Menstruasi (Studi Kasus Pada Siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat)

(1)

SKRIPSI

MENSTRUASI

(Studi Kasus Pada Siswi SMP Negeri 2 Girsang

Sipangan Bolon Parapat)

Disusun Oleh :

Maya Novita

060901060

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ABSTRAK

Banyak hal dari wanita yang membuat kita berdecak kagum terhadap-Nya, karena sebuah keunikan tiada tara yang dilekatkan pada wanita, mulai dari sifat, perilaku bahkan siklus metabolisme yang menyertai hidup mereka, seperti menstruasi atau haid yang menjadi tamu rutin bagi para wanita. Menstruasi sebagai suatu hal yang melekat pada seorang wanita merupakan suatu hal sangat wajar, dan ini merupakan salah satu tanda bagi seorang wanita telah memasuki masa pubertas.

Pada zaman dulu, wanita yang mengalami haid dianggap berbahaya atau kurang bersih. Bagi masyarakat, hilangnya darah berarti hilangnya kehidupan. Wanita yang sedang haid dianggap dapat merusak panen, mengakibatkan ternak yang hamil menjadi keguguran, dan sebagainya. Kepercayaan semacam itu masih diterima di beberapa bagian Eropa sekarang, dan diyakini jika wanita yang sedang haid membuat selai, selai itu tidak akan jadi, jika dia menyentuh tunas pohon, tunas itu akan mati.Sekarang ini, menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan sebagaimana pada jaman dulu. Ketika seorang gadis masih remaja, dikatakan bahwa anak wanita tidak boleh mencuci rambutnya atau mandi pada saat menstruasi karena darah bisa masuk ke dalam otak. Cerita ini hanyalah omong kosong dan aturan yang secara medis berlaku adalah mandilah sesuka hati anda atau setidaknya gunakan bidet (alat untuk menyemprotkan air) jika anda melakukannya sehingga anda merasa nyaman.

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Proses menstruasi akan membuang keluar darah, dan bermula sekitar umur 12 atau 13 tahun walaupun ada yang lebih cepat atau lebih lama sekitar umur 9 tahun dan selambat-lambatnya umur 16 tahun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ Bagaimana Pemahaman Siswi-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Terhadap Menstruasi”. Untuk memperoleh data peneliti melakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) terhadap 10 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi lebih banyak.

Berdasarkan analisa data bahwa kebanyakan dari siswi-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat mandapatkan pemahaman tentang menstruasi dari ibu mereka masing-masing. Namun, ada juga yang mendapatkan pemahaman dari kakak maupun saudara sepupu mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa agen sosialisasi yang pertama adalah keluarga. Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger (1977) mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi yang berjudul “ Menstruasi ( Study Kasus pada Siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat)” guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Serta tidak lupa Shalawat dan Salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang safa’atnya sangat diharapkan di hari akhir kelak.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menghadapi hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan wawasan peneliti, kurangnya pengalaman, serta sedikitnya wacana yang menyangkut bahan penelitian yang ditemukan oleh peneliti. Akan tetapi, karena berkat dan rahmat-Nya semua hambatan tersebut dapat dilalui, sehingga penulisan skripsi ini selesai. Hal ini tidak luput dari keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan dorongan dan motivasi serta do’a. oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam membantu dalam penulisan skripsi ini. Dalam kesempata ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, Msi, selaku Ketua Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Rizabuana, Mphil, selaku dosen wali penulis yang telah membimbing penulis semenjak semester pertama sampai akhir yang selalu mengoreksi penulis setiap semester berganti dan selalu member masukan jika ada masalah. 4. Ibu Dra. Rosmiani, MA, selaku sekretaris Departemen Sosiologi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, juga selaku ketua penguji sewaktu seminar proposal yang telah memberikan banyak masukan saran dan kritiknya sehingga banyak memberikan banyak inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bang Nurman Achmad, S.sos, M.soc, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu kepada penulis dan memberikan semangat serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Teristimewa yang amat sangat buat kedua orang tua penulis yang selalu memotivasi penulis, memberikan perhatian yang lebih kepada penulis, yang telah banyak memberi arti pelajaran hidup dan segala yang telah diajarkan. Makasih banyak ya mak, pak. Aku sangat menyayangi kalian berdua.

7. Buat kedua kakak ku yang tercinta, tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan segala rasa syukur karena telah membuat hidup penulis berarti dengan merasakan indahnya memiliki kakak yang selalu mendengarkan segala keluhan penulis, dan selalu setia mendengarkan curhatan hati penulis.

8. Buat yang terkasih di sana, Ahmad Adi Siregar yang selalu ada di saat penulis butuh bantuan, yang selalu mengajarkan kesabaran dan pantang menyerah buat penulis, sehingga penulis sangat termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.


