Pengaruh Sikap dan Kepribadian Karyawan Terhadap Kerjasama Tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SIKAP DAN KEPRIBADIAN KARYAWAN

TERHADAP KERJASAMA TIM PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA,

CABANG MEDAN PUTRI HIJAU

OLEH :

MILLIA DEWI 080521128 MANAJEMEN

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Millia Dewi (2010), Pengaruh Sikap dan Kepribadian Karyawan Terhadap Kerjasama Tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau. Di bawah bimbingan Dra. Lucy Anna, MS, Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si. (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Komaria Pandia, M.Si (Penguji I), Doli Muhammad J Dalimunthe, SE, M.SI (Penguji II)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan, variabel sikap dan kepribadian karyawan secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kerjasama tim. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil

uji F (α = 5 %) sebesar 103,208 > Ftabel 3,10. Dengan demikian hipotesis pertama dari penelitian ini yaitu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sikap dan kepribadian karyawan terhadap variabel kerjasama tim terbukti kebenarannya.

Dari analisis koefisien determinasi variabel sikap dan kepribadian karyawan memberikan pengaruh sebesar 69,4 % terhadap variabel kerjasama tim sedangkan sisanya sebesar 30,6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

Millia Dewi (2010), attitude influence and employee personality towards team agreement in pt green daughter field branch indonesia people bank. be guidance dra. lucy anna, ms, dr. endang sulistya rini, se, m. the. (management departement chairman), dra. komaria pandia, m. the (examiner i), doli muhammad j dalimunthe, se, m. the (examiner ii)

Aim from this watchfulness detects and analyze attitude influence and employee personality towards team agreement. data analysis method that used doubled linear regression, test t, test f and determination coefficient.

Based on calculation result and data analysis that done, attitude variable and employee personality according to together give positive influence and significant towards team agreement variable. the mentioned is showed with test result f (? = 5 %) as big as 103,208 > ftabel 3,10. thereby first hypothesis from this watchfulness is that is that is found influence significant between attitude variable and employee personality towards team agreement variable proved the truth.

from attitude variable determination coefficient analysis and employee personality gives influence as big as 69,4 % towards team agreement variable while the rest as big as 30,6 % influenced by factor other is not putted into in this watchfulness.


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulilah rabbil’alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat hidayah dan kehendaknya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Sikap dan Kepribadian Karyawan Terhadap Kerjasama Tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau, tidak lupa pula peneliti sampaikan salawat beriring salam atas junjungan besar dan suri teladan sekalian Alam Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan safa’atnya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Penulis dengan rendah hati akan menerima saran-saran dan petunjuk yang bersifat membengun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.

Selama Peneliti menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi USU dan menyusun Skripsi ini, peneliti banyak memperoleh pendidikan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:


(5)

1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M, Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Endang Sulistia Rini, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada peneliti dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

3. Dra. Lucy Anna, MS, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Dra. Komaria Pandia, M.Si, selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberikan saran dan kritik kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

5. Doli Muhammad J Dalimunthe, SE,MSI selaku Dosen Penguji 2 yang telah memberikan saran dan kritik kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ibunda, Suami serta Anakku tercinta

yang telah banyak memberi bantuan, motivasi dan kasih sayang yang tak terhingga kepada peneliti.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu, mendidik dan membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

8. Pimpinan dan seluruh karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau yang telah banyak membantu penulis dalam menyediakan data-data yang diperlukan guna menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada sahabat-sahabat terdekat ”Aurelya, Jane dan Betha”, atas kebersamaan yang bisa dijalani selama masa perkuliahan dan juga pengerjaan skripsi ini.


(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2011 Peneliti


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1.Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Sikap ... 6

1. Pengertian Sikap ... 6

2. Pembentukan Sikap ... 7

3. Tipe Sikap ... 8

2.1.2. Kepribadian ... 8

1. Pengertian Kepribadian ... 8

2. Faktor-faktor Penentu Kepribadian ... 9

3. Sifat-sifat Kepribadian ... 10

2.1.3. Kerjasama Tim ... 12

1. Pengertian Kerjasama Tim ... 12

2. Jenis-jenis Kerjasama Tim ... 13

3. Komposisi Kerjasama Tim ... 14

2.2. Penelitian Terdahulu ... 15

2.3. Kerangka Konseptual ... 17

2.3. Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1. Jenis Penelitian ... 19

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 19

3.3. Batasan Operasional ... 19

3.4. Definisi Operasional ... 20

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 21

3.6. Populasi Dan Sampel ... 22

3.7. Jenis Data ... 23


(8)

3.9. Uji Validitas dan Realibiltas ... 24

3.10. Teknis Analisis ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1. Deskripsi Objek Penelitian... 32

4.2. Analisis Deskriptif ... 41

4.3. Metode Analisis Data ... 48

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda ... 54

4.5. Pengujian Hipotesis ... 55

4.6. Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. 1. Data Jumlah Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau, Periode Januari Sampai

Dengan Desember 2010 ... 3

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ... 21

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert ... 22

Tabel 3.3. Validitas Butir Pertanyaan ... 24

Tabel 3.4. Reliability Statistics ... 26

Tabel 4.2.1. Kararakteristik Responden Berdasarkan Usia... 41

Tabel 4.2.2. Kararakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi ... 42

Tabel 4.2.3. Kararakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 42

Tabel 4.2.4 Kararakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 4.2.5. Pendapat Responden terhadap Variabel Sikap ... 43

Tabel 4.2.6. Pendapat Responden terhadap Variabel Kepribadian ... 45

Tabel 4.2.7. Pendapat Responden terhadap Variabel Kerjasama Tim... 46

Tabel 4.3.1. Variables Entered/Removed ... 49

Tabel 4.3.2. Uji Multikolinearitas ... 53

Tabel 4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 4.5.1. Hasil Uji – F ... 56

Tabel 4.5.2. Hasil Uji – t ... 57


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 17

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ... 35

Gambar 4.3.1. Normal P-P plot ... 50

Gambar 4.3.2. Scatterplot ... 51


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ...64

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Responden ...65

Lampiran 3. Hasil Uji Deskriptif Responden ...67


(12)

ABSTRACT

Millia Dewi (2010), attitude influence and employee personality towards team agreement in pt green daughter field branch indonesia people bank. be guidance dra. lucy anna, ms, dr. endang sulistya rini, se, m. the. (management departement chairman), dra. komaria pandia, m. the (examiner i), doli muhammad j dalimunthe, se, m. the (examiner ii)

Aim from this watchfulness detects and analyze attitude influence and employee personality towards team agreement. data analysis method that used doubled linear regression, test t, test f and determination coefficient.

