Uji Kesesuaian Faktor Utilisasi

Dalam hal lainnya Ho ditolak. Untuk taraf nyata sebesar α nilai Z 1 2 1 α − dapat diperoleh dari tabel distribusi normal baku.

2.6.4. Uji Kesesuaian

Uji Kesesuaian atau kecocokan dari suatu sebaran empirik terhadap sebaran teoritis dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat 2 χ . Uji ini membandingkan kelompok frekuensi yang diamati dengan kelompok frekuensi yang diharapkan. Frekuensi yang diharapkan ternyata timbul dari suatu dugaan atau hipotesis. Teknik 2 χ menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan, maka pengujian Chi-Kuadrat diawali dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : Data menyebar Poisson H 1 ∑∑ = = − = B i K j ij ij ij E E O 1 1 2 2 χ : Data tidak menyebar Poisson Statistik uji yang digunakan adalah : Dengan O ij = Banyaknya nasabah yang diamati pada baris i kolom j E ij 1 1 1 2 2 − − − ≥ K B α χ χ = Banyaknya nasabah yang diharapkan pada baris i kolom j B = Jumlah baris K = Jumlah kolom Kriteria keputusan yang digunakan dalm pengujian adalah : Tolak Ho jika .Dalam hal lainnya Ho diterima. Untuk taraf nyata sebesar α nilai 1 1 1 2 − − − K B α χ dapat diperoleh dari tabel distribusi Chi-Kuadrat.

2.6.5. Faktor Utilisasi

Perhitungan dalam teori antrian berdasarkan syarat bahwa sistem berada dalam kondisi tetap Steady State. Dalam penerapan teori antrian harus diperhatikan apakah rata-rata pelayanan lebih besar dari rata-rata kedatangan.Ukuran kondisi tetap adalah : µ λ c u = maka 1 µ λ c Dengan λ = Pertibaan rata-rata µ = Pelayanan rata-rata c = Banyak fasilitas pelayanan 2.7. Formula yang digunakan Dari model abc : def ada beberapa kasus yang menyangkut model tersebut : n c Dapat diartikan bahwa tidak terdapat satuan yang menunggu untuk dilayani, dalam hal ini satu satuan berada dalam sistem satu pelayan akan sibuk dan c-1 pelayan akan menganggur,demikian seterusnya hinga n=c n=c Dapat diartikan bahwa tidak terdapat satuan yang antri, tetapi semua stasiun pelayanan akan sibuk, ini merupakan batas periode sibuk untuk semua pelayanan atau sistem nc Dapat diartikan bahwa terdapat satuan yang menunggu untuk dilayani dan semua stasiun pelayan sibuk. µλ c ≤ λ mekanisme pelayanan lebih kecil dari masukan Dapat diartikan bahwa akan membludak dan tidak dapat ditentukan antriannya. Sesuai dengan rumus a b c : d e f yang dipakai untuk model penelitian ini, secara terperinci langkah demi langkah pengolahan datanya dilakukan sebagai berikut : Langkah I Penunjukan variable kedua jenis data λ = Rata-rata Pertibaan dalam satuan waktu µ = Rata-rata Pelayanan dalam satuan waktu Menentukan intesitas lalu lintas µ λ ρ c = dengan = ρ intensitas lalu lintas Langkah II. Menentukan nilai Peluang masa sibuk Fb, c c c Po b F ρ ρ − = 1 Dengan harga : ∑ = − =     − + 1 1 1 c n c c c n n Po ρ ρ ρ Dengan Fb = Peluang masa sibuk ρ = Intensitas lalu lintas P o = peluang menganggur c = Kapasitas pelayanan Langkah III. Menentukan harga Enw, yaitu jumlah rata-rata nasabah dalam garis tunggu. λ µ λ − = c nw b F E atau ρ ρ − = c b P E nw Dengan E nw λ = Jumlah rata-rata nasabah dalam antrian Fb = Peluang masa sibuk c = kapasitas pelayanan = Rata-rata pertibaan dalam satuan waktu ρ = Intensitas lalu lintas µ = Rata-rata pelayanan dalam satuan wakru Langkah IV. Menentukan harga Etn, yaitu jumlah rata-rata nasabah berada dalam sistem. Dengan E tn λ = jumlah rata-rata nasabah dalam sistem Fb = peluang masa sibuk c = kapasitas pelayanan = Rata – rata pertibaan dalam satuan waktu ρ = Intensitas lalu lintas µ = Rata- rata pelayanan dalam satuan waktu ρ ρ ρ + = − c b F tn E µ λ λ µ λ + = − c b F tn E Langkah IV. Menentukan harag E Tw λ nw E Tw E , yaitu waktu rata-rata nasabah dalam garis tunggu Dengan ETw = waktu rata-rata nasabah dalam antrian Enw = jumlah rata-rata nasabah dalam antrian λ = Rata-rata pertibaan dalam satuan waktu Langkah VI. Menentukan harga ETt, yaitu waktu rata-rata nasabah dalam sistem ETt = µ 1 + Tw E Dengan ETt = waktu rata-rata nasabah dalam sistem ETw = waktu rata-rata nasabah dalam antrian µ = Rata-rata pelayanan dalam satuan waktu BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank BRI Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan. Pengamatan dilakukan selama 10 hari, yaitu pada hari Senin sampai Jumat mulai tanggal 25 Mei sampai 1 Juni 2007 dan pada hari Senin- Jumat berikutnya dari tanggal 4 Juni sampai tanggal 8 Juni 2007.Waktu ini dipilih berdasarkan pengamatan teller bahwa pada akhir dan awal bulan tersebut mewakili kegiatan yang sibuk. Selang waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 menit, dimana selama setiap 10 menit dihitung jumlah nasabah yang datang dan meletakkan berkasnya pada meja teller. Pencatatan lama pelayanan berdasarkan perhitungan dengan memakai stop wach yaitu mulai dari pelayan memanggil nasabah sampai pada pelayan mengembalikan berkas kepada nasabah. Pengambilan waktu interval adalah 1 jam guna melihat jam mana yang merupakan jam sibuk pada setiap hari pengamatan. Dari pengumpulan data di lapangan maka diperoleh jumlah kedatangan nasabah sebagai berikut. Tabel 3-1 Rangkuman Data Tingkat Kedatangan Nasabah per- jam Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Kedatangan 08 01 – 09 33 00 32 33 23 29 34 38 42 28 31 09 01 – 10 37 00 39 36 29 32 40 38 35 29 29 10 01 – 11 35 00 35 32 26 22 35 42 41 33 32 11 01 – 12 34 00 35 35 31 18 34 40 42 30 22 12 01 – 13 33 00 36 32 26 - 36 42 39 30 - 13 01 – 14 34 00 34 32 29 - 31 40 37 28 - 14 01 – 15 27 00 27 27 27 27 28 34 32 26 36 15 01 – 16 32 00 24 22 21 27 28 29 28 23 27 Tabel 3-2 Rangkuman Data Keadaan Bank Rincian Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jlh Teller orang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Jumlah Nasabah 265 262 249 212 155 266 303 296 227 177 orang Lama Kerja 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 jam Tabel 3-3 Data Tingkat Kedatangan Nasabah Teller Teller Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij 1 131 135 126 109 89 139 146 149 119 97 2 134 127 125 119 80 129 157 147 124 94 Tabel 3-4 Data Lama Pelayanan Nasabah Teller Teller Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij Oij 1 3,20 3,18 3,13 3,18 3,23 3,20 3,25 3,23 3,23 3.25 2 3,18 3,20 3,13 3,17 3,25 3,18 3,23 3,25 3,22 3,25

3.2. Pengolahan Data