(5)

9. Buat teman-teman penulis yang akan selalu dirindukan, Dila la qu chay, Fitri bebek, Vivi pipot, Eda ku tersayang, Wak Meta gabrol, Wak Uya, Mba’ Nidya dan semua teman-teman stambuk’ 06 yang sudah memberikan banyak bantuan kepada penulis sampai skripsi ini terselesaikan.

10. Tidak lupa juga buat Rini dan Vera teman satu kos penulis yang selalu menemani penulis di saat mencari data-data penelitian skripsi ini. Terima kasih ya dek.

11. Buat semua adik-adik ku tercinta yang menjadi informan, penulis ucapkan terima kasih banyak atas waktu yang diluangkan dan semua informasi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

12. Semua pihak yang turut membantu yang tidak bias disebutkan satu persatu oleh penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini. Akan tetapi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis


(6)

ABSTRAK

Banyak hal dari wanita yang membuat kita berdecak kagum terhadap-Nya, karena sebuah keunikan tiada tara yang dilekatkan pada wanita, mulai dari sifat, perilaku bahkan siklus metabolisme yang menyertai hidup mereka, seperti menstruasi atau haid yang menjadi tamu rutin bagi para wanita. Menstruasi sebagai suatu hal yang melekat pada seorang wanita merupakan suatu hal sangat wajar, dan ini merupakan salah satu tanda bagi seorang wanita telah memasuki masa pubertas.

Pada zaman dulu, wanita yang mengalami haid dianggap berbahaya atau kurang bersih. Bagi masyarakat, hilangnya darah berarti hilangnya kehidupan. Wanita yang sedang haid dianggap dapat merusak panen, mengakibatkan ternak yang hamil menjadi keguguran, dan sebagainya. Kepercayaan semacam itu masih diterima di beberapa bagian Eropa sekarang, dan diyakini jika wanita yang sedang haid membuat selai, selai itu tidak akan jadi, jika dia menyentuh tunas pohon, tunas itu akan mati.Sekarang ini, menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan sebagaimana pada jaman dulu. Ketika seorang gadis masih remaja, dikatakan bahwa anak wanita tidak boleh mencuci rambutnya atau mandi pada saat menstruasi karena darah bisa masuk ke dalam otak. Cerita ini hanyalah omong kosong dan aturan yang secara medis berlaku adalah mandilah sesuka hati anda atau setidaknya gunakan bidet (alat untuk menyemprotkan air) jika anda melakukannya sehingga anda merasa nyaman.

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Proses menstruasi akan membuang keluar darah, dan bermula sekitar umur 12 atau 13 tahun walaupun ada yang lebih cepat atau lebih lama sekitar umur 9 tahun dan selambat-lambatnya umur 16 tahun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ Bagaimana Pemahaman Siswi-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Terhadap Menstruasi”. Untuk memperoleh data peneliti melakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) terhadap 10 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi lebih banyak.

Berdasarkan analisa data bahwa kebanyakan dari siswi-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat mandapatkan pemahaman tentang menstruasi dari ibu mereka masing-masing. Namun, ada juga yang mendapatkan pemahaman dari kakak maupun saudara sepupu mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa agen sosialisasi yang pertama adalah keluarga. Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger (1977) mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu tanda kebesaran Sang Maha Pencipta yang harus kita renungi adalah begitu sempurnanya penciptaan makhluk yang bernama wanita. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, wanita dilengkapi dengan kodrat yang sangat lengkap bahkan melebihi kaum laki-laki.

Wanita dilengkapi dengan kodrat yang dimulai dari masa akil balig mereka yaitu menstruasi, beranjak dewasa dan menikah. Wanita dilengkapi dengan kemampuan untuk bisa hamil dan melahirkan, tidak sampai di situ saja lebih lanjut wanita juga diberi kemampuan untuk dapat menyusui dan pada waktunya wanita mengalami apa yang namanya menopause.

Banyak hal dari wanita yang membuat kita berdecak kagum terhadap-Nya, karena sebuah keunikan tiada tara yang dilekatkan pada wanita, mulai dari sifat, perilaku bahkan siklus metabolisme yang menyertai hidup mereka, seperti menstruasi atau haid yang menjadi tamu rutin bagi para wanita. Menstruasi sebagai suatu hal yang melekat pada seorang wanita merupakan suatu hal sangat wajar, dan ini merupakan salah satu tanda bagi seorang wanita telah memasuki masa pubertas.

Pada zaman dulu, wanita yang mengalami haid dianggap berbahaya atau kurang bersih. Bagi masyarakat, hilangnya darah berarti hilangnya kehidupan.


(8)

Wanita yang sedang haid dianggap dapat merusak panen, mengakibatkan ternak yang hamil menjadi keguguran, dan sebagainya. Kepercayaan semacam itu masih diterima di beberapa bagian Eropa sekarang, dan diyakini jika wanita yang sedang haid membuat selai, selai itu tidak akan jadi, jika dia menyentuh tunas pohon, tunas itu akan mati.

