Metode Analisis Data Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

34

3.6 Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan metode-metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai maksimum, minimum, rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, kurtois, dan skewness Ghozali, 2006: 19. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel dependen yaitu Kualitas Auditdan variabel independen yaitu Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan klien, dan Spesialisasi Audit. Dengan statistik deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang diperoleh dari statistik deskriptif lebih jelas dan mudah dipahami. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut Ghozali, 2006: 19. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. 35 Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variable dependen dan diregresi variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengannilai VIF ≥ 10. 3. Uji Autokolerasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya dalam model regresi linier. Cara untuk mengetahui terjadinya autokorelasi atau tidak dengan menggunakan Run Test. Run Test sebagai bagian dari statistic non parametrik dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak memiliki korelasi, maka dikatakan bahwa residual acak atau random. Run test digunakan untuk melihat data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Autokorelasi tidak terjadi apabila probabilitas signifikan lebih besar dari α = 0,05. 4. Analisis Regresi Logistik Regresi logistik merupakan regresi yang digunakan untuk menguji sampai sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya Ghozali, 36 2006 : 211. Regresi logistik menghasilkan rasio peluang yang dinyatakan dengan transformasi fungsi logaritma log, ataupun ln diperlukan untuk p-value, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa logit p merupakan log dari peluang odds ratio atau likelihood ratio dengan kemungkinan terbesar nilai peluang adalah 1, dengan demikian persamaan regresi logistik menjadi: logitp = log p1-p = ln p1-p dimana p bernilai antara 0-1. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: Lnp1- p = α + β1 AT +β2 UK + β3 UPK+ β4SA Keterangan: Lnp1-p = Kualitas Audit α = Konstanta AT = Audit Tenure UK = Ukuran KAP UPK = Ukuran Perusahaan klien SA = Spesialisasi Audit 37 5. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Uji ini digunakan untuk menilai apakah model yang telah hipotesiskan telah fit dengan data atau tidak. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H = Model yang dihipotesiskan fit dengan data H a = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Berdasarkan hipotesis tersebut jelas bahwa kita tidak mungkin menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan Likelihood -2LL menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Log Likelihood dalam regresi logistik mirip dengan pengertian ”sum of squared error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik Ghozali, 2006 : 105. 6. Menguji Kelayakan model regresi Kelayakan model regresi dapat dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Model ini menguji hipotesis nol apakah data empiris yang digunakan sesuai atau cocok dengan model tidak ada perbedaan antara model dan data empiris sehingga model 38 dapat dikatakan fit Ghozali, 2006: 106. Untuk menilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test: a. jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test kurang dari atau sama dengan 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. Sehingga Goodness fit model menjadi tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya, b. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima yang berarti model dapat menjelaskan nilai observasinya atau bisa dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. 7. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel–variable bebas yaitu Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan klien, dan Spesialisasi Audit terhadap Kualitas Audit dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditunjukkan dalam variabel in the equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0.05 5. Apabila tingkat signifikansi 0.05, maka Ha diterima. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

12 138 84

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI

0 1 15

PENGARUH TENURE AUDIT, SPESIALISASI AUDITOR, DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012–2014

0 0 16