Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan Objek pajak bumi dan bangunan Pengecualian Objek Pajak

perairan. Bangunan tersebut pada dasarnya secara tetap melekat secara tetap di atas tanah tetapi kepemilikan dan atau penguasaan atas bangunan dimaksud berbeda dengan kepemilikan dan atau penguasaan atas tanahnyaSiahaan,2012:557.

B. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan

Wajib pajak PBB P2 yaitu : orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi dan atau memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas bangunan Pasal 1 angka 37 UU PDRD .

C. Objek pajak bumi dan bangunan

Mardiasmo 2011 : 313 Adapun yang menjadi objek pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan yaitu : Bumi dan atau bangunan Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan perhitungan pajak terutang. Dalam menentukan klasifikasi bumi tanah diperhatikan faktor – faktor sebagai berikut : 1. Letak 2. Peruntukan 3. Pemanfaatan Dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor - faktor sebagai berikut : 1. Bahan yang digunakan 2. Letak 3. Kondisi lingkungan dan lain-lain

D. Pengecualian Objek Pajak

Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan adalah objek pajak yang : 1. Digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan 2. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan, antara lain : 2.1 Di bidang ibadah, contoh : mesjid, gereja, vihara dan sejenisnya 2.2 Di bidang kesehatan, contoh : Rumah sakit 2.3 Di bidang pendidikan, contoh : madrasah, pesantren 2.4 Di bidang sosial, contoh : panti asuhan 2.5 Di bidang kebudayaan dan nasional, contoh : museum, candi 3. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau sejenis dengan itu 4. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah Negara yang belum dibebani suatu hak. Termasuk pengertian hutan wisata adalah hutan wisata milik Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan 5. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbale balik 6. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan

E. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan