Bahan yang Digunakan Proses Produksi Produk Berbahan Plastik

6. Pengemasan Proses pengemasan meliputi semua kegiatan penempelan label merek dan pembungkusan produk. Proses pembuatan kuali hampir sama dengan dengan proses pembuatan dandang. Perbedaannya adalah pada pembuatan kuali tidak terdapat proses pembentukan pinggang, pembuatan tutup, pembuatan penyaringan dan pegangan.

2.4.2. Proses Produksi Produk Berbahan Plastik

2.4.2.1. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan untuk memproduksi produk berbahan plastik yang berupa bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong adalah sebagai berikut : 1. Bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk produksi produk plastik yaitu bijih plastik. Bahan baku bijih lastik dipasok dari PT. Candra Petrochemical Tbk, PT. Bintang Terang dan PT. Sempurna. Bahan baku yang digunakan bermacam- macam yaitu polyetylene bening, poyprophylene dengan variasi warna dan cacahan dari plastik bekas yang akan didaur ulang kembali. 2. Bahan tambahan Bahan tambahan yang digunakan adalah zat pewarna yang digunakan untuk mewarnai bahan baku, label yang merupakan merek produk dan plastikkardus untuk proses pengemasan. 3. Bahan penolong Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yaitu air yang digunakan dalam proses pencucian cacahan plastik.

2.4.2.2. Proses Produksi Produk Berbahan Plastik

Bahan yang digunakan PT. Mewah Indah Jaya untuk produk plastik ada 2 jenis yaitu bahan baku dari pabrik dan bahan baku daur ulang. Bahan baku daur ulang memerlukan beberapa tahap proses pengolahan terlebih dahulu sebelum menjadi bahan baku siap pakai, yaitu sebagai berikut : 1. Pencacahan Pada tahap ini bahan baku daur ulang dicacah menjadi berukuran lebih kecil lagi untuk memudahkan dalam proses pemanasan di dalam mesin injection. Proses ini dilakukan dengan mesin crusher di bagian boker. 2. Pencucian dan penyaringan Pada tahap ini cacahan bahan baku dimasukkan ke dalam bak pencucian dengan proses pencucian sebanyak empat tahap. Proses pencucian ini dilakukan secara manual oleh operator. Proses ini bertujuan memisahkan kotoran yang menempel pada bahan baku. Bahan baku yang bersih akan terapung di air, sedangkan kotoran akan mengendap di bawah air. Bahan baku yang terapung disaring secara manual menggunakan saringan. 3. Penjemuran Setelah disaring, bahan baku masih dalam keadaan basah. Bahan baku dimasukkan ke dalam mesin harus dalam keadaan kering sehingga perlu dilakukan proses pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Bahan baku daur ulang yang siap pakai dan bahan baku dari pabrik selanjutnya diproses sebagai berikut : 1. Pencampuran warna Tahap pencampuran warna dimulai dengan memasukkan bahan baku dan zat pewarna ke dalam mesin mixer warna. Hasil dari proses ini adalah bahan baku yang sesuai dengan warna produk yang akan diproduksi. 2. Pencetakan Tahap ini dilakukan pada mesin injection molding dan mesin blow molding. Bahan baku dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper. Pada mesin terjadi proses pemanasan untuk mengubah wujud bahan baku dari cacahanbutiran padat menjadi cairan. Bahan baku yang telah mencair kemudian diinjeksikan ke cetakan. Dengan demikian cara yang demikian dihasilkan produk dengan bentuk yang sesuai dengan cetakan. Cetakan produk dapat diganti atau diubah sesuai dengan produk yang akan diproduksi. 3. Pemotongan Pemotongan dilakukan menggunakan pisau untuk merapikan pinggiran produk yang tidak rata. 4. Perakitan Tahap ini merupakan tahapan untuk sebgaian produk yang memerlukan proses perakitan seperti ember, lemari, rantang dan sebagainya. 5. Pengemasan Tahap pengemasan terdiri dari proses penempelan label dan pembungkusan produk.

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Dasar Peramalan

2 1. Jangka Pendek Short Term Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan guess, namun dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat disebut sebagai perkiraan yang ilmiah educated guess. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan juga merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan pengendalian produksi.

3.1.1. Pendefinisian Tujuan Peramalan yang Baik