Based on calculation result and data analysis that done, attitude variable and employee personality according to together give positive influence and significant towards team agreement variable. the mentioned is showed with test result f (? = 5 %) as big as 103,208 > ftabel 3,10. thereby first hypothesis from this watchfulness is that is that is found influence significant between attitude variable and employee personality towards team agreement variable proved the truth.

from attitude variable determination coefficient analysis and employee personality gives influence as big as 69,4 % towards team agreement variable while the rest as big as 30,6 % influenced by factor other is not putted into in this watchfulness.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat perkembangan ekonomi dunia yang semakin maju dan berdampak global membawa perubahan yang kompleks pada dunia usaha. Kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi mendorong kemampuan perusahaan bersaing secara ketat dalam mempertahankan eksistensinya. Keadaan ini menyebabkan terjadinya perubahan strategi perusahaan dalam mengembangkan usaha dan memperkuat daya saingnya. Dalam menghadapi situasi persaingan tersebut, perusahaan secara terus menerus harus disiapkan untuk menghadapi sasaran dan target yang lebih progresif setiap tahunnya, dan segala upaya untuk merealisasikan misi perusahaan.

Kondisi ini dalam jangka panjang merupakan tekanan pada seluruh jajaran karyawan di perusahaan. Kemampuan karyawan bukan lagi hanya terletak pada pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pekerjaannya, tetapi juga kehandalannya dalam melakukan pekerjaan tersebut secara cepat dan tepat bersama orang lain atau tim. Mengingat pentingnya peranan manusia dalam organisasi dan makin ketatnya persaingan yang dihadapi. Satu diantara penilaian yang cukup menarik disuatu perusahaan adalah mengenai sikap dan kepribadian para karyawan, khususnya yang bergabung dalam kerjasama tim.

Kerjasama Tim atau Tim Kerja merupakan gabungan kinerja dari beberapa karyawan yang memiliki karateristik perbedaan, baik sikap, kepribadian,


(14)

keterampilan, dan ilmu pengetahuan. Dalam kaitannya dengan perbedaan sikap dan kepribadian antar karyawan dalam satu perusahaan, mengharuskan perusahaan menyelaraskan dan memberdayakan aset Sumber Daya Manusia dalam rangka membangun keunggulan perusahaan, menjaga keberlangsungan perusahaan, agar mampu bersaing, tumbuh dan berkembang, dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

PT. Bank Rakyat Indonesia adalah suatu perusahaan perbankan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah tabungan, deposito, giro, kredit modal kerja, kredit investasi, dan beberapa kredit lain. Persaingan yang ketat di bidang perbankan saat ini dengan perusahaan perbankan yang lain untuk meraih pangsa pasar mengharuskan karyawan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Sikap dan keperibadian dari karyawan merupakan lambang dari bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan kepada nasabah, sekaligus merupakan citra perusahaan yang dibawa oleh para karyawan sebagai tim kerja.

Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau merupakan satu kesatuan tim, yang melaksanakan aktivitas kerja dalam bentuk tim kerja. Kerjasama Tim yang dilakukan oleh para karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia sangat berperan penting dalam mewujudkan kemajuan perusahaan perbankan tersebut. PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau terdiri dari 34 karyawan bagian pemasaran dan 83 karyawan bagian operasional,


(15)

memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda-beda yang merupakan kesatuan kerja tim. Data jumlah karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau,

Periode Januari Sampai Dengan Desember 2010

No. Jenis Karyawan Jumlah Karyawan

1 Karyawan bagian pemasaran 34 Orang

2 Karyawan bagian operasional 83 Orang

Total Karyawan 117 Orang

Sumber: PT.Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau, 2011

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau yang berjumlah 117 karyawan terbentuk dalam satu kesatuan kerja tim. Namun dalam hal ini tak jarang sikap dan kepribadian antar satu karyawan dengan karyawan lainnya berbeda, bahkan terkadang menimbulkan kontra dalam kesatuan kerjasama tim.

Beberapa karyawan menyatakan adanya perbedaan nilai kompensasi yang diterima antara karyawan tetap dan karyawan kontrak, sementara tanggung jawab yang dilaksanakan diantara mereka tidak ada perbedaan, sesuai dengan uraian pekerjaan yang ditetapkan pada perusahaan tersebut. Hal ini sering menimbulkan kecemburuan sosial antar karyawan. Sikap dan kepribadian karyawan yang merasa senior atau paling tua sering bertindak semena-mena terhadap karyawan


(16)

yang masih baru, terutama karyawan kontrak. Sikap dan kepribadian seorang karyawan sangat erat kaitannya dengan kerjasama yang dilakukuan tim kerja, karena berdampak pada tindakan mereka dalam bekerja, terutama dalam melayani customer atau nasabah.

Kesuksesan kinerja yang diperoleh suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kerjasam tim didalam sebuah perusahaan, terutama pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan uraian ini maka saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Sikap Dan Kepribadian Karyawan Terhadap Kerjasama Tim Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah Sikap dan Kepribadian karyawan memiliki pengaruh terhadap Kerjasama Tim pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau.


(17)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi PT. Bank Rakyat Indonesi, Cabang Medan Putri Hijau

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi empiris yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap kerjasama tim pada suatu perusahaan, termasuk mengenai pengarun sikap dan kepribadian karyawan terhadap tim kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang didapat pada saat perkuliahan, kemudian untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang mengenai pengaruh sikap dan kepribadian terhadap kerjasama tim pada suatu perusahaan.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Uraian Teoritis 2.1.1. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa, (Stephen dan Timothy, 2008:92). Hal ini mencerminkan tentang perasaan seseorang tentang sesuatu. Ada 3 (tiga) komponen utama dari sikap, antara lain:

1. Kognitif atau evaluasi

Kognitif atau evaluasi adalah segmen opini atau keyakinan dari sikap, yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap.

2. Afektif atau perasaan,

Perasaan adalah segmen emosional atau perasaaan dari sebuah sikap, yang menimbukan hasil akhir perilaku.

3. Perilaku atau tindakan

Perilaku atau tindakan adalah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau seseorang.

Menurut Muchlas (2005:151) sikap (attitudes) ialah sesuatu yang kompleks, yang dapat didefinisikan sebagai pernyatan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian mengenai


(19)

objek, manusia, atau peristiwa-peristiwa. Sebahagian sikap terbentuk melalui proses belajar sosial yang diperoleh dari orang lain.

2. Pembentukan Sikap

Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa, dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain. Ada 3 (tiga) komponen pembentukan sikap, antara lain:

1. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi diperoleh dari pembentukan sikap dengan melakukan kontak langsung dengan objeknya.

2. Asosiasi

Asosiasi merupakan pemindahan sebahagian atau seluruh sikap terhadap objek lama menuju kepada objek baru, dan akan membentuk sikap yang baru.

3. Proses belajar sosial

Sumber pembentukan sikap yang umumnya terjadi dan kuat sifatnya adalah proses belajar sosial. Kerap kali pembentukan sikap terjadi pada objek-objek yang belum pernah dialami secara langsung. Proses belajar sosial tidak hanya mempengaruhi kepercayaan seseorang,


(20)

tetapi juga mempengaruhi reaksi-reaksi efektif dan kecenderungan perilaku seseorang.

3. Tipe Sikap

Ada 3 (tiga) tipikal sikap seseorang, antara lain: (Ardana, 2009: 22) 1. Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan

kerja yang tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, demikian sebaliknya.

2. Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menanggapi kinerjanya sangat penting bagi organisasi.

3. Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya dan bertekad setia didalamnya.

2.1.2. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Kepribadian sering didefinisikan sebagai gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang-orang lain, atau kadang-kadang didefenisikan sebagai organisasi internal dari proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang, (Muchlas, 2005: 84). Jadi kepribadian merupakan perangkat gambaran diri yang berintegrasi dan merupakan perangkat total dari kekuatan intrapsikis, yang membuat seseorang menjadi unik dengan perilaku yang spesifik.


(21)

Menururt Stephen dan Timothy, (2008:127), kepribadan juga merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungan, atau dengan kata lain kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seseorang individu berekasi dan berinteraksi dengan individu lain.

2. Faktor-faktor Penentu Kepribadian

Kepribadian seseorang dihasilkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan kondisi situasional (Stephen dan Timothy, 2008:127), antara lain:

1). Faktor Keturunan

Faktor keturunan ditransimisikan melalui ”gen”, yang berada dalam kromosom, yang menentukan keseimbangan hormon, bentuk fisik, dan menentukan atau membentuk kepribadian. Kepribadian tidak seluruhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang.

2). Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat memberikan tekanan kepada kepribadian seseorang adalah kultur masyarakat dimana seseorang dibesarkan, norma-norma keluarga, teman-teman dan kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Kultur akan membentuk norma, sikap, dan nilai-nilai yang diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya yang terus menerus berlangsung secara konsisten.


(22)

3). Kondisi Situasional

Kondisi situsional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor keturunan dan lingkungan terhadapa kepribadian. Kepribadian seseorang meskipun relatif stabil dan konsisten, namun dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda. Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi dan aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya tidak melihat corak kepribadian secara terisolasi, tetapi juga mengetahui bahwa situasi-situasi tertentu lebih relevan dari situasi-situasi-situasi-situasi lain dalam mempengaruhi kepribadian sehingga dapat dilihat adanya perbedaan-perbedaan individual yang signifikan.

3. Sifat-sifat Kepribadian

Sifat-sifat kepribadian (personality traits) adalah karateristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang atau Big Five Model, antara lain: (Stephen dan Timothy, 2008:131)

1). Ekstraversi (extraversion)

Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya individu yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan pendiam.


(23)

2). Mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness)

Dimensi ini merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu yang sangat mudah bersepakat adalah individu yang senang bekerjasama, hangat, dan penuh kepercayaan. Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menantang.

3). Sifat berhati-hati (conscientiousness)

Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggung jawab, teratur, dapat dihandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhati-hati yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bida diandalkan.

4). Stabilitas emosi (emotonal stability)

Dimensi kepribadian yang menggolongkan seseorang sebagai orang yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh (positif). Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki pendirian yang teguh.

5). Terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience)

Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan keterikatannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu,


(24)

dan sensititf terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang telah ada.

2.1.3.Kerjasama Tim

1. Pengertian Kerjasama Tim

Kerjasama Tim atau Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen dan Timothy, 2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organsasi ataupun suatu perusahaan.

Sementara menurut Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut ketrampilan ganda.

Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171). Definisi ini


(25)

mempunyai tiga komponen. Pertama, diperlukan 2 (dua) orang atau lebih. Tim dapat cukup besar, walaupun kebanyakan kurang dari 15 (lima belas) orang. Kedua, orang dalam sebuah tim melakukan interaksi secara teratur. Orang yang tidak berinteraksi, dan tidak membentuk sebuah tim. Ketiga, orang dalam sebuah tim terbagi sebuah tujuan berkinerja.

2. Jenis – jenis Kerjasama Tim

Jenis –jenis kerjasama tim terdiri dari 6 (enam) bagian, antara lain: (Daft, 2003:171)

1.) Tim Formal

Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

2.) Tim Vertikal

Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal

3.) Tim Horizontal

Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4.) Tim dengan Tugas Khusus

Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.


(26)

5.) Tim Mandiri

Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6.) Tim Pemecahan Masalah

Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

3. Komposisi Kerjasama Tim

Menurut Stephen dan Timothy (2008:413) ada 4 komponen utama yang membentuk kerjasama tim yang efektif, antara lain terdiri dari:

1). Konteks.

Sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif terdiri dari sumber daya yang memadai, kepemimpinan dan struktur, dan evaluasi kinerja,

2). Komposisi tim.

Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun, yang terdiri dari kemampuan para anggota, personalitas atau kepribadian, pengalokasian peran, keragaman anggota, ukuran sebuah tim, fleksibiltas para anggota, dan preferensi anggota.


(27)

3). Rancangan pekerjaan.

Tim yang efektif harus bekerja sama dan menerima tanggung jawab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari: kebebasan dan hak otonomi, keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, dan kepentingan atau arti tugas; rancangan suatu pekerjaan atau proyek memiliki pengaruh yang substansial pada orang lain.

4). Proses

Mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja, terdiri dari tujuan tim, tingkat konflik, efektifitas tim, dan kemalasan sosial (social loafing), merupakan sinergi negatif yang bersembunyi didalam sebuah tim kerja.

2.2. Penelitian Terdahulu

Mutia (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Tim Kerja Pada Karyawan Kontrak Bagian Keuangan Pada RSUD Pirngadi Medan”. Hasil penelitian diperoleh adalah hasil uji F dengan nilai 35,826 menunjukkan bahwa sub variabel yang terdiri dari proses, konteks, komposisi, dan rancangan pekerajaan dapat dipakai untuk mengestimasi kinerja karyawan tenaga kontrak pada RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Hasil uji signifikan t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah sub variabel konteks (2,804 dan tingkat signifikan 0,007); komposisi (5,555 dan tingkat


(28)

signifikan 0,000), dan sub variabel proses (2,801 dan tingkat signifikan 0,007), bersifat memiliki pengaruh dan signifikan untuk peningkatan kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil koefisien determinasi (R²) yaitu dengan nilai 0,840 menjelaskan bahwa variabel tim kerja yang terdiri dari variabel proses, rancangan kerja, konteks dan komposisi memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Hutapea (2009) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kompetensi dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung”. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain adanya pengaruh yang positif antara kompetensi perawat (kompetensi tekhnis, kompetensi perilaku) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung, dan adanya pengaruh yang positif antar kerja tim (kerjasama, kepercayaan, kekompakan) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Metode yang digunakan adalah sampling jenuh, dimana populasi digunakan sebagai sampel.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerjasama Tim atau Tim Kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen dan Timothy, 2008:406). Ada 4 (empat) komponen yang


(29)

membentuk sebuah tim yang efektif, yaitu: konteks tim kerja yang efektif, komposisi tim, rancangan pekerjaan, dan proses yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja.

Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa, (Stephen dan Timothy, 2008:92). Ada 3 (tiga) komponen utama dari sikap, antara lain: evaluasi, perasaan, tindakan.

Sementara kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain (Stephen dan Timothy, 2008:133) Adapun komponen yang mempengaruhi dari kepribadian seseorang terdiri dari ekstraversi, mudah akur atau mudah bersepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Tim kerja yang efektif harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptualnya dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar: 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Stephen dan Timothy (2008)

Kerjasama Tim (Y)

Kepribadian (X2) Sikap (X1)


(30)

2.4. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah ”Sikap dan Kepribadian karyawan memiliki pengaruh positif terhadap Kerjasama Tim pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau”.


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancagan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh Sikap dan Kepribadian Karyawan terhadap Kerjasama Tim pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau melalui suatu alat pengukuran statistika.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau yang beralamat di jalan Putri Hijau, Medan. Waktu penelitian mulai bulan Mei 2011 sampai dengan September 2011.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka yang menjadi variabel pada penelitian ini:

a. Variabel bebas (independent) terdiri dari:

X1 = Sikap

X2 = Kepribadian

b. Variabel terikat (dependent), terdiri dari:


(32)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dalam penelitian adalah : a. Variabel bebas yaitu:

1.) Sikap (X1)

Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dari karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau. Ada 3 (tiga) komponen utama dari sikap, antara lain: evaluasi, perasaan, tindakan. 2.) Kepribadian (X2)

Kepribadian adalah keseluruhan cara mengenai tindakan dari karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau bereaksi dan berinteraksi dengan sesama rekanan dalam satu tim kerja, maupun dengan customer. Adapun faktor yang mempengaruhi kepribadian karyawan terdiri dari mudah akur atau mudah bersepakat, sifat berhati – hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal – hal baru.

b. Variabel terikat yaitu: Kerjasama Tim (Y)

Kerjasama Tim atau Tim Kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Indikator dari kerjasama tim adalah: karyawan, pemimpin, lingkungan kerja, pengetahuan, keterampilan


(33)

Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel, yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Definsi Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel

Skala Pengukuran Sikap (X1) Pernyataan evaluatif yang

menyenangkan atupun tidak dari karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau.

1. Evaluasi, 2. Perasaan, dan 3. Tindakan.

Skala Likert

Kepribadian (X2)

Cara seorang karyawan bereaksi dan berinteraksi dengan para karyawan lainnya dalam satu tim. Maupun dengan para customer

1. Mudah akur atau bersepakat, 2. Sifat berhati-hati, 3. Stabilitas emosi, dan

4. Terbuka terhadap

hal-hal baru.

Skala Likert

Kerjasama Tim (Y)

Kelompok atau gabungan dari para karyawan yang

menghasilkan kinerja lebih tinggi

1. Karyawan, 2. Pemimpin, 3. Lingkungan kerja, 4. Pengetahuan dan, 5. Keterampilan

Skala Likert

Sumber : Stephen dan Timothy (2008), (Data Diolah).

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan terikat pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Tujuannya untuk mengukur sikap; pendapat; dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Variabel – variabel pada penelitian ini akan diuji, dan pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2006:86). Skala Likert menggunakan 5


(34)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Sutuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2006 : 87

3.6. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi penelitian adalah karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau; pada tahun 2010, yang berjumlah 117 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004 : 74). Prosedur penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposiv sampling yaitu penentuan sampel yang menggunakan kriteria (pertimbangan) tertentu. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dengan rumus Slovin (Umar, 2007:78):

2

1 Ne N n

+ =

Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Batas Kesalahan = 5%


(35)

sehingga jumlah sampel menjadi:

2 ) 05 . 0 ( 117 1

117 + = n

n = 90,52 orang atau 91 orang

3.7. Jenis Data

Prosedur pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer dan sekunder yaitu:

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden di lokasi penelitian. Data tersebut diperoleh dari hasil kuesioner maupun survey dan hasil diskusi antara beberapa karyawan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data mengenai sejarah, perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas perusahaan, jumlah karyawan serta buku-buku ilmiah dan literature lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian yang diteliti.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi dokumentasi


(36)

berkaitan dengan penelitian, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang-bidang pekerjaan, dan jumlah pegawai.

b. Survey

Metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket kepada pelanggan yang telah ditetapkan sebagai sampel atau responden penelitian, yang merupakan bagian dari populasi pada penelitian ini.

3.9. Uji Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah diperoleh setelah penelitian, merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan. Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dikatakan valid


(37)

Tabel 3.3

Validitas Butir Pertanyaan

Corrected Item-Total

Correlation R - tabel Keputusan

Q2 .474 .361 Valid

Q3 .406 .361 Valid

Q5 .637 .361 Valid

Q6 .685 .361 Valid

Q7 .641 .361 Valid

Q8 .408 .361 Valid

Q9 .447 .361 Valid

Q11 .443 .361 Valid

Q12 .447 .361 Valid

Q13 .532 .361 Valid

Q14 .540 .361 Valid

Q15 .607 .361 Valid

Q17 .800 .361 Valid

Q18 .713 .361 Valid

Q19 .760 .361 Valid

Q20 .789 .361 Valid

Q21 .540 .361 Valid

Q23 .491 .361 Valid

Q24 .800 .361 Valid

Q25 .713 .361 Valid

Q26 .760 .361 Valid

Q27 .443 .361 Valid

Q28 .447 .361 Valid

Q29 .532 .361 Valid

Q30 .540 .361 Valid

Q31 .607 .361 Valid

Q32 .491 .361 Valid

Q33 .406 .361 Valid

Q35 .637 .361 Valid

Q36 .685 .361 Valid

Q37 .641 .361 Valid

Q38 .408 .361 Valid

Q39 .546 .361 Valid

Q41 .474 .361 Valid

Q42 .406 .361 Valid

Q44 .637 .361 Valid

Q45 .685 .361 Valid

Q46 .641 .361 Valid

Q47 .408 .361 Valid

Q48 .546 .361 Valid

Q50 .443 .361 Valid

Q51 .447 .361 Valid

Q52 .532 .361 Valid

Q53 .540 .361 Valid

Q54 .607 .361 Valid

Q55 .491 .361 Valid

Q56 .800 .361 Valid

Q57 .713 .361 Valid

Q58 .760 .361 Valid

Q59 .789 .361 Valid


(38)

Berdasarkan data tabel 3.3 diketahui bahwa lima puluh (50) butir pertanyaan adalah valid, dan sepuluh (10) pertanyaan tidak valid.Kuesioner pada nomor pertanyaan 1, 4, 10, 16, 22, 34, 40, 43, 49 dan 60 mempunyai rhitung lebih kecil dari rtabel, sehingga nomot 1, 4, 10, 16, 22, 34, 40, 43, 49 dan 60 harus dihapus karena tidak layak menjadi instrument penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat alat ukur yang digunakan menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran. Skala Pengukuran yang reliabel memiliki Cronbach Alpha > 0,80 atau nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Situmorang, Syafrizal, 2009:40). Untuk menguji validitas dan reabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00. Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan, dengan jumlah responden sebanyak 30 karyawan.

Tabel 3.4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .964 50

Sumber : Hasil Pengujian SPSS Analisis :

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen.


(39)

Cara pengambilan keputusan:

1. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan reliabel.

2. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen sikap, kepribadian dan kerjasama tim dengan nilai Cronbach Alpha atau r-alpha sebesar 0,964. Hal ini membuktikan bahwa instrumen sikap, kepribadian dan kerjasama tim adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0,964 lebih besar dan positif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach Alpha > dari 0,60. Ini menunjukkan semua butir pertanyaan dari variabel sikap, kepribadian dan kerjasama tim tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.10. Teknis Analisis. a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari kurva P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data


(40)

penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et al, 2008:62).

2) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data (Situmorang et al, 2008:63).

3) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2008: 104)


(41)

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Model regresi linear berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

Y = Kerjasama Tim

a = Konstanta

b1,2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Sikap

X2 = Kepribadian

e = Kesalahan pengganggu (Standard error)

c. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

1). Uji Statistik-t (Uji Parsial)

Uji Statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model


(42)

hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1, b2 = 0, artinya variabel bebas (Sikap dan Kepribadian) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Kerjasama Tim).

H0 : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (Sikap dan Kepribadian) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Kerjasama Tim).

2). Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau secara simultan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel bebas (X1) dan (X2). Variabel Sikap dan Kepribadian tidak ada pengaruh pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Medan terhadap variabel terikat (Y), variabel Kerjasama Tim.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel terikat (Y).

Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima H0 bila Fhitung≤ Ftabel pada α = 5%.


(43)

3) Koefisien Determinasi (R ) 2

Pada intinya Koefisien Determinasi (R ) mengukur seberapa 2 besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R semakin besar nilainya (mendekati satu), maka dapat 2 dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) atau variabel Sikap dan Kepribadian adalah kuat terhadap variabel terikat (Y) atau variabel Kerjasama Tim. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan


(45)

Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.

PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu,


(46)

1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa

4.1.2. Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Visi

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

2. Misi

a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan


(47)

4.1.3. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sumber: Bagian Administrasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)

4.1.4. Tanggung Jawab Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)

1. Pimpinan Cabang

a. Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi,

merevisi dan mengupayakan perencanaan.

b. Menciptakan dan menjamin kelancaran pelayanan

operasional di kantor cabang dan unit. AMPB AMO Supv. Penunjang Bisnis Supv. Penunjang Internal ADK Program ADK Konsumer ADK Tap/Sun Logistik Sekretariat Kepegawaian Supv. Pelayanan Kas Supv. Pelayanan Dana Jasa Teller Tunai Teller Dana Jasa TKK

Adm dan Jasa

Unit Pelayanan Nasabah Pemimpin Cabang Manajer Pemasaran Manajer Operasional Manajer Bisnis Makro Penilik AO Komersial AO Konsumer AO Program

AMBM BRI Unit

Supv. Adm Unit

PAU PRU KA. Unit Desk Man Mantri Teller


(48)

c. Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

d. Memotivasi semua unit kerja dibawahnya dan pekerja

binaan dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan pelayanan yang sebaik-baiknya.

e. Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui atau

disahkan telah sesuai dengan kewenangannya dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah.

f. Menjamin pengelolaan kas dan surat berharga telah

dilaksanakan sesuai ketentuan untuk menjamin keamanan dan kepastian secara optimal.

g. Memastikan hasil data harian dan penyampaiannya sesuai ketentuan agar terjamin keamanan dan kerahasiaannya.

2. Accoun Officer (AO) Kredit Pensiun

a. Melakukan analisis/identifikasi terhadap debitur potensial secara kolektif.

b. Membuat RPT kredit pensiun dan bertanggung jawab atas

pencapaiannya.

c. Mengembangkan rencana pemasaran melalui instansi.

d. Mempersiapkan dan melaksanakan rencana yang menjadi tanggung jawab serta memantau hasil yang dapat dicapai dan menetapkan prioritas pembinaan.


(49)

e. Mempersiapkan naskah kerjasama dengan instansi yang pegawainya akan dilayani kredit pensiun.

f. Melakukan upaya dan pendekatan terhadap instansi yang dilayani kredit pensiun agar pembayaran gaji pegawai (debitur) dan segala transaksi bisnis perusahaan dapat dilakukan melalui BRI.

g. Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan pada kredit pensiun.

3. Supervisor Kas

a. Menyiapkan kuitansi tambahan kas supervisor dan ATM serta menerima uang dari AMO.

b. Menyetujui tambahan kas awal teller, membuku dan mendistribusikan uangnya kepada teller.

c. Memelihara dan mengerjakan register kas induk. d. Mengisi kas ATM bersama petugas yang ditunjuk.

e. Memelihara kuitansi tambahan kas setoran kas beserta uangnya dari kantor cabang pembantu BRI unit yang diterima kantor cabang.

f. Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima. 4. Teller

a. Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari supervisor.

b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setorannya.


(50)

c. Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima termasuk kelengkapannya sebelum dibayarkan kepada yang berhak.

d. Mengesahkan dan menandatangani bukti kas transaksi tunai yang ada di dalam batas wewenangnya.

e. Menerima pengesahan bayar kepada pejabat yang berwenang atas transaksi tunai yang melebihi batas wewenangnya.

f. Mengelola dan menyetorkan uang fisik kas kepada supervisor baik selama jam pelayanan kas maupun akhir hari.

g. Memelihara dan mengerjakan register perincian sisa kas.

h. Membayarkan biaya-biaya hutang, realisasi kredit dan transaksi lainnya yang kuitansinya telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

4.1.5. Produk PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Simpanan

a. DepoBRI Rupiah

DepoBRI Rupiah dari Bank BRI merupakan produk deposito yang memberikan kenyamanan dan keamanan dalam ivestasi dana.

Keunggulan DepoBRI Rupiah adalah:

1) Keleluasaan dalam memilih jangka waktu DepoBRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan.


(51)

3) Pencairan sebagian nominal DepoBRI tanpa merubah nomor rekening.

4) Pencairan Depobri di unit kerja lainnya. 5) Suku bunga kompetitif.

6) Suku bunga negosiasi (apabila memenuhi kriteria tertentu). b. DepoBRI Valas

Bank BRI menawarkan DepoBRI Valas yang memberikan kenyamanan investasi dana Anda dalam mata uang asing.

Keunggulan DepoBRI Valas adalah:

1) Keleluasaan dalam memilih jangka waktu DepoBRI Valas, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan.

2) Bebas biaya admisnistrasi. 3) Suku bunga kompetitif.

2. Giro

a. GiroBRI Rupiah

GiroBRI Rupiah merupakan simpanan yang akan mempermudah transaksi bisnis dan keuangan.

Keunggulan GiroBRI Rupiah adalah:

1) Real Time Online

Dapat bertransaksi secara online di lebih dari 2000 unit kerja on-line yang tersebar di seluruh Indonesia.


(52)

b. GiroBRI Valas

GiroBRI Valas merupakan produk simpanan pihak ketiga dalam mata uang asing.

Keunggulan GiroBRI Valas adalah:

1) Real Time Online

Dapat bertransaksi secara online di lebih dari 2000 unit kerja on-line yang tersebar di seluruh Indonesia.

2) Bebas biaya administrasi di bulan pertama pembukaan rekening.

3. Tabungan a. BritAma b. Simpedes BRI c. BRI Prioritas

4.2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan terakhir, lama bekerja, jenis kelamin, dan penghasilan sebulan. Analisis deskriptif juga di lakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap nilai variabel penelitian. Pengungkapan analisis deskriptif dalam bentuk data persentase.


(53)

Tabel 4.2.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Karyawan Persentase

17 – 25 Tahun 22 24,18

26 – 35 Tahun 42 46,15

36 – 45 Tahun 15 16,48

46 Tahun keatas 12 13,19

Total 91 100

Sumber: data primer diolah

Karakteristik responden berdasarkan umur responden dapat diketahui sebanyak 24,18% berusia antara 17 – 25 tahun, 46,15% berusia antara 26 – 35 tahun, 16,48% berusia antara 36 – 45 tahun, dan sisanya sebanyak 13,19% berada pada rentang usia 45 tahun keatas. Seperti yang dilihat dari tabel 4.2.1 di atas dapat diketahui bahwa hampir separuh dari karyawan yang bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan berada pada rentang usia matang yaitu antara usia 26 – 35 tahun. Karyawan dalam usia ini seharusnya lebih baik dalam bekerjasama dalam tim dan sudah memiliki sikap dan kepribadian yang lebih baik di bandingkan karyawan pada usia yang lebih muda.

4.2.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.2.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase

Diploma (D3) 47 51,65

Sarjana (S1) 44 48,35

Total 91 100


(54)

Berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan adanya distribusi yang cukup merata pada dua jenis jenjang yang ada. Jumlah terbesar responden adalah lulusan Diploma (D3) sebanyak 47 orang atau 51,65%, lulusan Sarjana sebanyak 44 orang atau 48,35%. Dari data yang tersaji pada tabel 4.2.2 di simpulkan bahwa lebih dari separuh karyawan yang bekerja di perusahaan mengenyam pendidikan sampai dengan Diploma (D3) dengan demikian dapat di katakan bahwa secara umum karyawan yang bekerja masuk dalam kategori pendidikan sedang.

4.2.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.2.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Karyawan Persentase

1 – 3 Tahun 48 52,75

4 – 6 Tahun 34 37,36

> 6 Tahun 9 9,89

Total 91 100

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan lama bekerja berada pada rentang waktu 1-3 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di perusahaan sebagian besar tergolong baru. Umumnya karyawan yang bekerja belum memiliki pengalaman kerja yang cukup, sehingga belum ketahuan bagaimana sikap dan kepribadiannya.

4.2.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase

Laki – laki 24 26,37

Perempuan 67 73,63


(55)

Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 91 responden, sebanyak 24 orang adalah laki – laki dengan persentase 26,37%; dan perempuan sebanyak 67 orang dengan persentase sebesar 73,63%.

Hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan pernyataan – pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan pada table berikut ini:

a. Variabel Sikap sebagai

Tabel 4.2.5 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel sikap. Tabel 4.2.5

Pendapat Responden terhadap Variabel Sikap

Pernyataan SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

Q2 29 31,9 42 46,2 14 15,4 5 5,5 1 1,1

Q3 24 26,4 54 59,3 8 8,8 5 5,5 - -

Q5 18 19,8 44 48,4 15 16,5 13 14,3 1 1,1

Q6 23 25,3 58 63,7 7 7,7 2 2,2 1 1,1

Q7 6 6,6 33 36,3 14 15,4 38 41,8 - -

Q8 8 8,8 35 38,5 11 12,1 37 40,7 - -

Q9 10 11,0 31 34,1 8 8,8 42 46,2 - -

Q11 22 24,2 46 50,5 12 13,2 10 11,0 1 1,1

Q12 19 20,9 51 56,0 10 11,0 11 12,1 - -

Q13 16 17,6 44 48,4 17 17,7 13 14,3 - -

Q14 21 23,1 59 64,8 8 8,8 2 2,2 1 1,1

Q15 17 18,7 55 60,4 19 20,9 - - - -

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS

Tabel 4.2.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebesar 46,2% menjawab setuju untuk Q2 (ada penilaian setiap akhir bulan), 59,3% setuju untuk Q3 (selalu bernilai baik pada data dokumen karyawan) 48,4% menjawab setuju untuk Q5 (ada pemberian insentif pada karyawan yang mendapat nilai baik), 63,7% menjawab setuju untuk Q6 (tidak mudah


(56)

tersinggung ketika beberapa teman mengkritik), 41,8% menjawab tidak setuju untuk Q7 (termasuk karyawan yang menyenangkan di kantor), 40,7% menjawab tidak setuju untuk Q8 (selalu terhibur apabila ada teman-teman yang suka bercerita lucu saat dikantor), 46,2% menjawab tidak setuju untuk Q9 (merasa senang jika dapat membantu orang lain yang merasa kesusahan), 50,5% menjawab setuju untuk Q11 (berusaha untuk bertindak tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan saaat bekerja), 56,0% menjawab setuju untuk Q12 (waspada dalam melakukan setiap tindakan di kantor), 48,4% menjawab setuju untuk Q13 (menjadi contoh baik bagi teman-teman dikantor), 64,8% menjawab setuju untuk Q14 (mempertimbangkan dengan baik setiap keputusan yang diambil), 60,4% menjawab setuju untuk Q15 (tindakan yang dilakukan selalu penuh tantangan/resiko)

b. Variabel Kepribadian sebagai

Tabel 4.2.6 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel kepribadian.

Tabel 4.2.6

Pendapat Responden terhadap Variabel Kepribadian

Pernyataan SS S R TS STS

F % F % F % F % F %

Q17 19 20,9 49 53,8 12 13,2 10 11,0 1 1,1

Q18 21 23,1 51 56,0 9 9,9 10 11,0 - -

Q19 19 20,9 46 50,5 14 15,4 11 12,1 1 1,1

Q20 18 19,8 64 70,3 6 6,6 2 2,2 1 1,1

Q21 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q23 19 20,9 45 49,5 15 16,5 11 12,1 1 1,1

Q24 22 24,2 58 63,7 8 8,8 2 2,2 1 1,1

Q25 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q26 13 14,3 33 36,3 32 35,2 11 12,1 2 2,2


(57)

Q28 27 29,7 55 60,4 8 8,8 1 1,1 - - Q29 19 20,9 45 49,5 15 16,5 11 12,1 1 1,1

Q30 22 24,2 58 63,7 8 8,8 2 2,2 1 1,1

Q31 17 18,7 55 60,4 19 20,9 - - - -

Q32 30 33,0 53 58,2 7 7,7 1 1,1 - -

Q33 19 20,9 45 49,5 15 16,5 11 12,1 1 1,1

Q35 22 24,2 37 40,7 18 19,8 14 15,4 - -

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS

Tabel 4.2.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebesar 53,8% menjawab setuju untuk Q17 (selalu bekerjasama dengan tim), 56,0% responden menjawab setuju untuk Q18 (mudah akur ketika menghadapi perselisihan di kantor), 50,5% responden menjawab setuju untuk Q19 (keputusan yang diambil selalu merupakan hasil sepakat bersama tim), 70,3% responden menjawab setuju untuk Q20 (mempercayai sepenuhnya keputusan yang diambil kesepakatan bersama). 63,7% menjawab setuju untuk Q21 (selalu berhati-hati dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dikantor), 49,5% responden menjawab setuju untuk Q23 (selalu hati-hati berkomunikasi dengan sesame teman kantor), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q24 (selalu memeriksa ulang kembali laporan pekerjaan), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q25 (selalu teratur dalam menyelesaikan setiap pekerjaan), 36,3% menjawab setuju untuk Q26 (termasuk karakter pribadi tidak emosional dalam bersikap), 49,5% responden menjawab setuju untuk Q27 (tidak tersinggung apabila ada teman yang berbicara ketus), 60,4% menjawab setuju untuk Q28 (memiliki pribadi yang stabil saat bekerja di kantor), 49,5% responden menjawab setuju untuk Q29 (tidak pernah marah tanpa sebab akibat), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q30 (selalu menahan


(58)

beradaptasi terhadap perubahan suasana kerja), 58,2% menjawab setuju untuk Q32 (sangat care terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi), 49,5% responden menjawab setuju untuk Q33 (pribadi yang terbuka dengan teman kantor), 40,7% responden menjawab setuju untuk Q35 (mudah mempergunakan peralatan baru yang berteknologi untuk membantu penyelesaian pekerjaan).

c. Variabel Kerjasama Tim sebagai Y

Tabel 4.2.9 menunjukkan pendapat yang diberikan responden terhadap variabel kerjasama tim.

Tabel 4.2.7

Pendapat Responden terhadap Variabel Kerjasama Tim

Pernyataan SS S R TS STS

F % F % F % F % F %

Q36 17 18,7 55 60,4 19 20,9 - - - -

Q37 22 24,2 58 63,7 8 8,8 2 2,2 1 1,1

Q38 30 33,0 53 58,2 7 7,7 1 1,1 - -

Q39 19 20,9 45 49,5 15 16,5 11 12,1 1 1,1

Q41 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q42 13 14,3 33 36,3 32 35,2 11 12,1 2 2,2

Q44 17 18,7 56 60,4 19 20,9 - - - -

Q45 22 24,2 58 63,7 8 8,8 2 2,2 1 1,1

Q46 30 33,0 53 58,2 7 7,7 1 1,1 - -

Q47 19 20,9 45 49,5 15 16,5 11 12,1 1 1,1

Q48 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q50 13 14,3 33 36,3 32 35,2 11 12,1 2 2,2

Q51 31 34,1 45 49,5 14 15,4 1 1,1 - -

Q52 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q53 25 27,5 49 53,8 9 9,9 6 6,6 2 2,2

Q54 22 24,2 54 59,3 11 12,1 4 4,4 - -

Q55 8 8,8 58 63,7 15 16,5 8 8,8 2 2,2

Q56 20 22,0 59 64,8 10 11,0 2 2,2 - -

Q57 20 22,0 58 63,7 7 7,7 5 5,5 1 1,1

Q58 17 18,7 31 34,1 30 33,0 8 8,8 5 5,5


(59)

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS

Tabel 4.2.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebesar 60,4% menjawab setuju untuk Q36 (memiliki karakter sikap yang berbeda-beda), 63,7% menjawab setuju untuk Q37 (karyawan terdiri dari latar belakang yang bebeda), sebanyak 58,2% responden menjawab setuju untuk Q38 (setiap karyawan memiliki background standar pengetahuan sesuai dengan pekerjaannya) sebanyak 49,5% responden menjawab setuju untuk Q39 (bekerja secara tim di kantor), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q41 (merupakan tipikal pribadi yang tegas dalam bertindak), 36,3% responden menjawab setuju untuk Q42 (menerapkan kepemimpinan demokrasi dalam mengarahkan anggotanya), 60,4% responden menjawab setuju untuk Q44 (pimpinan selalu datang tepat waktu), 63,7% menjawab setuju untuk Q45 (pimpinan mampu mewujudkan visi dan misi organisasi), 58,2% responden menjawab setuju untuk Q46 (lingkunagn kerja nyaman), 49,5% responden menjawab setuju untuk Q47 (penataan ruang di kantor sudah tertata dengan baik), 63,7% menjawab setuju untuk Q48 (lingkunagn kantor lengkap dengan peralatan yang canggih), 36,3% menjawab setuju untuk Q50 (penerangan dikantor tidak menyilaukan), sebanyak 49,5% responden menjawab setuju untuk Q51 (ada pelatihan rutin dikantor), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q52 (adanya sharing dikantor untuk menambah pengetahuan karyawan), 53,8% responden menjawab setuju untuk Q53 (adanya training untuk karyawan baru), 59,3% responden menjawab setuju untuk Q54 (mengikuti seminar yang diadakan di kantor), 63,7% menjawab


(60)

setuju untuk Q55 (adanya buku-buku mengenai produk knowledge yang diberikan perusahaan untuk para karyawan), 64,8% responden menjawab setuju untuk Q56 (mahir menggunakan computer sebagai media kerja di kantor), 63,7% responden menjawab setuju untuk Q57 (mampu berkomunikasi dengan baik), 34,1% menjawab setuju untuk Q58 (menguasai bahasa Inggris), 46,2% menjawab setuju untuk Q59 (memiliki skill yang baik dalam bidang customer exelent).

4.3. Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik.

Hipotesis yang dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 yang diterima maka H0 ditolak. Artinya ada pengaruh antara variabel sikap dan kepribadian terhadap kerjasama tim.

Data setelah diuji dengan asumsi klasik dan memenuhi asumsi tersebut selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi dilakukan dengan Metode Enter karena dalam Metode Enter seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables


(61)

1 Kepribadian, Sikapa

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber : Hasil pengolahan dengan SPSS

1. Tabel 4.3.1 adalah Variables Entered adalah variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen (sikap dan kepribadian). 2. Variables Removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan

dan tidak ada variabel independent yang dikeluarkan 3. Metode(method) yang digunakan adalah metode enter.

4.3.2. Uji Normalitas data.

Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari kurva P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal.

Grafik P-P plot menggambarkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim, dibandingkan dengan distribusi drekuensi yang telah ditentukan. Jika titik-titik distribusi berada disekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi pengamatan sama dengan distribusi uji yang berarti data terdistribusi secara normal. Dari grafik terlihat titk-titik distribusi terletak disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi kerjasama tim sesuai dengan distribusi uji. Dengan kondisi demikian dapat disimpulkan yang diperoleh adalah bahwa penyebaran kerjasama tim mengikuti distribusi normal.


(62)

Gambar 4.3.1. Normal P-P plot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

4.3.3. Uji Heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data.

Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik ini digunakan untuk memeriksa lineritas dari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Untuk melihat apa yang sesuai, kita dapat


(63)

membuat diagram pencar antara kerjasama tim (Y) dengan sikap (X1) dan kepribadian

(X2).

Gambar 4.3.2 Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan plot data yang diproses dari hasil perhitungan SPSS pada gambar terlihat bahwa sebaran data tidak mengumpul pada satu sudut/bagian saja melainkan sebaran data menyebar pada keseluruhan bagian. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada data, sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian ini homogen.


(64)

Gambar 4.3.3. Grafik Histogram Sumber : Hasil Penelitian SPSS

Grafik histogram menggambarkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim dibandingkan dengan grafik distribusi normal. Dengan melihat grafik ini kita bisa membandingkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim dengan distribusi distribusi normal ideal dari kerjasama tim.

