6. Elektroforesis 7. Diagnosa Laboratorium Demam Dengue

mentranskrip informasi genetik Virus dari RNA menjadi DNA, sehingga dapat berintegrasi ke dalam genom host. Dalam penelitian, reverse transcription menyebabkan data yang dikode pada rantai RNA dapat di ubah menjadi bentuk DNA dan digunakan dalam PCR, sebab PCR tidak dapat mereplikasi molekul RNA secara langsung. Kombinasi proses reverse transcriptase dan PCR disebut RT-PCR.

II. 6. Elektroforesis

Elektroforesis merupakan teknik pemisahan molekul dalam suatu campuran dibawah pengaruh Medan listrik. Molekul yang terlarut dalam Medan listrik akan bergerak dengan kecepatan tertentu. Elektroforesis melalui gel agarosa merupakan metode standar untuk pemisahan, identifikasi dan pemurnian fragmen DNA. Agarosa di sarikan dari ganggang laut dengan dasar struktur D–galaktosa dan 3,6–anhidrol–galaktosa. Gel agarosa di buat dengan melelehkan agarosa dalam buffer dengan pemanasan dan kemudian dituangkan pada cetakkan serta didiamkan sampai dingin. Setelah mengeras, diberikan Medan listrik pada kedua ujungnya, maka DNA yang lebih besar akan bergerak lebih lambat karena terjadi gesekan lebih besar. Untuk mendeteksi adanya DNA, sebelum dimasukkan dalam gel agarosa, terlebih dahulu di warnai dan kemudian dapat di lihat adanya pita molekul pada gel agarosa jika diletakkan di atas cahanya ultraviolet. Pita molekul ini menandakan adanya segmen DNA Sudjadi, 2006. Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009 USU Repository © 2008

II. 7. Diagnosa Laboratorium

a. Hematologi 1. Jumlah leukosit normal, tetapi biasanya menurun dengan dominasi sel neutrofil. Selanjutnya pada akhir fase demam, jumlah leukosit dan sel neutrofil bersama-sama menurun sehingga jumlah sel limfosit secara relatif meningkat. Peningkatan jumlah sel limfosit atifikal atau limfosit plasma biru LPB 4 di daerah tepi dapat dijumpai pada hari ketiga sampai hari ke tujuh. 2. Jumlah trombosit menjadi ≤ 100.000 µl atau kurang dari 1-2 trombositt lapangan besar lpb dengan rata-rata pemeriksaan dilakukan pada 10l bm. Pada umumnya trombositopenia terjadi sebelum ada peningkatan hematokrit dan terjadi sebelum suhu turun. Jumlah trombosit ≤100.000 µl biasanya ditemukan antara hari sakit ketiga sampai ketujuh. Pemeriksaan trombosit perlu di ulang sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal atau menurun. Pemeriksaan dilakukan pertama pada saat-saat diduga menderita DBD, bila normal maka di ulang pada hari sakit ketiga, tetapi bila perlu, di ulang setiap hari sampai suhu turun. 3. Kadar hemotokrit meningkat, menandakan terjadinya perembesan plasma. 4. Pemeriksaan Laboratorium Lain - Kadar albumin menurun sedikit dan bersifat sementara. - Eritrosit dalam tinja selalu ditemukan. Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009 USU Repository © 2008 - Pada sebagian besar kasus, disertai penurunan faktor koagolasi dan fibrinolitik yaitu fibrinogen, protombin, faktor VIII, faktor XII, dan antitrombin III. - Pada kasus berat dijumpai disfungsi hati, dijumpai penurunan kelompok vitamin K-dependent protrombin seperti, faktor V, VII, IX, dan X. - Waktu tromboplastin parsial dan waktu protombin memanjang. - Hipoprotenemia - SGOT dan SGPT sedikit meningkat - Hiponatremia - Asedosis metabolik berat Marliana Lubis : Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR, 2009 USU Repository © 2008 BAB. III METODE PENELITIAN

III. 1. Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

Distribusi Frekuensi Penderita Meningitis Anak Yang Di Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 1999-2001

0 35 70

Deteksi Dan Penentuan Virus Gengue Serotpe 1 Dari Serum Penderita Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Shain Reaction

0 43 61

Deteksi Dan Penentuan Virus Dengue Serotipe 3 Dari Serum Penderita Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction

1 39 65

Deteksi Dan Penentuan Serotipe Virus Dengue Tipe 1 Dari Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Di Kota Medan

1 38 80

Deteksi Dan Penentuan Serotipe Virus Dengue Tipe 4 Dari Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Menggunakan Metode Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (Rt-Pcr) Di Kota Medan

2 68 68

Frekuensi Virus Dengue Serotipe 4 Dari Serum Penderita DD / BBD Di Rumah Sakit Kota Medan Menggunakan RT-PCR

1 58 73

Deteksi Dan Penentuan Serotipe Virus Dengue Tipe-3 (Den-3) Dari Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Menggunakan Reverse Transcriptase- PCR (RT-PCR) Di Kota Medan

1 52 82

Analisis Struktur Protein Selubung Virus Dengue Serotipe 3 Pada Genotipe Yang Sama Dengan Clade Berbeda

0 0 8

Ekspresi dan Purifikasi Protein Rekombinan Non-Struktural NS1 Virus Dengue Serotipe 1 Strain Indonesia Pada Pichia Pastoris

0 0 12

Keywords: Dengue infections, serotyping, RT-PCR Pendahuluan - Deteksi dan Serotiping Virus Dengue dan Serum Penderita Demam Dengue di Medan Menggunakan Reverse Transkriptase PCR

0 0 12