B. Fakta Hukum
Dari kronologisposisi kasus di atas ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Panitia Tender dalam usulan pertama telah tepat dan benar yang mengusulkan
pemenang adalah harga penawaran terendah yang memenuhui syarat administrasi, teknis, dan kewajaran harga sesuai dengan Keppres No. 80 tahun
2003 yakni dengan mengusulkan pemenang adalah CV Risma Karya dengan harga penawaran Rp 1.502.757.000 satu milyar lima ratus dua juta tujuh ratus
lima ouluh tujuh ribu rupiah. 2.
Usulan Panitia Tender yang kedua dengan usulan pemenang CV Kreasi Multy Poranc dengan harga penawaan Rp 1.884.197.000 satu milyar delapan ratus
delapan puluh empat juta seratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah adalah bertentangan dan melanggar Keppres No. 80 Tahun 20003.
3. Bahwa ketiga perusahaan yang diusulkan oleh Panitia Tender pada usulan
kedua yang dimenangkan oleh CV Kreasi Multy Poranc, bahwa dokumen surat penawaran dari ketiga perusahaan tersebut dibuat oleh Hasudungan
Nainggolan, S.E selaku wakil Direktur II CV Kreasi Multy Poranc yang dibuktikan dengan daftar hadir aanwijzing dari orang-orang yang mewakili
ketiga perusahaan tersebut menunjukkan adanya kesamaan nomor handphone 0819854272 yang dimiliki oleh Hasudungan Nainggolan, S.E, format surat
penawaran adalah sama persis, perbedaan hanya pada bentuk huruf font, dan ukuran huruf fontsize, laporan keuangan ketiga perusahaan menggunakan
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
kantor akuntan Drs. Biasa Sitepu, AK tertanggal 17 April 2005, yang ternyata dipalsukan.
Bahwa berdasarkan fakta diatas diduga kuat adanya persekongkolan antara Panitia Tender, Plt RSU Kota Pematangsiantar dengan CV Kreasi Multy
Poranc, PT Pembangunan Delima Murni, dan CV Sumber Mulia. 4.
Bahwa Hasudungan Nainggolan yang menyusun dokumen penawaran CV Kreasi Multi Poranc, PT Pembangunan Delima Murni, dan CV Sumber
Mulia,merupakan tindakan persaingan semu yang melibatkan Walikota, Wakil Walikota, dan Plt Kepala RSU Pematangsiantar serta Panitia Tender yang
dibuktikan dengan: a.
Tanggal 29 November 2005, Plt Kepala RSU Kota Pematangsiantar bersama dengan Santo Denny Simanjuntak, Asal Padang dan Kamson Damanik
menghadap Wakil Walikota di kantor melaporkan proses Tender dengan membawa berkas usulan calon Pemenang Tender.
b. Menurut Plt Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan Panitia Tender, laporan
tersebut dilakukan karena status Plt Kepala RSU Kota Pematangsiantar adalah sebagai Pelaksana Tugas SementaraPlt sehingga tidak berwenang
mengambil keputusan sendiri dan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan di Pemerintahan Kota Pematangsiantar
c. Pada pertemuan tersebut,Wakil Walikota menelepon seseorang yang menurut
Plt Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan Panitia Tender adalah Walikota, untuk melaporkan bahwa calon pemenang adalah CV Risma Karya.
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
a. Setelah komunikasi tersebut, Wakil Walikota memerintahkan kepada Plt
Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan Panitia Tender untuk memenangkan Hasudungan Nainggolan selaku Wakil Direktur II CV Kreasi Multy Poranc
a. Selanjutnya Plt Kepala RSU Kota Pematangsiantar membubuhkan disposisi
pada Surat No. 10PAN-RSUXI2005 tanggal 28 Novenber 2005 yang isinya adalah agar Panitia melakukan eveluasi kembali, disesuaikan dengan HPS
karena lebih wajar apabila mendekati HPS.
C. Analisis Dasar Pertimbangan Hukum