Analisis Perhitungan Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan

6.2. Analisis Perhitungan

Order Quantity Order quantity dihitung untuk mengetahui jumlah order optimum yang harus dikirimkan untuk setiap kali pemesanan. Pada periode-periode sebelumnya perusahaan tidak menentukan jumlah pengiriman optimum sehingga hanya menggunakan sistem pemesanan yang berdasarkan jumlah produk yang diinginkan dari setiap distribution centre dan masih menggunakan trial dan error. Order quantity pada penelitian ini menggunakan metode economic order quantity yang memperhatikan faktor biaya holding cost, biaya distribusi dan jumlah permintaan produk setiap distribution centre. Dalam perhitungan jumlah order quantity untuk beberapa daerah distribusi seperti Medan, Padang, Sibolga dan Pekan Baru memiliki jumlah order quantity setiap pemesanan yang cukup tinggi yaitu 9.784 unit, 15.604 unit, 7.314 unit dan 9.900 unit dikarenakan jumlah permintaan dan biaya distibusi yang terlalu tinggi yang berbanding terbalik dengan biaya penyimpanan produk holding cost yang melatarbelakangi jumlah order quantity menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, demi menghemat biaya distribusi dibandingkan biaya penyimpanan maka setiap dilakukan pemesanan jumlah order quantity yang dikirimkan ke distribution centre menjadi lebih besar.

6.3. Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan

Biaya distribusi produk dipengaruhi oleh salah satu faktor dalam sistem distribusi yaitu banyak atau sedikitnya frekuensi pemesanan. Berikut adalah perbandingan frekuensi pemesanan sebelum menggunakan DRP dan seteleh menggunakan metode DRP dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Perbandingan Frekuensi Pemesanan No Distribution Centre Frekuensi Pemesanan Tanpa DRP Frekuensi Pemesanan DRP 1 Binjai 12 9 2 Padang 18 11 3 Sibolga 16 10 4 Medan 28 18 5 Tebing Tinggi 10 6 6 Siantar 14 6 7 Pekan Baru 15 8 Total 113 68 Sumber : Pengolahan Data Metode DRP merupakan salah satu metode untuk meminimalkan biaya distribusi yaitu dengan menurunkan jumlah frekuensi pemesanan secara total dari 113 pemesanan menjadi 68 pemesanan dimana mengalami penurunan sebesar 39,82 . Berikut adalah grafik perbandingan frekuensi peramalan dengan menggunakan metode DRP dan tanpa menggunakan metode DRP. Gambar 6.1. Perbandingan Frekuensi Pemesanan

6.4. Analisis Perhitungan