4. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah Negara
yang belum dibebani suatu hak. Termasuk pengertian hutan wisata adalah hutan wisata milik Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan 5. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbale balik 6. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan
E. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB perdesaan dan perkotaan adalah Nilai Jual Objek Pajak NJOP dan Luas Bumi dan Bangunan M
2
. NJOP adalah harga rata – rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara
wajar, dan bilaman tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan dengan objek lain yang sejenis yang sudah diketahui harga jualnya atau
melalui nilai perolehan baru yaitu dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek pajak tersebut dikurangi dengan penyusutan
berdasarkan kondisi pisik objek tersebut atau dengan penentuan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti dimana penentuan NJOP berdasarkan pada hasil produksi objek
pajak tersebut.
Besaran NJOP ditetapkan setiap 3tiga tahun, kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan wilayahnya.
Penetapan besarnya NJOP dilakukan oleh bupatiwalikota Siahaan, 2012 : 561
F. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 77 ayat 4, besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP ditetapkan paling
rendah sebesar sepuluh juta rupiah untuk setiap wajib pajak. Besarnya NJOPTKP ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten kota. NJOPTKP merupakan suatu
batas NJOP di mana wajib pajak tidak terutang pajak. Maksudnya adalah apabila seorang wajib pajak memiliki objek pajak yang nilainya dibawah NJOPTKP maka
wajib pajak tersebut dibebaskan dari pembayaran pajak. Adapun NJOPTKP untuk daerah Kota Medan menurut PERDA No. 3 Tahun 2011 yaitu sebesar 15 .000 .000
G. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Tarif PBB perdesaan dan perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0.3 dan ditetapkan oleh peraturan daerah kabupaten kota yang bersangkutan . Hal ini ini
dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kebupaten kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing –
masing daerah kabupaten kota. Menurut Perda No.6 Tahun 2012 pasal 5 Tentang Perubahan Atas Perda No.3 Tahun 2011 Tarif PBB Kota Medan Di Tetapkan sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
Sumber : PERDA No. 6 Tahun 2012 pasal 5
H. Dasar Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan