b Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta menetapkan
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya dibidang Perpajakan.
c Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
d Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang
dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya Universitas Sumatera Utara.
e Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang
bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM .
C. Uraian teoritis
1. Definisi pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung
dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Soemitro, 2011 : 1 .
2. Jenis - jenis pajak
2.1 Menurut golongannya
a Pajak langsung , yaitu : pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak
dan tidak dapat di bebankan atau dilimpahkan kepada orang lain Contoh : Pajak Penghasilan
b Pajak tidak langsung, yaitu : pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan nilai
2.2 Menurut sifatnya
a Pajak subjektif, yaitu : pajak yang berdasarkan pada subjeknya,
memperhatikan keadaan diri wajib pajak Contoh : Pajak Penghasilan
b Pajak objektif, yatu : pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak Contoh : Pajak Pertambahan nilai dan Pajak atas barang mewah
2.3 Menurut lembaga pemungutnya
a Pajak pusat, yaitu : pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara Contoh : PPh, PPn, dan pajak penjualan barang mewah serta Bea materai
b Pajak daerah, yaitu : pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terbagi dua, yaitu :
Pajak provinsi yang terdiri atas pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air , bea balik nama kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan,
pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak rokok
Pajak kabupatenkota terdiri atas : pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan,
bea perolehan hak atas tanah dan bangunan , pajak sarang burung wallet, pajak reklame, pajak pengambilan bahan galian golongan C,
pajak parkir Catatan Perkuliahan. Dan pada pembahasan selanjutnya akan lebih khusus membahas tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Sektor Perdesaan dan Perkotaan. 3.
Definisi pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan Dahulunya PBB merupakan Pajak Pusat dan dikelola oleh Direktorat Jenderal
Pajak yang terdiri dari 5 lima Sektor, yaitu Perdesaan, Perkotaan, Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan. Tetapi sejak pajak bumi dan bangunan dialihkan menjadi
pajak Kabupaten Kota pajak tersebut dinamai sebagai Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan PBB Sektor P2 . Adapun definisi dari PBB Sektor
P2 adalah : pajak atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan,perhutanan dan pertambangan Perda No. 3 Thn 2011 pasal 1 ayat 6 .
4. Definisi wajib pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan
Wajib pajak PBB P2 yaitu : orang pribadi atau badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi dan atau memiliki,
menguasai dan
atau memperoleh
manfaat atas
bangunan Pasal 1 angka 37 UU PDRD .
5. Objek pajak bumi dan bangunan Perdesaan dan perkotaan
Yaitu : bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai ,dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan,perhutanan dan pertambangan. Termasuk dalam pengertian bangunan yaitu : Jalan lingkungan yang terletak dalam satu kompleks
bangunan seperti : hotel, pabrik dan emplasemennya yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut. Jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat
olah raga , galangan kapal, dermaga, taman mewah, tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak dan menara Perda Kota Medan No. 3 tahun 2011
Pasal 2 6.
Hak wajib pajak 6.1
Menerima SPPT PBB untuk setiap tahun pajak 6.2
Mendapatkan penjelasan berkaitan dengan ketetapan PBB dalam hal wajib pajak memintai
6.3 Mengajukan keberatan dan atau pengurangan pajak terutang
6.4 Mendapatkan surat tanda terima setoran PBB dari bank atau instansi yang
bersangkutan
6.5 Hak mengajukan banding
6.6 Hak mengajukan pembetulan
D. Ruang Lingkup PKLM