b. pekerjaanbarang spesifik yang hanya dapat dilaksanakan oleh
suatu penyedia barangjasa, pabrikan, pemegang hak patent; atau c.
merupakan hasil produksi usaha kecil yang telah mempunyai pasar dan harga yang relatif stabil; atau
d. pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan
penggunaan teknologi khusus danatau hanya ada satu penyedia barangjasa yang mampu mengaplikasikannya.”
2. Lampiran I Bab I huruf C.1.a.4 ditambah, berbunyi sebagai berikut :
“Pekerjaan pengadaan barang dan pendistribusian logistik pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara
cepat dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diselenggarakan sampai dengan bulan Juli 2005 berdasarkan peraturan
perundang-undangan.”
3. Perpres No. 70 Tahun 2005 perubahan ketiga Keppres No. 80 Tahun 2003
Adapun yang menjadi substansi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2005 tentang Perubahan ketiga atas Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah adalah :
1. Tentang pembentukan dan persyaratan pengangkatan panitia dalam pengadaan
barangjasa dilakukan oleh badan Pelaksana Rehabilitasi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulauan Nias
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
Propinsi Sumatera Utara, anggota panitia pengadaan berasal dari instansinya sendiri atau instansi tekhnis Pemerintah, dan dapat menyertakan pihak lain yang
ditunjuk oleh Kepala Badan Pelaksana. 2.
Tentang Kontrak tahun jamak untuk pengadaan yang dibiayai APBD KabupatenKota, Kepala Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah
dan Kehidupan Masyarakat di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara untuk pengadaan yang dibiayai APBN.
3. Tentang penyempurnaan penjelasan pengenaan denda sebagaimana diatur
pekerjaan pengadaan perumahan yang waktu pelaksanaan pengadaaannya dilakukan sebelum 1 Juli 2006 dalam rangka meneruskan pekerjaan pengadaan
perumahan yang tidak dilaksanakan oleh pemberi hibah sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang
penyelesaian pekerjaannya perlu dilaksanakan secara cepat paling lama 1 satu tahun setelah pemberi hibah tidak mampu melaksanakan kewajibannya di
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di
Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulaun Nias di Propinsi Sumatera Utara.
Kebijakan ini ditempuh berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tentang Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulaun Nias Propinsi Sumatera Utara, Badan Pelaksana
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara
bertugas melaksanakan kegiatan pengadaan barangjasa sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan tugas Badan Pelaksana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara.
Perubahan Keppres dimaksud sebagaimana dimuat dalam Keppres No. 70 Tahun 2005 adalah sebagai berikut :
1. Diantara ayat 3 dan ayat 4 Pasal 10 disispkan 1 satu ayat, yakni ayat 3a,
yang berbunyi sebagai berikut :
3a Dalam hal pengadaan barangjasa dilakukan oleh Badan PelaksanaRehabilitasi
dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara, anggota
panitia berasal dari instansinya sendiri atau instansi teknis Pemerintah, dan dapat menyertakan pihak lain yang ditunjuk oleh Kepala Badan Pelaksana.
2. Ketentuan Pasal 30 ayat 8 diubah, berbunyi sebagai berikut :
“Kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 satu tahun anggaran yang dilakukan atas
persetujuan dari Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, BupatiWalikota untuk pengadaan
yang dibiayai APBD KabupatenKota, Kepala Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonsruksi Wilayah dan kehidupan Masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
Darussalam dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara untuk pengadaan yang dibiayai APBN dalam rangka kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah dan
kehidupan masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara”.
3. Ketentuan Pasal 37 ayat 1 diubah, berbunyi sebagai berikut :
“Bila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barangjasa, sebagaimana diatur dalam kontrak, maka penyedia barangjasa yang
bersangkutan dikenakan denda keteerlambatan sekurang-kurangnya 11000 satu perseribu per hari dari nilai kontrak”.
4. Penjelasan Pasal 17 ayat 5 huruf d dan f diubah, berbunyi sebagai berikut : d.
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak yang telah mendapat ijin; danatau
f. pekerjaan pengadaan barangjasa yang penanganannya memerlukan
pelaksanaan secara cepat dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepelauan Nias Sumatera
Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias
Provivsi Sumatera Utara. Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam huruf f meliputi :
1. pekerjaan pengadaan perumahan, yang waktu pelaksanaan
pengadaannya dilakukan sebelum 1 Juli 2006;
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
2. Pekerjaan yang pekerjaan yang dilakukan dalam rangka meneruskan
pekerjaan pengadaan perumahan yang tidak dilaksanakan oleh pemberi hibah sesuai dengan tengggang waktu yang telah ditetapakan
oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang penyelesaian pekerjaannya perlu dilaksanakan secara cepat paling lama 1 satu
tahun setelah pemberi hibah tidak mampu melaksanakan kewajibannya.
5. Penjelasan Pasal 22 ayat 5 diubah, dengan menambah huruf g berbunyi sebagai berikut :
“pekerjaan yang memerlukan penyelesaian secara cepat dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi
Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi
Sumatera Utara. Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam huruf g adalah pekerjaan desain dan perencanaan, yang waktu pelaksanaan pengadaannya dilakukan sebelum 1
Juli 2006.” 6. Lampiran I Bab I huruf C.1.a.4 ditambah a angka 5 berbunyi sebagai berikut :
Pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang penanganannya memerlukan pelakasanaan secara cepat dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi
NAD dan Kepulauan Nias Provivsi Sumatera Utara.
Mangaratua Naibaho : Persekongkolan Tender Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 Studi Kasus RSU Kota
Pematang Siantar, 2009 USU Repository © 2008
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam angka 5 meliputi : a.pekerjaan pengadaaan perumahan, yang waktu pelaksanaan
pengadaannya dilakukan sebelum 1 Juli 2006 b.
pekerjaan yang dilakukan dalam rangka meneruskan pekerjaan pengadaan perumahan yang tidak dilaksanakan oleh pemberi hibah sesuai
dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang pelaksanaan pekerjaannya perlu dilaksanakan secara
cepat paling lama 1 satu tahun setelah pemberi hibah tidak mampu melaksanakan kewajibannya.
7. Lampiran I Bab I huruf C.1.b.4 ditambah huruf g berbunyi sebagai berikut : “pekerjaan yang memerlukan penyelesaian secara cepat dalam rangka rehabilitasi dan
rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara, yaitu pekerjaan desain dan perencanaan,
yang waktu pelaksanaan pengadaannya dilakukan sebelum 1 Juli 2006.”
4. Perpres No. 8 Tahun 2006 perubahan keempat Keppres No. 80 Tahun 2003