57 Big 4 maupun KAP Non-Big 4. Perusahaan yang diaudit oleh KAP yang
besar juga dapat dikatakan seragam dengan KAP yang kecil. Hasil dari pengujian hipotesis ini sesuai dengan hasil yang dilakukan
oleh Febriyanti 2014, Syukma 2014, dan Putri 2014 namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Sinaga 2012 dan Chariri
2014, yang berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP secara signifikan berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit
Ukuran Perusahaan Klien tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi Ukuran
Perusahaan Klien bernilai negatif sebesar 0.000 dengan nilai probabilitas p sebesar 0.763 0,05 yang berarti bahwa variabel Ukuran Perusahaan Klien
tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Hal ini mengandung arti bahwa Ukuran Perusahaan Klien tidak berpengaruh secara parsial
terhadap kualitas audit, atau dengan kata lain ditolak. Hal ini memberikan arti ketika baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil memperoleh
tingkat kepercayaan yang sama dari pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan mereka telah bebas dari salah saji material, bagi
perusahaan kecil tingkat kepercayaan ini menjadi lebih efektif dibandingkan perusahaan besar. Bagi perusahaan kecil, kepercayaan pengguna laporan
58 keuangan bukan hanya mampu mempromosikan investasi perusahaan,
namun tentu saja membuat perusahaan lebih diperhatikan publik dan investor. Sedangkan, bagi perusahaan besar yang sudah menjadi perhatian
dan sorotan publik, tingkat kepercayaan ini hanya membantu dalam mempromosikan investasi.
Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Febriyanti 2014, Putri 2014, dan Sinaga 2012 yang berhasil
membuktikan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
4.5.4 Pengaruh Spesialisasi Audit terhadap Kualitas Audit
Spesialisasi Audit berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi Umur perusahaan bernilai positif
sebesar 25.035 dengan nilai probabilitas p sebesar 0.997 0,05 yang berarti bahwa variabel Spesialisasi Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas
Audit. Hal ini mengandung arti bahwa Spesialisasi Audit SA ditolak. Pengetahuan yang harus dimilki audit tidak hanya sebatas pengauditan dan
akuntansi klien saja melainkan juga industri klien. Meskipun prinsipnya sama, namun sifat bisnis, sistem akuntansi, dan sistem perpajakan yang digunakan bisa
saja berbeda. Hal ini mengharuskan audit memiliki pengetahuan mengenai karakteristik industri tertentu yang mempengaruhi pengauditan. Audit dengan
59 pengalaman yang banyak dalam suatu industri tertentu spesialis akan lebih
memahami risiko audit khas yang ada dalam industri khusus tersebut. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Chariri
2014 dan Syukma 2014, yang menyatakan bahwa Spesialisasi Audit berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
60
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan