Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bab terakhir ini penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan permasalahan dalam bab-bab sebelumnya. 1. Pengaturan Usaha Perasuransian di Indonesia ada diatur dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, selanjutnya Permen Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian diganti dengan Permen Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426KMK.062003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 2. Akibat Hukum Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Reasuransi Terhadap Perusahaan Asuransi yaitu Pembubaran Perseroan Terbatas yang telah dinyatakan pailit dan dalam keadaan insolvensi, menutup seluruh Perusahaan Reasuransi dan menghentikan segala kegiatan reasuransi serta pengurus asuransinya dilarang melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan aset dan kewajiban reasuransi, guna untuk menyelesaikan kewajibannya kepada pihak tertanggung dan perusahaan asuransi yang ditanggungnya. 3. Perlindungan hukum terhadap perusahaan asuransi atas pencabutan izin usaha perusahaan reasuransi adalah melakukan pemberesan dan menindaklanjuti dengan likuidasi dan atau mempailitkan perusahaan asuransi yang dicabut Universitas Sumatera Utara 98 izin usahanya, penanggung mambayar klaim kepada nasabah perusahaan asuransi, pengawasan kegiatan asuransi, dan penyelesaian di luar pengadilan dengan time frame yang tegas dan jelas atas pencabutan izin usaha perusahaan reasuransi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi yang ada saat ini. 1. Seharusnya keikutsertaan dalam sebuah asuransi dapat memberikan rasa aman pada pesertanya, hal ini dapat terjadi bila sebuah perusahaan asuransi telah menjalankan kewajibannya dengan baik sehingga muncul kepercayaan dari para peserta asuransi kepada pihak penyedia asuransi. 2. diharapkan Perusahaan asuransi menjalankan kegiatan usaha dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi dan memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi. Asuransi menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk meminimalisir terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti. Usaha asuransi dapat berakhir jika kegiatan usaha perusahaan asuransi dicabut izinnya oleh Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan. 3. Disarankan Menteri Keuangan betul-betul memanfaatkan secara tegas dan netral atas wewenang yang telah diberikan undang-undang dalam memberikan tindakan terhadap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi yang tidak sehat. Sehingga Menteri Keuangan tidak dijadikan tempat berlindung bagi perusahaan asuransi dan reasuransi. Universitas Sumatera Utara 99 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku