Langkah-Langkah Perencanaan Manajemen Distribusi Sistem Distribusi

Bill of Distribution Order Entry Forecasting Inventory Control Open PO’s MO’s DRP Transportation Planning Scheduling Resources Requirements Planning Scheduling Realistic ? Sales Operating Planning Pruchase Or Inventory Planning Make Buy Key Input Interfaces DRP Plans ? Schedules Key Output Interfaces No Yes Gambar 3.1 Proses Manajemen Distribution Resources Planning

3.6. Langkah-Langkah Perencanaan

11 1. Netting Empat langkah utama yang diterapkan pada proses MRP yaitu : 11 Rosnani, Ginting, 2007, Sistem Produksi, Yogyakarta:Graha Ilmu Netting adalah proses perhitungan kebutuhan bersih net requirement. Kebutuhan bersih adalah selisih antara kebutuhan kotor gross requirement ramalan permintaan produk pada DC tersebut. 2. Lot Size Lot sizing adalah proses untuk menentukan besarnya pesanan pada setiap item berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Ada beberapa prosedur untuk menentukan ukuran lot. 3. Offsetting Offsetting bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih. 4. Implosion Implosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level yang lebih tinggi. Dasar untuk menentukan kebutuhan item pada level tergantung pada posisinya dan struktur distribusinya.

3.7. Manajemen Distribusi

Inventory 12 Kunci yang paling tepat untuk menetapkan prinsip DRP adalah kemampuan untuk mengubah. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa secara umum perkembangan industri sering berganti. Perubahan yang paling besar terjadi apabila jumlah permintaan berbeda dengan jumlah peramalan. Hal tersebut bukan merupakan suatu masalah pada DRP dikarenakan sistem DRP tidak 12 Fogarty, Donald. 1991. Production Inventory Management, Ohio: South-Wester Publishing Co. merencanakan setiap item pada setiap Distribution Center DC, namun DRP juga merencanakan kembali secara kontinu. Pada sistem DRP, setiap item yang berada pada DC direncanakan setidaknya sekali dalam seminggu.

3.8. Sistem Distribusi

13 13 Narasimhan, Seetharama. 1995. Production Planning and Inventory Control, New jersey : A Simon Schuster Company Sistem distribusi pada perusahaan ini mencakup sistem transportasi pada beberapa daerah di Sumatera Utara. Sistem transportasi untuk pendistribusian produk dilakukan di beberapa daerah seperti Lubuk Pakam, Banda Aceh, Sibolga dan wilayah sekitar Sumatera Utara. Aliran distribusi dilakukan pada beberapa retail dan grosir setiap daerah. Perusahaan akan mengirim barang apabila permintaan dari retail atau grosir sudah diterima sesuai dengan yang dibutuhkan dikarenakan perusahaan berproduksi berdasarkan sistem ”make to stock”. Berikut adalah skema aliran pendistribusian produk pada PT Mewah Indah Jaya. PT Mewah Indah Jaya Central Supply Facilities Distribution Center Medan Distribution Center Rantau Prapat Distribution Center Lubuk Pakam Distribution Center Tebing Tinggi Retailer Tebing Tinggi Grosir Tebing Tinggi Retailer Medan Grosir Medan Retailer Rantau Prapat Grosir Rantau Prapat Retailer Lubuk Pakam Grosir Lubuk Pakam Distribution Center Banda Aceh Retailer Banda Aceh Grosir Banda Aceh Distribution Center Sibolga Retailer Sibolga Grosir Sibolga Distribution Center Binjai Retailer Binjai Grosir Binjai Gambar 3.2. Aliran Pendistribusian PT Mewah Indah Jaya Namun kendala yang dihadapi oleh perusahaan berupa kelebihan dan kekurangan stok yang berdampak pada waktu pengiriman dan jumlah barang yang didistribusikan menjadi tidak tepat dan menyebabkan biaya distribusi yang tinggi. Penerapan DRP dapat mengakomodasi kendala yang unik dari setiap lingkungan bisnis yang mengahasilkan penerapan stimulasikan dunia nyata dalam bentuk yang dapat mencerminkan apa yang dilakukan perusahaan dan yang dibutuhkan di masa yang akan datang seperti penerapan penggunaan bill of distribution memaparkan jaringan distribusi dengan mengindikasi berapa banyak lokasi stok inventory yang dibutuhkan untuk diatur, dimana kebutuhan supplier itu berada, yang dimana produk akan disimpan pada lokasi yang berbeda-beda, metode transportasi apa yang akan digunakan dan ukuran pengiriman.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Mewah Indah Jaya yang beralamat di Jalan Binjai Km 14 gang Kenduri No. 86 Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Januari 2015 –April 2015.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah aktivitas distribusi produk ember pada Central Supply Facility CSF terhadap setiap Distribution Centre DC pada 7 daerah yakni Binjai, Padang, Sibolga, Medan, Tebing Tinggi, Siantar dan Pekan Baru.

4.3. Jenis Penelitian

14 Penelitian ini termasuk dalam penelitian jenis deskriptif penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Pada penelitian deskriptif ini juga berbentuk action research yaitu menggunakan metode perbaikan yang mampu diaplikasikan pada perusahaan. 14 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. Cet II, Medan: USU Press, 2013, hlm. 26.