Sekarang ini, menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan sebagaimana pada jaman dulu. Ketika seorang gadis masih remaja, dikatakan bahwa anak wanita tidak boleh mencuci rambutnya atau mandi pada saat menstruasi karena darah bisa masuk ke dalam otak. Cerita ini hanyalah omong kosong dan aturan yang secara medis berlaku adalah mandilah sesuka hati anda atau setidaknya gunakan bidet (alat untuk menyemprotkan air) jika anda melakukannya sehingga anda merasa nyaman. Bersihkan diri anda dengan air dan sabun seperti biasa. Untuk perlindungan yang lebih baik, beberapa anak wanita lebih suka menggunakan handuk-handuk yang bersih dan handuk memang perlengkapan ideal yang bisa digunakan pada saat menstruasi.

Dalam dasawarsa terakhir ini usia menarche telah bergeser ke usia yang lebih muda. Semmel weiis dalam Winkjosastro (2005) menyatakan bahwa 100 tahun yang lampau usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Sekarang usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun. Hal ini disebabkan oleh makin baiknya nutrisi dan kesehatan sekarang (Wiknjosastro, 2005 : 92). Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Menurut Brown dalam


(9)

Winkjosastro (2005) menurunnya waktu usia menarche itu sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun.

Cepat atau lambatnya kematangan seksual selain dipengaruhi oleh konstitusi fisik individual juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim, cara hidup dan lingkungan anak. Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis bisa memperlambat timbulnya menstruasi (Kartono, 1992 : 112).

Pada umumnya, gadis remaja belajar tentang haid dari ibunya. Sayang, tidak semua ibu memberikan informasi yang memadai kepada putrinya, dan sebagian enggan membicarakan secara terbuka sampai anak gadisnya mengalami haid pertama. Hal ini menimbulkan kecemasan pada anak, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa haid itu sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Dengan kata lain, dia mengembangkan sikap negatif terhadap haid. Ia mungkin merasa malu dan melihatnya sebagai suatu penyakit. Seorang gadis, dan terutama orang tuanya, akan merasa risau apabila haid pertama tidak kunjung tiba. Bila sampai umur 16 tahun belum juga haid, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Menstruasi (menarche) atau yang biasa kita kenal dengan istilah haid dalam bahasa Arab berarti suatu yang “ mengalir “, dan menurut istilah agama (dalam hal ini Islam) ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran. Menstruasi itu normal dan merupakan sebuah pertanda bahwa wanita itu sehat.


(10)

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Proses menstruasi akan membuang keluar darah, dan bermula sekitar umur 12 atau 13 tahun walaupun ada yang lebih cepat atau lebih lama sekitar umur 9 tahun dan selambat-lambatnya umur 16 tahun. Sebagian perempuan yang mengalami simtom atau siklus haid tadi akan mengalami masalah seperti sakit kepala, ketegangan payudara, keresahan, nyeri atau sakit pada tulang belakang, serta kesakitan dan kejang-kejang. Biasanya menstruasi keluar selama tiga hingga tujuh hari. Ada juga sebagian wanita yang haidnya hanya sehari saja, ada juga sebagian wanita yang mengalami menstruasi selama 15 hari,namun ada sebagian wanita mengalami menstruasi 2-3 bulan sekali. Siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh serangkaian hormon yang diproduksi oleh tubuh. Selain itu siklus ini juga dipengaruhi oleh kondisi psikis si wanita sehingga bisa maju atau mundur. Rata-rata siklus menstruasi wanita setiap bulannya cenderung untuk berubah, karena produksi hormone yang tidak selalu memiliki kadar yang sama, ditambah lagi apabila wanita mengidap penyakit atau kelainan seperti kista atau kelainan organ reproduksi lainnya. Siklus haid yang normal umumnya berkisar antara 21-35 hari.Banyak perempuan menjadi khawatir kalau siklus menstruasinya tidak teratur. Macam-macam penyebab siklus


(11)

menstruasi tidak teratur bahkan dapat menyebabkan terhentinya haid, misalnya oleh karena factor-faktor fisik seperti pada kehamilan, kelelahan, olahraga berat, dsb. Banyak gadis merasa sakit ketika haid. Keluhan ini disebut dysmenorrhoea. Ada beberapa istilah medis yang sering dijumpai untuk menyebutkan adanya gangguan pendarahan pada siklus menstruasi, di antaranya adalah hipermenoria,polimenore, dan metroregia.

Pre menstruasi sindrom (PMS) atau dikenal sebagai gejala datang bulan banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore (nyeri menstruasi). Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara melunak, putting susu yang nyeri; bengkak dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot alus rahim, sakit kepala, sakit bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat melibatkan depresi dan kemarahan.

