Normalitas Multikolinearitas LANDASAN TEORI

23 1 : koefisien regresi peubah X 1i 2 : koefisien regresi peubah X 2i j : koefisien regresi peubah X mi , j = 1,2,…,m i : sisaan model ke-i : banyaknya data : banyaknya parameter Teknik estimasi peubah tak bebas yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Square OLS. OLS memiliki beberapa sifat statistik yang menjadikan satu metode analisis regresi yang paling kuat dan populer [3]. Teknik ini memiliki asumsi-asumsi dalam penggunaannya antara lain: asumsi kenormalan, non-autokorelasi, non-multikolinearitas dan homoskedastisitas. Parameter yang diestimasi antara lain bersifat: - Parameter tidak bias, artinya nilai penaksiran parameter mendekati parameter yang sebenarnya. - Parameter mempunyai ragam yang minimum, artinya parameter taksiran dengan ragam terkecil diantara semua parameter taksiran yang sama. - Parameter bersifat konsisten, artinya semakin besar jumlah sampel yang diambil, parameter taksiran mendekati parameter yang sebenarnya.

a. Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Jarque-Bera JB. Aturan keputusannya adalah H ditolak pada tingkat signifikansi 0.05 jika nilai probability JB 0.05. penolakan H berarti sisaan data tidak berdistribusi normal. 24

b. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah terdapat hubungan antara peubah bebas dalam satu regresi. Multikolinearitas dalam model dapat dilihat dari hubungan secara individual antara satu peubah bebas dengan satu peubah bebas yang lain. Mengetahui apakah peubah bebas X yang satu berhubungan dengan peubah bebas X yang lain adalah dengan melakukan regresi setiap peubah bebas X dengan sisa peubah bebas X yang lain. Regresi ini disebut regresi auxiliary. Setiap koefisien determinasi R 2 dari regresi auxiliary digunakan menghitung distribusi F kemudian digunakan untuk mengevaluasi ada multikolinearitas atau tidak. Formula untuk menghitung nilai F hitung adalah sebagai berikut: F = … … 2.4 n menunjukkan jumlah observasi, k menunjukkan jumlah peubah bebas termasuk konstanta, dan … adalah koefisien determinasi setiap peubah X dengan sisa peubah bebas X yang lain. Sedangkan nilai F tabel didasarkan pada derajat kebebasan k-2 dan n-k+1. Aturan keputusannya adalah jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel dengan tingkat signifikansi alpha dan derajat bebas tertentu maka disimpulkan model mengandung unsur multikolinearitas. Apabila terdapat multikolinearitas maka standard error m juga naik atau membesar. Dampak adanya multikolinearitas dalam model regresi jika menggunakan teknik estimasi OLS, antara lain [10]: 1. Estimator masih bersifat BLUE namun mempunyai ragam dank ovarian yang besar sehingga sulit mendapatkan estimator yang tepat. 25 2. Interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t kecil sehingga membuat peubah bebas secara statistik tidak signifikan mempengaruhi peubah bebas. 3. Melalui uji statistik t, secara parsial peubah bebas tidak berpengaruh terhadap peubah tak bebas, namun nilai koefisien determinasi R 2 masih bisa relatif tinggi..

c. Autokorelasi