BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Demam Dengue
Demam Dengue adalah demam yang disebabkan oleh virus Dengue yang termasuk kedalam kelompok B Arthropod virus Arbovirosis yang sekarang dikenal
sebagai genus flavivirus, famili flaviviride, dan mempunyai 4 jenis Serotipe, yaitu : Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
II. 2. Epidemiologi
Infeksi virus Dengue telah ada sejak abad ke-18 oleh David Bylon kebangsaan belanda. Saat itu infeksi virus Dengue menimbulkan penyakit yang
dikenal dengan demam lima hari vijfdaase koorts. Kadang di sebut juga demam sendi knokkel koorts. Pada masa itu infeksi virus Dengue di Asia Tenggara hanya
merupakan penyakit ringan dan tidak pernah menimbulkan kematian. Tetapi sejak tahun 1952 infeksi virus Dengue menimbulkan penyakit dengan manifestasi klinis
berat yaitu DBD, yang ditimbulkan di Amerika, Filipina, Malaysia, Indonesia. Tahun 1968 penyakit DBD dilaporkan di Surabaya, Jakarta sebanyak 58 kasus dengan
jumlah kematian yang sangat tinggi, 24 orang case fatality 3 . Dalam kurun waktu 35 tahun terjadi peningkatan yang pesat baik jumlah
penderita maupun penyebaran penyakit, hingga akhir tahun 2005, DBD ditemukan diseluruh provinsi di Indonesia 35 kabupaten kota telah melaporkan adanya kejadian
luar biasa. Insiden rate meningkat dari 0, 005 per 100.000 penduduk pada tahun 1968
Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009
USU Repository © 2008
menjadi 43, 42 per 100.000 penduduk pada akhir tahun 2005. Morbilitas dan mortalitas infeksi virus Dengue dipengaruhi oleh faktor imunitas pejamu, kepadatan
vektor nyamuk, transmisi virus Dengue, keganasan virus Dengue dan kondisi Geografis tempat.
Pola berjangkit infeksi virus Dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara. Pada suhu panas 28-32
C dengan kelembaban yang tinggi nyamuk Aedes akan bertahan hidup untuk jangka waktu lama. Di Indonesia, karena suhu udara dan
kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola waktu terjadinya penyakit agak berbeda untuk setiap tempat. Di Jawa pada umumnya infeksi virus Dengue terjadi
mulai awal Januari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan april, mei setiap tahun.
II. 3. Manifestasi Klinis Infeksi Virus Dengue
Infeksi virus Dengue sering salah diagnosa dengan penyakit lain seperi flu atau tifus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus Dengue biasa bersifat
asimptomatik.
Demam Dengue
Demam Dengue adalah penyakit akut yang ditandai oleh demam selama 2-7 hari, disertai 2 atau lebih dari gejala klinik berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri retro orbital
Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009
USU Repository © 2008
- Myalgia atau artralgia
- Ruam Pada Kulit
- Manifestasi perdarahan, tourniquet test + dan petechiae
- Leukopenia
Pada penderita anak-anak, demam Dengue biasanya bermanifestasi ringan, sedang pada orang dewasa dapat disertai nyeri berat pada tulang,
persendian dan otot, serta pada masa konfalesens melalui periode prolong fatique, kadang-kadang disertai depresi.
Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah Dengue adalah infeksi virus Dengue dengan gejala seperti di atas, disertai:
- Manifestasi perdarahan yang lebih nyata, seperti:
. Uji torniquet positif . Petekie, ekimosis atau purpura
. Perdarahan mukosa, epistaksis atau perdarahan gusi . Hematemesis dan atau melena
- Trombositopenia
≤ 100.000mm
3
- Kebocoran plasma disebabkan karena meningkatnya permeabilitas kapiler,
dengan ditandai oleh: . Meningkatnya hematokrit
≥ 20 . Efusi pleura atau asites.
Dengue Shock Sindrom
Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009
USU Repository © 2008
Dengue syok sindrom adalah manifestasi klinis demam berdarah Dengue yang disertai tanda-tanda kegagalan sirkulasi berupa:
- Penyempitan tekanan nadi
≤ 20 mmHg. -
Frekuensi nadi cepat dan kecil -
Hipotensi Beberapa karakteristik manifestasi klinis infeksi Dengue secara umum
berupa: nyeri kepala 98 , lemah badan 88 , mual-muntah 84 , nyeri epigastrium 78 , nyeri sendi otot 69 , petechie 64 , epistaksis perdarahan gusi 36 ,
bercak darah rash 22 , nyeri retroorbital 17 , hepatomegali 14 , hematemesismelena 14 , faringitis 12 , dan limfadenopati 12 .
II. 4. Diagnosa Differensial dari DBD