Macam-macam pre menstruasi sindrom (PMS) :

1. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitive, saraf tegang, perasaan lebih. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapatkan haid. Gejala ini timbul akibat ketidak seimbangan hormone estrogen dan progesterone, hormone estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormone progesterone. Penderita PMS A sebaiknya banyak


(12)

mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

2. PMS tipe H (chyperhedration) memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan diluar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam / gula pada diet penderita. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pad diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

3. PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipogukemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hiplogikemia timbul karena pengeluaran hormone insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stress. Tingginya garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6) atau kurangnya magnesium.

4. PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi) bahkan kadang-kadang muncul


(13)

rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidak seimbangan hormone progesterone dan estrogen, dimana hormone progesterone dalam siklus haid terlalu tinggi di bandingkan dengan hormone estrogennya. Kombinasi PMS D dan A dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu stress.kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbale ditubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B 6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B 6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

Gangguan menstruasi / haid, ketegangan prahaid merupakan keluhan-keluahan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang berlangsung etrus sampai haid berhenti. Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Amenore merupakan tidak adanya menstruasi selama 3 bulan atau lebih. Hipermenore (menorrhagia) adalah pendarahan haid yang jumlahnya banyak. Hipomenore adalah pendarahan dengan jumlah darah sedikit. Metroragia adalah pendarahan dari vagina pada seorang wanita yang tidak teratur tanpa ada hubungan dengan siklus haid.


(14)

- Demam

- Gatal-gatal pada kulit

- Rasa panas pada bagian bawah perut - Radang vagina

- Haid tidak teratur

- Emosi tidak terkendaliSakit pada sendi-sendi - Sakit pada payudara

- Pusing, mual

- Dll.Setiap wanita akan mengalami ketidak nyamanan fisik selama proses pembuangan dari dalam rahim yang lebih kerap di kenal dengan proses mestruasi.

Menstruasi merupakan proses yang dialami tubuh dalam mempersiapkan diri untuk kegiatan produktifitas selanjutnya. Proses menstruasi yang teratur merupakan tanda utama kesehatan dan kesuburan produktifitas pada tubuh setiap wanita. Suatu proses alamiah yang telah berlangsung sejak jaman dahulu. Oleh karena itu, proses menstruasi pada wanita kerap dianggap sebagai sesuatu yang dianggap suci dan patut dihormati.

Gejala umum infeksi bakteria yang sering dijumpai selama menstruasi adalah demam, radang pada permukaan vagina, gatal-gatal pada kulit, radang vagina, radang servik (Rongga Mulut Rahim), radang selaput rahim, leucorrhea / Keputihan, rasa panas atau sakit pada bagian bawah perut.

Deman, pusing dan mual, sering buang air kecil, rasa sakit saat buang air kecil, nyeri/sakit pada bagian pinggang dan kelelahan juga merupakan


(15)

berbagai gejala infeksi bakteria selama menstruasi yang dapat menyebabkan penyakit kandungan yang lebih serius.

Mengapa wanita mudah terjangkit bakteria selama menstruasi ? Itu dikarenakan lebih kurang sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan diatas pembalut wanita biasa, kondisi demikianlah yang membuat pembalut biasa menjadi sarang pertumbuhan bakteri merugikan walau hanya setelah 2 jam pemakaian.

Kesalahan yang kerap dilakukan saat pemakaian pembalut wanita : - Membuka dan memasang pembalut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu - Menyimpan pembalut ditempat lembab seperti kamar mandi

- Menggunakan pembalut yang kadaluwarsa

- Pemilihan pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut

- Memakai pembalut yang mengandung bahan penghilang bau atau pewangi - Pemakaian pembalut yang terlalu lama.

Kemungkinan wanita dewasa terjangkit infeksi vagina adalah 83% 62% dari statistik tersebut disebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas. Rata-rata setiap wanita memerlukan sedikitnya 3-6 hari sebulan untuk perawatan terhadap infeksi vagina

Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak umur 20 tahun , sedikitnya 6 tahun waktu hidupnya akan dihabiskan hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi. Apa sajakah resiko kesehatan yang dapat timbul dari pemakaian pembalut wanita biasa ?


(16)

Pembalut wanita, termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji, produk sekali pakai. Karena itulah para produsen kerap mendaur ulang bahan kertas bekas dan menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Dalam proses daur ulang, banyak bahan kimia diperlukan untuk proses pemutihan kembali, pembuangan bau dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada kertas bekas.

Bahan penyerap yang digunakan pada pembalut wanita biasa inilah yang mengandung bahan kimia terlalu berlebihan yang pada akhirnya merupakan penyebab terjadinya gangguan terhadap organ reproduksi wanita.

Kertas daur ulang menggunakan bahan kimia ini kemudian dibungkus serapi mungkin yang kemudian dijadikan pembalut yang sering kita temukan dipasaran, dan dipakai oleh para konsumen.

Pernahkah anda terpikir untuk merobek salah satu pembalut anda dan mengkaji apa sebenarnya bahan yang terkandung di dalamnya ? dan menurut WHO : INDONESIA Urutan NO. 1 TERBANYAK di DUNIA , KASUS WANITA PENDERITA KANKER MULUT RAHIM / SERVIK ( sumber WHO )

Oleh sebab realitas diatas, telah hadir suatu perusahaan berteknologi tinggi yang mengeluarkan suatu PRODUK pembalut wanita yang sangat BERMANFAAT dan menjadi SOLUSI untuk kita MENGURANGI angka penderita kanker servik / mulut rahim di Indonesia Winalite LOVE MOON, KELEBIHAN DARI PEMBALUT TEKNOLOGI TINGGI “LOVE MOON”


(17)

Pembalut sehat Winalite Love Moon ini adalah pembalut pertama dan satu-satunya di dunia yang menggunakan teknologi Anion teknologi Jepang untuk kesehatan wanita dan telah dipatenkan di 162 negara. Telah dipasarkan di banyak negara seperti Singapore, Malaysia, Taiwan, Hongkong, China dan kini telah hadir di Indonesia !

1. SETIAP KEMASAN LOVE MOON DISERTAKAN ALAT TES

PRIBADI ! Alat tes pribadi ini telah dipatenkan di 162 negara. Kegunaan alat tes

pribadi adalah untuk mengetahui secara pribadi tanpa bantuan orang lain apakah organ kewanitaan anda dalam keadaan sehat atau mengalami infeksi ringan atau infeksi serius sejak dini. Agar dapat terhindar dari penyakit serius dikemudian hari. ( Hasil sudah dapat diketahui dalam 30 detik ) meskipun terdeteksi ada infeksi, anda tak perlu kuatir karena dengan penggunaan pembalut / pantyliner Love Moon masalah ini bisa diatasi.

2. LOVE MOON terdapat ANION yaitu -ION Japan Technology ! Anion ini telah dipatenkan di 162 negara dan sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.

FUNGSI TERAPI ANION pada Pembalut “LOVE MOON”

1. Membantu mengatasi / menyembuhkan masalah infeksi pada organ kewanitaan


(18)

3. Membunuh bakteri & kuman yang menyebabkan peradangan pada organ kewanitaan

4. Mengurangi / menghilangkan bau tak sedap 5. Mengurangi / bahkan menyembuhkan keputihan

6. Mengurangi / bahkan menyembuhkan peradangan pada organ Kewanitaan

7. Membantu keseimbangan hormon 8. Meningkatkan stamina / kesegaran tubuh

9. Menciptakan "lingkungan" yang baik bagi bakteri baik pada organ kewanitaan

10. Mencegah / menghambat pertumbuhan tumor / kanker

3. DAYA SERAP SANGAT TINGGI 3 X LEBIH BANYAK DARI PEMBALUT BIASA ! Pembalut Love Moon menggunakan kapas pada bagian penyerapnya dan terdapat kolagen (terbuat dari nabati) yang berfungsi untuk menyerap 3x lebih banyak dari pembalut biasa.

4. LOVE MOON SANGAT NYAMAN DIGUNAKAN !

Meskipun terdiri dari 8 lapisan bahan baku berkualitas tinggi namun super tipis dibandingkan pembalut biasa pada umumnya.

5. PERMUKAAN PEMBALUT LOVE MOON TETAP KERING ! Temukan pengalaman luar biasa memakai pembalut Love Moon yang ajaib. Permukaan pembalut akan selalu tetap kering, tidak seperti


(19)

pembalut lainnya. Karena Love Moon memakai teknologi canggih dengan menggunakan permukaan pembalut yang hanya menyerap 1 arah sehingga cairan yang terserap tidak akan membuat permukaan pembalut menjadi basah / cairan tidak akan bisa keluar lagi pada permukaan pembalut. Sehingga tetap kering dan nyaman dipakai meski dipakai seharian.

Pada pembalut biasa mereka menggunakan lapisan permukaan 2 arah sehingga cairan yang sudah terserap bisa dengan mudah keluar dari permukaan pembalut, sehingga cairan yang sudah bercampur dengan bahan pembalut yang kurang steril, kimia, dan kotoran lainnya bisa naik dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Keadaan ini akan sangat tidak nyaman sebab terasa becek, tidak kering, dan lembab yang akan mempercepat pertumbuhan bakteri menjadi luar biasa pesat. ( lihat gambar di atas )

Pada Pembalut Sehat Love Moon bisa dilihat keunggulan permukaan one way alias 1 arah, sehingga cairan yang sudah terserap tidak bisa keluar dari permukaan Pembalut Sehat Love Moon, sehingga permukaan pembalut tetap kering dan tidak becek sehingga tidak ada cairan yang masuk lagi ke organ kewanitaan. (lihat gambar di atas )

6. SANGAT AMAN DIPAKAI ! Love Moon hanya menggunakan bahan baku alami / asli dan bukan sampah kertas daur ulang. Salah satu yang terpenting adalah lem yang dipakai adalah dari bahan pembuat permen karet, sehingga sangat aman bagi kesehatan wanita. Berbeda dengan lem kimia yang dipakai oleh pembalut biasa pada umumnya. Bayangkan


(20)

sisa-sisa lem berbahan kimia tersebut yang masih tertinggal pada celana dalam, meski pembalut sudah anda tanggalkan / cuci.

