Analisis Juridis Putusan KPPU No : 06KPPU-L2006 Tentang Pelelangan

ribu enam ratus enam puluh enam rupiah enam puluh tujuh sen yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jln. Ir. H. Juanda No 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212.

D. Analisis Juridis Putusan KPPU No : 06KPPU-L2006 Tentang Pelelangan

Pengadaan BarangJasa Pemerintah Kegiatan Perbaikan Bangsal di Unit Kerja Rumah Sakit Umum RSU Kota Pematangsiantar Putusan KPPU No: 06KPPU-L2006 Tentang Pelelangan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Kegiatan Perbaikan Bangsal di Unit Kerja Rumah Sakit Umum RSU Kota Pematangsiantar yang memutuskan menghukum Terlapor III, CV Kreasi Multy Poranc, Terlapor IV, PT Pembangunan Delima Murni, Terlapor V, CV Sumber Mulia tidak diperkenankan mengikuti tender yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten kota di Sumatera Utara selama 1 satu tahun anggaran sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan menghukum Terlapor VIII, Hasudungan Nainggolan, S.E tidak diperkenankan mengikuti tender yang diselenggarakan pemerintah kota Pematangsiantar selama 1 satu tahun anggaran sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap, menurut penulis penerapan hukumnya sudah tepat dan benar dengan alasan bahwa, KPPU telah benar dan tepat menganalisis unsur-unsur persekongkolan tender berdasarkan pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 untuk membuktikan benar atau tidak terjadi persekongkolan tender dalam pelelangan pengdaan barangjasa Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 Pemerintah perbaikan Bangsal Unit Kerja RSU Kota Pematangsiantar sebagai berikut : 1. Unsur Pelaku Usaha Sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 butir 5, pelaku usaha adalah : “Setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi”. Dalam hal ini pelaku usaha yang terlibat dalam proses tender kegiatan perbaikan Bangsal Unit Kerja RSU Kota Pematangsiantar yaitu, CV Kreasi Multi Poranc terlapor III, PT. Pembangunan Delima Murni terlapor IV, CV Sumber Mulia terlapor V dan Hasudungan Nainggolan, S.E. terlapor VIII adalah pelaku usaha sehingga unsur pelaku usaha terpenuhi. i. Unsur Bersekongkol Bersekongkol adalah: “Kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan peserta tender tertentu”. Unsur bersekongkol antara lain dapat berupa : b. Kerjasama antara dua pihak atau lebih; c. Secara terang-terangan maupun diam-diam melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya; d. Membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan; Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 e. Menciptakan persaingan semu f. Menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan; g. Tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka memenangkan peserta tender tertentu; h. Pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender atau pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku usaha yang mengikuti tender, dengan cara melawan hukum. Unsur bersekongkol dalam hal pelelangan perbaikan Bangsal Unit Kerja RSU Kota €Pematangsiantar adalah meliputi : a. Hasudungan Nainggolan,S.E. terlapor VIII yang menggunakan CV Kreasi Multi Poranc dan sekaligus meminjam PT. Pembangunan Delima Murni, CV Sumber Mulia sebagai pendamping dan mempersiapkan dokumen ketiga perusahaan tersebut. Dalam hal ini menciptakan persaingan semu diantara peserta lelang, membuat dan membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan, secara terang-terangan melakukan tindakan penyesuaian dokumen peserta lainnya. b. Hasudungan Nainggolan terlapor VIII mempunyai hubungan yang dekat dengan Wakil Walikota dan mempengaruhi Wakil Walikota untuk memenangkan CV Kreasi Multi Poranc. Wakil Walikota dalam bertindak meminta arahan Walikota untuk mengubah usulan pemenang lelang atas perintah Walikota, Wakil Walikota dan Plt. Kepala RSU Kota Pematangsiantar Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 oleh panitia tender. Plt. Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan panitia tender merubah usulan pemenang sesuai dengan perintah Walikota dan Wakil Walikota untuk memenagkan CV Kreasi Multi Poranc. Dalam hal ini terdapat unsur kerjasama antara dua pihak atau lebih, menyetujui atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan, tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk memenangkan tender tertentu, pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender dengan cara melawan hukum. Dengan demikian unsur bersekongkol terpenuhi. a. Unsur Pihak Lain Pihak lain adalah: “Para pihak vertikal dan horizontal yang terlibat dalam proses tender yang melakukan persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai peserta tender dan atau subjek hukum lainnya yang terkait dengan tender tersebut.” Pihak lain dalam perkara ini adalah PT. Pembangunan Delima Murni, CV Sumber Mulia, Walikota, Wakil Walikota, Plt. Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan panitia tender. Dengan demikian Unsur Pihak Lain Terpenuhi. a. Unsur Mengatur dan atau Menentukan Pemenang Tender Mengatur dan atau Menentukan Pemenang Tender adalah: “Suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam proses tender secara bersekongkol yang bertujuan untuk menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai pesaingnya danatau untuk memenangkan peserta tender tertentu dengan berbagai cara”. Pengaturan dan atau Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 penentuan pemenang tender tersebut antara lain dilakukan dakam hal penetapan kriteria pemenang, persyaratan teknik, keuangan, spesifikasi, proses tender, dan sebagainya. Unsur Mengatur dan atau Menentukan Pemenang Tender dalam perkara ini meliputi : . Hasudungan Nainggolan, S.E. terlapor VIII mempersiapakan dokumen penawaran dan surat penawaran CV Kreasi Multi Poranc, PT. Pembangunan Delima Murni, CV Sumber Mulia dapat dilihat dari kesamaan format dan bahasa didalam surat penawaran. . Hasudungan Nainggolan, S.E. terlapor VIII mengatur harga penawaran dari ketiga perusahaan dengan membuat harga penawaran CV Kreasi Multi Poranc lebih rendah dari PT Pembangunan Delima Murni, CV Mulia Murni untuk memenangkan CV Kreasi Multi Poranc. . Hasudungan Nainggolan terlapor VIII merubah akte pendirian CV Kreasi Multi Poranc dengan memasukkan dirinya sebagai wakil direktur hanya untuk mengikutu tender perbaikan Bangsal Unit Kerja RSU Kota Pematangsiantar. . Hasudungan Nainggolan, S.E. terlapor VIII mempengaruhi Wakil Walikota untuk memenangkan CV Kreasi Multi Poranc dan Walikota, Wakil Walikota memerintahkan kepada Plt. Kepala RSU Pematangsiantar dan panitia tender untuk merubah usulan pemenang lelang dan menetapkan CV Kreasi Multi Poranc sebagai pemenang. Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 . Plt. Kepala RSU Kota Pematangsiantar dan Panitia Tender merubah usulan pemenang dengan CV Kreasi Multi Poranc sebagai pemenang. Dengan demikian Unsur Mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi. 1. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah : “Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha”. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam kasus ini meliputi : a. Tindakan Penyesuaian dokumen yang dilakukan oleh Hasudungan Nainggolan,S.E. terlapor VIII adalah tindakan curang atau tidak jujur. a. Tindakan meminjam perusahaan lain yang dilakukan oleh Hasudungan Nainggolan terlapor VIII adalah tindakan yang tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 dan tindakan ini adalah tindakan meniadakan persaingan atau persaingan semu antara CV Kreasi Multi Poranc, PT. Pembangunan Delima Murni, CV Sumber Mulia. Dengan demikian Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat Terpenuhi. Tetapi penerapan sanksinya belum tepat dan benar atau belum mencerminkan penerapan UU nomor 5 tahun 1999 secara tepat dan benar dengan alasan: 1. Berdasarkan pasal 47, pasal 48, pasal 49 UU No.5 tahun 1999 tentang sanksi administrasi, pidana pokok, pidana tambahan tidak ada mengatur untuk menghentikan atau mematikan kegiatan usaha. KPPU didalam putusannya yang menghukum Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008 terlapor III CV. Kreasi Mulity Poranc, terlapor IV PT. Pembangunan Delima Murni, terlapor V CV. Sumber Mulia, terlapor VIII Hasudungan Nainggolan, SE tidak diperkenankan mengikuti tender selama 1 satu tahun setelah keputusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap di Provinsi dan atau Pemerintah KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara adalah sama halnya untuk menghentikan atau mematikan kegiatan usaha para pelaku usaha. 2. Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU dalam putusan ini telah melampaui tugas dan wewenangnya berdasarkan pasal 35 dan pasal 36 UU No.5 tahun 1999, sebab didalam pasal 47 UU nomor 5 tahun 1999 tentang sanksi administratif secara tegas tidak ada dijumpai sanksi yang mengatur peghentian kegiatan usaha. Didalam keputusan KKPU nomor 252KKPUKepVII2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Pasal 47 UU nomor 5 Tahun 1999, juga tidak ada mengatur tentang sanksi penghentian kegiatan usaha. Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 44 128

Resistensi Supir Angkutan Kota Terhadap Relokasi Terminal Sukadame Kota Pematang Siantar (Study Deskriptif Pada Supir Angkutan Kota dan Dinas Perhubunghan Kota Pematang Siantar)

7 94 93

Praktek Persekongkolan Tidak Sehat Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembeantasan Tindak Pidana Korupsi

4 90 101

Peranan Notaris Dalam Persekongkolan Tender Barang/Jasa Pemerintah Terkait Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

6 47 130

Perkembangan Kota Pematang Siantar Pada Tahun 1960-1990

2 41 72

Persekongkolan Tender Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 (Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar)

2 83 190

Pengelengaraan Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Ditinjau Dari Hukum Persaingan Usaha (Studi UU No 5 Tahun 1999)

0 14 0

Resistensi Supir Angkutan Kota Terhadap Relokasi Terminal Sukadame Kota Pematang Siantar (Study Deskriptif Pada Supir Angkutan Kota dan Dinas Perhubunghan Kota Pematang Siantar)

0 1 10

Praktek Persekongkolan Tidak Sehat Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembeantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 35

Tinjauan Yuridis Terhadap Divestasi Kapal Tanker VLCC PT.Pertamina Menurut UU No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

0 1 160