Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan Dasar Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan

b. Objek pajak pada tanggal 1 Januari 2015 berupa sebidang tanah tanpa bangunan di atasnya. Pada tanggal 20 Agustus 2015 dilakukan pendataan ternyata di atas tanah tersebut telah didirikan suatu bangunan, maka pajak yang terutang untuk tahun 2015 tetap dikenakan berdasarkan keadaan pada tanggal 1 Januari 2015. Sedangkan bangunannya baru akan dikenakan pada tanggal 1 Januari 2016.

J. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan

PBB sektor perdesaan dan perkotaan yang terutang menurut SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terutang harus dilunasi selambat – lambatnya 6 bulan sejak diterimanya SPPT oleh wajib pajak atau paling lama satu bulan sejak tanggal diterimanya SKPD Surat Ketetapan Pajak Daerah oleh wajib pajak. Apabila kepada wajib pajak diterbitkan STPD Surat Tagihan Pajak Daerah , surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, dan surat putusan banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, pajak dimaksud harus dilunasi paling lambat satu bulan sejak tanggal diterbitkan Siahaan , 2012 : 567 . PBB sektor perdesaan dan perkotaan yang terutang dapat dibayarkan ke kas daerah, bank, atau tempat lain yang ditunjuk oleh bupati walikota. Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran pada hari libur maka pembayaran dilakukan pada hari kerja berikutnya. Adapun jatuh tempo pembayaran PBB sektor perdesaan dan perkotaan yaitu pada tanggal 31 Agustus untuk setiap Tahun pajak

K. Dasar Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan

Dasar penagihan PBB sektor perdesaan dan perkotaan yaitu 1. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT 2. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD 3. Surat Tagihan Pajak Daerah STPD 4. Surat Keputusan Pembetulan 5. Surat Keputusan Keberatan 6. Dan Putusan Banding Yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah dan pelunasannya harus dilakukan paling lama 1 satu bulan sejak diterbitkan. Penagihan pajak dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan surat teguran atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan penagihan pajak. Surat teguran diterbitkan 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayaran pajak. Apabila jumlah pajak terutang yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu yang ditentukan dalam surat teguran atau surat lain yang sejenis, maka akan ditagih dengan Surat Paksa. Tindakan penagihan dengan surat paksa dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan, pelelangan, pencegahan, dan penyanderaan apabila wajib pajak tetap tidak mau melunasi utang pajaknya sebagaimana mestinya Siahaan , 2012 : 569 .

L. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan