Permohonan Izin Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi yang Berbentuk

56 7 Bukti pemenuhan modal disetor berupa fotokopi deposito atas nama Menteri Keuangan untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan yang telah dilegalisasi oleh bank penerima deposito tersebut; 8 Program kerja serta rincian persiapan yang telah dilakukan oleh perusahaan yang sekurang-kurangnya meliputi: a Proyeksi neraca, perhitungan laba rugi, dan arus kas, berikut asumsi- asumsinya yang mendukungnya, untuk sekurang-kurangnya 3 tiga tahun mendatang; b Rencana di bidang kepegawaian, termasuk rencana pengembangan sumber daya manusia, untuk sekurang-kurangnya 3 tiga tahun mendatang; c Sistem administrasi dan pengolahan data.

3. Permohonan Izin Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi yang Berbentuk

Perorangan a. Bukti pemenuhan persyaratan izin usaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 yang meliputi: 1 Tenaga Ahli yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang usahanya; 2 Bagi Perusahaan Agen Asuransi, Perjanjian Keagenan dengan Perusahaan Asuransi yang diageni. b. Identitas diri; c. Bukti tanda lulus ujian keagenan dari agen yang dipekerjakan bagi pendiri yang dikeluarkan oleh aosiasi asuransi di Indonesia; d. Nomor Pokok Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara 57 Perusahaan Perasuransian yang telah mendapatkan izin usaha, diharuskan menjalankan kegiatan usaha perasuransian secara terus menerus, hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.39 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, selanjutnya dijelaskan lebih rinci Pasal 10 yaitu: 1 Perusahaan Perasuransian harus menjalankan kegiatan usaha perasuransian secara terus menerus sejak diperolehnya izin usaha. 2 Perusahaan Perasuransian dinilai tidak menjalankan kegiatan usaha perasuransian secara terus menerus apabila dalam jangka waktu enam bulan tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan. 3 Menteri mencabut izin usaha Perusahaan Perasuransian apabila perusahaan tidak menjalankan kegiatan usaha Perasuransian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 4 Pencabutan izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 3 memperhatikan tahapan pengenaan sanksi 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria tidak menjalankan kegiatan usaha secara terus menerus sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dalam Peraturan Menteri. Pemberian atau penolakan permohonan izin usaha yang disampaikan akan diberikan selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari sejak permohonan diterima secara lengkap. Untuk penolakan atas permohonan izin usaha tersebut akan disampaikan disertai dengan alasan tertulis. Perusahaan yang telah memperoleh Universitas Sumatera Utara 58 izin usaha dapat mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan untuk mencairkan modal disetor yang ditempatkan dalam bentuk deposito atas nama Menteri Keuangan. Bagi perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan reasuransi, pencairan deposito tersebut di atas tidak termasuk pencairan deposito jaminan deposito wajib. Permohonan untuk mencairkan deposito tersebut di atas dapat juga dilakukan oleh pemohon yang ditolak izin usahanya atau pemohon yang membatalkan permohonannya. 59 59 Dinda Anasthasia, Perasuransian, Makalah Hukum Dagang, Jakarta, 2012, hlm. 8, diakses pada http:dinda-anasthasia.blogspot.com.html diakses pada tanggal 19 April 2014, pukul 20:13:28 WIB Universitas Sumatera Utara 59

BAB III AKIBAT HUKUM PENCABUTAN IZIN USAHA PERUSAHAAN