7. KEMASAN UTAMA PEMBALUT LOVEMOON DENGAN

ALUMUNIUM FOIL BUKA-TUTUP ! Kemasan ini membuat Pembalut Lovemoon tetap dalam keadaan rapih, bersih dan bebas dari masuknya bakteri dan kemasan bisa dibuka tutup dengan mudah.

8. TERTERA TANGGAL EXPIRED PADA KEMASAN LOVE MOON ! Satu-satunya pembalut dengan tanggal kadaluwarsa agar anda merasa nyaman menggunakan pembalut yang benar-benar fresh dan higienis. 9. LAPISAN DASAR PEMBALUT LOVE MOON BERPORI-PORI !

Pembalut biasa memiliki dasar tidak berpori-pori dan sangat kedap udara. Namun lapisan dasar Pembalut Love Moon ini berpori-pori sehingga sirkulasi oksigen tetap terjaga. Dengan Pembalut dan Panty liner Love moon, anda bebas dari rasa kuatir karena sirkulasi oksigen tetap terjaga. Perlu diketahui bahwa sel kanker tumbuh subur pada tempat pada kadar

oksigen minimal. Lapisan bawah pembalut biasa tidak berpori-pori untuk mencegah cairan

tembus ke bawah sehingga saat pemakaian pembalut / pantyliner biasa maka daerah kewanitaan tidak dapat bernapas / tidak ada sirkulasi oksigen.

Lapisan bawah Pembalut Sehat Love Moon berpori-pori sehingga saat pemakaian Pembalut / Pantyliner Sehat Love Moon daerah kewanitaan tetap dapat bernapas / mendapatkan sirkulasi oksigen dengan baik.


(21)

Meski Love Moon Sangat Tipis Namun Terdapat 8 Lapisan Mutakhir 1. Permukaan kain tipis berdaya serap tinggi teknologi satu arah

2. Lapisan ANION yang telah dipatenkan di 162 negara 3. Pembungkusan yang steril dan tidak tercemar

4. Lapisan istimewa berdaya serap tinggi yang dapat menahan cairan 5. Pembungkusan yang steril dan tidak tercemar

6. Lapisan kain berkualitas menjaga sirkulasi udara 7. Mudah dibuka dengan dua garis lipatan perekat

8. Lapisan tambahan organik FLZ menjaga permukaan tetap higienis

Pantyliner Sehat Love Moon Setiap wanita sangat disarankan menggunakan Pantyliner Love Moon untuk sehari-hari saat tidak haid. Untuk menjaga kesehatan kewanitaan dan mengatasi masalah kewanitaan karena jauh lebih baik dibandingkan pemakaian pembersih kewanitaan maupun pemakaian obat antibiotik yang bisa menimbulkan efek negatif.

Dengan pemakaian Pantyliner Love Moon secara teratur juga akan membantu mengurangi resiko terkena kista, mium, tumor dan kanker. Dan perlu diperhatikan bahwa resiko wanita terkena resiko penyakit tersebut di Indonesia sangat tinggi ! Dan hindari mimpi buruk para wanita seperti

pengangkatan rahim ! Pantyliner Love Moon terbuat dari bahan alami dan higienis. Membuat

kewanitaan tetap bisa bernapas / beroksigen. Berbeda pada pemakaian pantyliner biasa yang ada dipasaran yang malah akan menimbulkan masalah


(22)

Pantyliner Love Moon juga dilengkapi dengan Anion teknologi Jepang yang telah dipatenkan di 162 negara.

FUNGSI TERAPI ANION pada Pantyliner “LOVE MOON”

- Membantu mengatasi / menyembuhkan masalah infeksi pada organ kewanitaan

- Membunuh bakteri & kuman yang menyebabkan peradangan pada organ kewanitaan

- Mengurangi / menghilangkan bau tak sedap Mengurangi / bahkan menyembuhkan keputihan

- Mengurangi / bahkan menyembuhkan peradangan pada organ Kewanitaan

- Membantu keseimbangan hormon - Meningkatkan stamina / kesegaran tubuh

- Menciptakan "lingkungan" yang baik bagi bakteri baik pada organ kewanitaan

- Mencegah / menghambat pertumbuhan tumor / kanker Memakai Pantyliner Love Moon secara teratur akan mampu mengatasi masalah kewanitaan anda. Dan sangat disarankan memakainya secara teratur untuk pencegahan masalah kewanitaan terutama keputihan, jamur, bahkan pencegahan kanker leher mulut rahim.

Penyebab terjadinya rasa sakit belum diketahui hingga sekarang. Tetapi teori yang paling masuk akal ialah kekejangan pada otot rahim yang


(23)

disebabkan aliran darah tidak lancar. Jadi, penyebab rasa sakit ini kira-kira semacam dengan rasa sakit yang timbul bila lengan kita diikat dengan kencang. Barangkali 50 persen dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit waktu haid pada masa remaja. Biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun. Kebanyakan dari mereka yang mengeluh rasa sakit tidak memerlukan pengobatan, tetapi lebih membutuhkan pengertian dan penerangan. Sikap orangtua yang peduli,serta tablet penghilang rasa sakit, dapat membantu meringankan penderitaannya. Bagi wanita-wanita yang merasa memiliki masalah atau gangguan dengan menstruasinya akan lebih mudah untuk menangani gangguan menstruasi tersebut kalau kita mengetahui penyebabnya. Salah satu solusi untuk mengatasi keluhan tersebut antara lain dengan berkonsultasi dengan dokter dan mencari tahu penyebabnya, disamping itu mungkin bisa menggunakan ramuan atau obat-obatan yang disarankan oleh dokter.

Beberapa cara sederhana untuk mengatasi gangguan ketika anda mengalami nyeri pada saat menstruasi, antara lain :

1. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bias perut atau pinggang bagian belakang).Bisa dengan cara diletakkan saja atau diusap.

2. Pijat daerah perut/abdomen secara perlahan-lahan

3. Coba tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal dengan bantal

4. Lakukan olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda pada saat sebelum dan selama haid, hal tersebut dapat membuat aliran darah


(24)

pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.

5. Mandi dengan air hangat, selain itu anda juga bias menggunakan aromaterapi untuk menenangkan diri dan menjadikan suasana menjadi lebih santai dan lebih rileks.

6. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi. 7. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.

8. Apabila nyeri yang dirasakan melebihi keadaan yang menurut anda tidak wajar, anda bias lakukan dengan gerakan dengan posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah, hal ini bias membantu relaksasi dan mengurangi rasa sakit yang dirasakan.

9. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan dan dengan beraturan untuk relaksasi.

10. Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter.Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit pada saat menstruasi mempunyei efek analgetik (meredakan rasa sakit), melancarkan sirkulasi darah, dan mencairkan bekuan darah.

Berikut contoh beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid .

- DAUN DEWA (Gynura segetum [Lour.] Merr.) Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan/herba


(25)

Efek : melancarkan sirkulasi darah, mencairkan bekuan darah, anti-coagulant

- MAWAR (Rosa chinensis Jack.) Bagian yang digunakan : Bunga

Efek : melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid, antiradang, menghilangkan bengkak.

- SIANTAN/SOKA (Ixora stricta Roxb.) Bagian yang digunakan :bunga

Efek : meredakan rasa sakit (analgetik), mengecilkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi.

- DAUN HIA/BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan /herba

Efek : menghilangkan sakit (analgetik), melancarkan peredaran darah, mengatur menstruasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan rasa dingin.

- GINJEAN (Leonurus sibiricus L.)

Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan (herba)


(26)

haid (emenagog), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim.

- TEKI (Cyperus rotundus L.) Bagian yang digunakan : umbi

Efek : menormalkan siklus haid, menghilangkan sakit (analgetik), melancarkan vital energi. Merupakan obat penting untuk penyakit-penyakit pada wanita (gynecological diseases)

- TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza) Bagian yang digunakan : rimpang

Efek : sebagai peluruh haid (emenagog), tonikum, antiradang, hepatoprotektor, dan lain-lain.

Berikut contoh resep tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri menstruasi (dismenore) :

- Resep 1.

30 gram temu lawak + 30 gram temu hitam + 20 gram jahe + 20 gram asam jawa + gula aren secukupnya, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

- Resep 2.

3 kuntum bunga mawar merah + 2 kuntum bunga siantan/soka + 15 gram bunga bugenfil, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.


(27)

- Resep 3.

15-30 gram daun dewa segar + 20 gram kunyit, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

- Resep 4.

30 gram daun hia/baru cina segar atau 15 gram yang kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum. - Resep 5.

20 gram ginjean kering + 10 gram umbi rumput teki kering, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Catatan :

Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.

Di SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat jumlah keseluruhan murid perempuan kelas IX-4 adalah 21 orang. Dari sekian jumlah murid perempuan kelas IX, yang sudah mengalami haid adalah 99%. Menarchenya terjadi rata-rata usia 11-13 tahun.

Beberapa ahli mengatakan bahwa anak perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche. Latihan atletik yang berat dapat memperlambat menarche dan atau mengganggu fungsi menstruasi. Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga. Hubungan antara usia menarche sesama saudara kandung lebih erat


(28)

dari pada antar ibu dan anak perempuannya. Selain itu juga terdapat perbedaan etnis dalam usia saat menarche, misalnya lebih lambat pada kulit hitam. Menarche lebih lambat timbul di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lebih cepat didaerah dataran rendah. Faktor lain seperti penyakit kronis terutama yang mempengaruhi masukan makanan dan oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche (Pardede, 2002 : 154).