4.3.4 Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance


(65)

Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tabel 4.3.1 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 17.069 6.083 2.806 .006

Sikap .010 .101 .006 .098 .922 .994 1.006 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kerjasama

Sumber : Hasil Penelitian SPSS

a. Nilai VIF dari sikap dan kepribadian lebih kecil dari 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari sikap dan kepribadian lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi.

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:


(66)

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for Windows, dapat dilihat pada table 4.4.1:

Tabel 4.4.1.

Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000

Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada table 4.4.1 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 17,069 + 0,010X1 + 0,963X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 17,069. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variable sikap (X1), kepribadian (X2) = 0, maka kerjasama tim (Y) = 17,069.

b. Sikap karyawan berpengaruh positif terhadap kerjasama tim dengan koefisien regresi sebesar 0,010. Tanda positif pada variabel sikap karyawan menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila sikap meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kerjasama tim.

c. Kepribadian karyawan berpengaruh positif terhadap kerjasama tim dengan koefisien regresi sebesar 0,963. Tanda positif pada variabel kepribadian


(67)

karyawan menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila kepribadian karyawan ditingkatkan berpengaruh terhadap meningkatnya kerjasama tim.

4.5. Pengujian Hipotesis

4.5.1. Uji Signifikansi Simutlan (uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

H0:b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim yang ditulis sebagai variabel terikat (Y).

Ha:b1≠b2≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas ( X1 dan X2 ) yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim yang ditulis sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5% H0 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%


(68)

Tabel 4.5.1 Hasil Uji – F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3835.340 2 1917.670 103.208 .000a

Residual 1635.099 88 18.581 Total 5470.440 90

a. Predictors: (Constant), Kepribadian, Sikap b. Dependent Variable: Kerjasama

Sumber : Hasil Pengujian SPSS

1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel diatas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 103,208 dengan Sig adalah 0,000. Dengan mencari pada Tabel F, dengan dfl=2 dan df2=88, diperoleh nilai F-tabel 3,10. Dengan kondisi dimana F-hitung lebih besar daripada F-tabel (103,208 > 3,10) dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha (0,00 < 0,05), maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H0 yang berarti koefisien korelasi signifikan secara statistik, sikap dan kepribadian karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kerjasama tim.

2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 3835.340 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 1635,099.


(69)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2 yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim sebagai variabel terikat(Y).

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim sebagai variabel terikat(Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

Tabel 4.5.2 Hasil Uji – t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000

Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Berdasarkan Tabel 4.5.2 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Variabel sikap berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kerjasama tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,992 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung (0,098) < ttabel (1,986) artinya jika ditingkatkan variable sikap


(70)

b. Variabel kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kerjasama tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (14,314) > ttabel (1,986) artinya jika ditingkatkan variable waktu

kerja sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,963.

c. Konstanta sebesar 17,069 , artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka kerjasama tim tetap sebesar 17,069.

d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Y = 17,069 – 0,010X1 – 0,963X2

4.5.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.


(71)

Tabel 4.5.3

Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .837a .701 .694 4.31053 a. Predictors: (Constant), Kepribadian, Sikap

b. Dependent Variable: Kerjasama

Berdasarkan Tabel 4.5.3 dapat terlihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0.694 berarti sikap dan kepribadian mempengaruhi kerjasama tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau sebesar 69,4% dan sisanya 30,6% dapat dijelaskan oleh fator – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6. Pembahasan

Sikap dan kepribadian karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau memberikan pengaruh yang relatif besar terhadap kerjasama tim. Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap dan kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatnya kerjasama tim.

Pengaruh sikap dan kepribadian karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau terhadap kerjasama tim yang sangat besar menunjukkan adanya kerjasama yang baik dalam perusahaan ini. Bila karyawan memiliki sikap yang baik maka akan mudah untuk bekerja sama. Tidak ada yang saling menyinggung perasaan teman kerja. Kepribadian karyawan yang baik juga


(72)

sepakat akan memudahkan tim untuk membuat suatu keputusan apa yang akan disepakati. Pribadi yang memiliki stabilitas emosi baik akan tetap tenang menghadapi perselisihan dalam tim.

Mayoritas karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau memiliki sikap yang baik. Hasil penelitian menyatakan mayoritas karyawan bisa menjadi contoh yang baik bagi teman-teman dikantor, waspada dalam melakukan setiap tindakan, senang membantu sesama teman kantor dan mau menerima kritik dari orang lain. Namun kebanyakan karyawan memiliki sikap yang monoton. Tampak dari banyaknya karyawan yang kurang merasa terhibur dengan lelucon teman-teman sekantor.

Kepribadian karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau juga sangat baik. Tampak dari jawaban mayoritas karyawan bisa menahan amarahnya. Pribadi yang seperti ini sangat dituntut dalam bekerja di bank, sebab kaeyawan bank setiap hari harus berhadapan dengan banyak nasabah yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Kebanyakan dari karyawan mudah beradaptasi terhadap perubahan suasana kerja. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan sebab perusahaan selalu melakukan mutasi. Karyawan juga selalu berhati-hati dalam menyelesaikan pekerjaan dan berkomunikasi dengan teman kantor juga nasabah.


(73)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel sikap (X1) dan kepribadian (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kerjasama tim (Y) pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau. Berdasarkan uji-F diperoleh F-hitung lebih besar daripada F-tabel (103,208 > 3,10) dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha (0,00 < 0,05). 2. Berdasarkan Uji-t variabel sikap positif dan tidak signifikan terhadap

kerjasama tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau. Variabel kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kerjasama tim PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau.

3. Hasil pengujian kofisien determinasi (R2) yaitu dengan nilai 0,694 artinya bahwa sebesar 69,4% kerjasama tim (Y) pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau dipengaruhi oleh sikap dan kepribadian. Sedangkan 30,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.


(74)

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk lebih meningkatkan kerjasama tim pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebaiknya sikap dan kepribadian karyawan lebih diperhatikan dan dibina.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih dalam tentang penelitian yang sama diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.


(1)

Sikap -.079 1.000

Covariances Kepribadian .005 .000

Sikap .000 .010

a. Dependent Variable: Kerjasama

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Sikap Kepribadian

1 1 2.987 1.000 .00 .00 .00

2 .009 17.845 .00 .53 .55

3 .004 28.501 1.00 .47 .45

a. Dependent Variable: Kerjasama

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N


(2)

Standard Error of Predicted Value

.461 1.625 .751 .220 91

Adjusted Predicted Value 59.7148 93.3813 81.2055 6.49280 91

Residual -10.64089 9.73311 .00000 4.26237 91

Std. Residual -2.469 2.258 .000 .989 91

Stud. Residual -2.519 2.281 .000 1.006 91

Deleted Residual -11.08086 9.93603 -.00771 4.40919 91

Stud. Deleted Residual -2.600 2.339 -.001 1.015 91

Mahal. Distance .039 11.800 1.978 1.969 91

Cook's Distance .000 .110 .012 .019 91

Centered Leverage Value .000 .131 .022 .022 91

a. Dependent Variable: Kerjasama


(3)

(4)

(5)

(6)

LAMPIRAN