Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Hasil

27 1. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki laporan keuangan lengkap yang telah diaudit pada tahun 2013 – 2011, 2. perusahaan manufaktur yang memiliki aset perusahaan diatas 1 Triliun Rupiah pada tahun 2013 – 2011. Semakin besar total asset perusahaan maka tingkat probabilitas yang di audit semakin kompleks Berdasarkan teknik pengambilan sampel diatas, maka pemilihan sampel dengan teknik tersebut diatas diperoleh 25 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel penelitian Terlampir.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti laporan keuangan konsolidasi beserta laporan audit independen. Sumber data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah, penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian 28 kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Teknik yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data sekunder adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan laporan keuangan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari media internet dengan cara mengunggah laporan keuangan perusahaan Manufaktur dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id pada bagian softcopy laporan keuangan. Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 untuk menganalisis data baik pengujian asumsi klasik maupun pengujian hipotesis.

3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Hasil

Defenisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel Dependen Variabel dependen menurut Uma Sekaran 2006 : 116 merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. 29 a. Kualitas Audit Para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material no material misstatements atau kecurangan fraud dalam laporan keuangan audit. Dalam penelitian ini apabila auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dan menjamin bahwa tidak ada materi yang salah saji dan perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan maka diberi nilai 1, selain itu diberi nilai 0. 2. Variabel Independen Variabel independen menurut Uma Sekaran 2006 : 117 adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif, yaitu jika terdapat variabel independen, variabel dependen juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel independen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan klien, Spesialisasi Audit. a. Audit Tenure Variabel Audit Tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun sebuah KAP mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berurutan Al-Thuneibat et al., 2011. Penghitungan jumlah tahun tenure dilakukan ke belakang yaitu dimulai dari tahun 2013 dan terus 30 ditelusuri sampai tahun dimana klien berpindah ke audit lain sampai dengan tahun 2011 b. Ukuran KAP Ukuran KAP dalam hal ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 Choi, 2010. Variabel Ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0. Berdasarkan sumber dari Wikipedia 2011, terdapat empat KAP besar di Indonesia yang berafiliasi dengan KAP Big 4,diantaranya : 1 KAP Purwantono, Suherman Surja – berafilisiasi dengan Ernst Young, 2 KAP Osman Bing Satrio – berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Siddharta dan Widjaja – berafiliasi dengan KPMG, dan 4 KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan – berafiliasi dengan PWC. c. Ukuran Perusahaan klien Perhatian yang lebih besar oleh media ditujukan pada perusahaan besar sehingga perusahaan yang lebih kecil kurang diperhatikan oleh 31 pemegang sahamnya dimana hal tersebut menandakan kurangnya informasi dan pengawasan yang lemah. Fernando et al., 2010. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan di ukur dengan log total aset. d. Spesialisasi Audit Semakin sering KAP melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan sejenis, maka KAP tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi industri KAP pada penelitian ini adalah auditor yang memiliki pangsa pasar market share minimal 15 dari jumlah klien yang diterima pada kelompok tertentu Rusmin 2010.Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor spesialis, dan 0 jika lainnya. Pengelompokan perusahaan manufaktur menurut BEI tergabung dalam 19 jenis kelompok usaha,yaitu 1Food and Beverage, 2Tobacco Manufaktures, 3 Textille MillProducts, 4Apparel and Other Textile Products, 5Lumber and Wood Products,6Paper and Allied Products, 7Chemical and Allied Products, 8Adhesive,9Plastic and Glass Products, 10Cement, 11Metal and Allied Products,12Fabricated Metal Products, 13Stone, Clay, Glass and Concrete Products,14Cables, 15Electronic and Office Equipment, 16Automotive and AlliedProducts, 17Photographic Equipment, 18Pharmaceuticals, 19ConsumerGoods. 32 Penelitian ini menggunakan operasional dan skala pengukuran variabel dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala 1 Kualitas Audit Kualitas audit yang dimaksud, terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material no material misstatements atau kecurangan fraud dalam laporan keuangan audit. Apabila auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dan menjamin bahwa tidak ada materi yang salah saji dan perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan maka diberi nilai 1, selain itu diberi nilai 0 Nominal 2 Audit Tenure Audit Tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun KAP dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan klien secara berurutan Jumlah tahun tenure dilakukan ke belakang yaitu dimulai dari tahun 2013 dan terus ditelusuri sampai tahun dimana klien berpindah ke auditor lain. Ratio 33 3 Ukuran KAP Besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 Perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0 Nominal 4 Ukuran Perusahaan Klien Besar kecilnya suatu perusahaan yang dinilai dari total aset perusahaan selama tahun berjalan Log Total Aset Ratio 5 Spesialisasi Audit Spesialisasi Audit yang dihitung dari asset perusahaan klien pada industri Audit yang memiliki pangsa pasar market share minimal 15 dari jumlah klien. Angka 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh audit spesialis dan angka 0 untuk perusahaan tidak diaudit oleh audit spesialis Nominal 34

3.6 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

12 138 84

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI

0 1 15

PENGARUH TENURE AUDIT, SPESIALISASI AUDITOR, DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012–2014

0 0 16