori Antrian

penyaluran bantuan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu PT BANK RAKYAT INDONESIA juga memberikan pelayanan dalam hal menabung atau pengambilan tabungan, sehingga kesibukan yang dialami pelayan teller meningkat. Dengan banyaknya kegiatan masyarakat yang melakukan aktifitas terhadap dunia perbankan, khususnya pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan setiap harinya, membuat kesibukan pelayan teller meningkat, saat ini PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan memiliki dua teller, dalam hal melayani penabungan ataupun pengambilan uang. Oleh karena itu perlu diadakan suatu pengamatan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang biasa menjadi penyebab antrian, apakah diperlukan tambahan fasilitas pelayanan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Sehingga perlu diadakan suatu analisis dari sistem antrian untuk dapat melihat bagaimana fasilitas pelayanan yang diperlukan sehingga dapat memperoleh pelayanan optimal.

1.2. Perumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan adalah melihat faktor apa saja yang mempengaruhi antrian pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan dan bagaimana cara mengurangi masalah antrian tersebut.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi antrian pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan dan bagaimana cara mengurangi masalah antrian yang terjadi, sehingga dapat ditentukan jumlah fasilitas pelayanan yang optimum dengan menerapkan teori antrian. 1.4.Tinjauan Pustaka Pada tulisan ini, dalam pengembangan teori guna pemecahan dan pembahasan masalah, penulis peroleh dari buku-buku bacaan pustaka dan literatur, di samping ilmu yang penulis peroleh selama kuliah. 1.5.Metode Penelitian Disini penulis mengambil langkah-langkah sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah pengambilan data pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan 2. Langkah kedua adalah menguji kecukupan data, keacakan data, sebaran kedatangan nasabah, sebaran lama pelayanan dan faktor utilisasi. 3. Langkah ketiga adalah menentukan model antrian pelayanan ganda dengan satu baris tunggu. Modelnya adalah MM2 : FIFO ~~, yaitu kedatangan mengikuti sebaran poisson dan lama pelayanan mengikuti sebaran Eksponensial dengan fasilitas pelayanan sebanyak 2 teller. Disiplin antrian adalah FIFO dengan jumlah konsumen dalam sistem antrian dan sumber kedatangan tidak terbatas 1.6.Kontribusi Penelitian Penulis berharap agar tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi PT.BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan khususnya dan Perbankan umumnya dalam memberikan fasilitas pelayanan yang optimum di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan akan menjadi pengalaman dalam menambah pengetahuan penulis dalam bidang teori antrian. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Teori Antrian

Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari . Teori Antrian Queueing Theory, meliputi studi matematika dari antrian atau garis tunggu Waiting lines. Garis tunggu merupakan fenomena alam yang terjadi bilamana permintaan terhadap suatu pelayanan pada waktu-waktu tertentu melebihi kapasitas pelayanan. Secara umum dikatakan bahwa bila langganan yang datang melebihi daripada fasilitas pelayanan yang sedang sibuk maka akan terjadi antrian. Kejadian antrian sering kali terjadi pada banyak hal dalam kehidupan sehari- hari, seperti loket-loket pembayaran rekening, loket-loket stasiun bus dan sebagainya.Dimana langganannya berupa konsumen yang datang ,sedangkan loket merupakan stasiun pelayanan. Yang antri belum tentu orang tetapi juga biasa barang, misalnya bahan mentah yang akan diproses untuk dijadikan produksi, komoditi ekspor yang akan dimuat di pelabuhan, data yang akan diolah dipusat kompuetr, mobil akan di perbaiki dibengkel. Adakalanya langgananan terlalu lama menunggu untuk dilayanai, di lain pihak dapat terjadi fasilitas pelayanan banyak menganggur. Keadaan ini menimbulkan ongkos suatu kerugian, yang perlu mendapatkan hasil optimum diatara dua hal yang bersangkutan tersebut antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangat menjengkelkan. Rata –rata lamanya untuk menunggu waiting time sangat bergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan rate of service . Antrian terjadi karena kecepatan kedatangan pelanggan pada fasilitas pelayanan lebih dari kecepatan pelayanan yang diberikan oleh stasiun pelayanan, sehingga fasilitas pelayanan tidak mampu melayani arus kedatangan langgganan. Barisan antrian yang terjadi ini semakin lama semakin berkurang, karena adanya proses layanan yang diberikan oleh stasiun palayanan, dan apabila telah melewati musim kedatangan permintaan, fasilitas pelayanan layanan akan menganggur kembali kedua hal ini dapat merugikan bagi pihak konsumen maupun bagi pihak produsen. Sebab dengan adanya antrian konsumen akan menunggu sehingga menyebabkan waktunya terluang untuk kegiatan lainnya. Sedangkan fasilitas pelayanan menganggur merupakan pemborosan bagi pihak pengusaha.

2.2 Sistem Antrian dan Disiplin Antrian