Erika N. Girsang : Hubungan Persepsi Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan Di RSU Parapat, 2009
bukan berarti mereka harus mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas modern, tetapi juga ke fasilitas pengobatan tradisional. Itulah sebabnya maka rendahnya penggunaan
fasilitas pengobatan modern dapat disebabkan oleh persepsi masyarakat tentang sakit yang berbeda dengan konsep provider. Persepsi masyarakat tentang sakit yang
notabene merupakan konsep sehat-sakit masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyarakat. Konsep kelompok masyarakat yang satu berbeda dengan konsep sehat-
sakitnya kelompok lain Notoatmodjo, 2007
2.5 Kunjungan ke rumah sakit
Kunjungan masyarakat ke rumah sakit merupakan keputusan masyarakat untuk membelimemakai jasa dari rumah sakit. Minat beli konsumen merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta
berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Menurut Engel dalam Mangkunegara 2002, perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu
faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan referensi serta keluarga. Faktor yang lain adalah faktor
Erika N. Girsang : Hubungan Persepsi Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan Di RSU Parapat, 2009
psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi dan proses belajar, kepercayaan dan sikap. Umar, 2005
Menurut Widayatun, pembentukan sikap dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap seseorang sangat ditentukan oleh :
1. Kepribadian 2. Inteligensia
3. Minat Perilaku konsumen sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan
pembelian, yang terdiri atas lima tahap, yaitu : 1. Identifikasi kebutuhan, dimana konsumen merasakan adanya perbedaan antara
kondisi aktual dan kondisi yang diharapkan 2. Bila kebutuhan telah teridentifikasi, konsumen kemudian mulai mencari informasi
mengenai berbagai macam alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Dalam tahap evaluasi, konsumen memproses informasi untuk mengevaluasi
berbagai alternatif merek, mengidentifikasi merek yang paling disukai, dan membentuk minat beli.
4. Biasanya konsumen akan membeli merek yang paling disukainya, namun tindakan pembelian tidak selalu sama dengan yang direncanakan. Setidaknya ada dua
intervening factors yang berpengaruh signifikan, yaitu sikap orang lain yang dianggap penting dan faktor situasional yang tidak terduga. Kotler dalam Tjiptono,
2005
Erika N. Girsang : Hubungan Persepsi Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan Di RSU Parapat, 2009
5. Setelah menggunakan produkjasa, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan konsumen tergantung kepada perbandingan
antara harapan konsumen sebelum pembelian dan persepsi terhadap kinerja produkjasa. Oliver dalam Tjiptono, 2005
Proses keputusan pembelian dapat digambarkan sebagai berikut :
G
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian Sumber : Tjiptono 2005
2.6 Landasan Teori