Sekitar 1/3 dari jumlah penduduk Indonesia terdiri dari kelompok usia remaja yang perlu mendapat bimbingan dan perhatian, karena pada usia tersebut merupakan periode transisi dalam siklus hidup dari masa anak ke masa dewasa yang penuh dengan masalah dan tantangan kehidupan (Dep Kes RI dan WHO, 2003 : 1). Fase tibanya haid ini merupakan suatu peristiwa dimana remaja telah siap secara biologis menjalani fungsi kewanitaannya. Semakin muda usia remaja dan semakin belum siap menerima peristiwa haid akan semakin terasa kejam dan mengancam pengalaman menstruasi tersebut. Pengamatan secara psikoanalitis menunjukkan bahwa ada reaksi psikis pada saat haid pertama lalu timbul proses yang disebut sebagai komplek kastrasi atau trauma genetalia (Kartono, 1992 : 112-113).

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang sejauh mana siswi-siswi SLTP Negeri 2 Parapat memahami menstruasi di Desa sidabariba, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.


(29)

Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman siswi-siswi SLTP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat terhadap menstruasi.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini disamping sebagai persyaratan akademis, juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswi-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat terhadap menstruasi.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini daharapkan dapat menambah referensi hasil penelitian yang juga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas cakrawala pengetahuan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan bagi peneliti, dan khususnya bagi para wanita.

1.5 Defenisi Konsep

Konsep adalah unsur penting dalam suatu penelitian.konsep merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti dalam menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena alami.menurut Robert K.Merton konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati.konsep merupakan


(30)

variable-variabel mana kita menentukan adanya hubungan empiris.dalam penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian.konsep adalah generalisasi dari kelompok fenomena tertentu yang akan diteliti (Singarimbun1998 : 33).

Agar penelitian ini menjadi terarah dan terfokus, perlu dilakukan pembatasan terhadap konsep-konsep yang diteliti, yaitu :

1. Menstruasi dalam bahasa Arab berarti suatu yang “ mengalir “, dan menurut istilah agama (dalam hal ini Islam) ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran.Menstruasi itu normal dan merupakan sebuah pertanda bahwa wanita itu sehat.

2. Pemahaman adalah kemampuan yang dimiliki seseorang mengenai pendidikan yang telah diperolehnya di dalam keluarga maupun sekolah. 3. Pemahaman menstruasi adalah pengetahuan yang dimiliki seorang wanita

tentang menstruasi yang diperolehnya di dalam keluarga maupun sekolah. 4. Siklus menstruasi merupakan perputaran jangka waktu menstruasi dari

bulan pertama mengalami menstruasi hingga bulan-bulan berikutnya. 5. Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan

akibat dari tidak aktifnya folikel sel telur dan periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode tidak mendapatkan siklus haid.


(31)

6. Prilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

7. Prilaku sakit respons seseorang terhadap gangguan sakit dan fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai system biologis dan penyesuaian sosialnya.

8. Pelayanan kesehatan adalah respons seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. 9. Hubungan sosial berarti hubungan yang terjadi ketika kita berinteraksi /

melakukan hubungan serta bersosialisasi dengan alam, manusia, lingkungan disekitar kita mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga sendiri, teman, sekolah, tetangga, dll.


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian

Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita (Wiknjosastro, 2005 : 92).

Menarche adalah peristiwa ketika seorang anak perempuan mengalami haid atau datang bulan yang pertama kali (BKKBN, 1997 : 27)

2.1.2Karakteristik usia menarche

Usia remaja yang mendapat menarche bervariasi yaitu : antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun (Wiknjosastro, 2005 : 104), antara 11-15 tahun, rata-rata 13 tahun (Pardede, 2002 : 154).

2.1.3 Macam- macam menarche

Menurut Wiknjosastro (2005) macam-macam menarche ada 2 yaitu : 1. Menarche prekoks


(33)

2. Menarche tarda

Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14-16 tahun. 2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche

Menurut Wiknjosastro (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 3 yaitu sebagai berikut :

1. Faktor keturunan

Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga. Hubungan antara usia menarche sesama saudara kandung lebih erat dari pada antara ibu dan anak perempuannya.

2. Keadaan gizi

Makin baiknya nutrisi mempercepat usia menarche. Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche dari pada anak yang kurus.

3. Kesehatan umum

Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis seperti penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi masukkan makanan dan oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obat-obatan.

Menurut Kartono (1992) faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 4 yaitu sebagai berikut :


(34)

Perbedaan etnis dalam usia saat menarche, misalnya di Amerika Serikat paling cepat pada Hispanics, lebih lambat pada kulit hitam dan paling lambat pada Caucasian.

2. Faktor iklim

Menarche lebih lambat timbul di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lebih cepat di daerah dataran rendah.

3. Cara hidup

Latihan atletik yang berat dapat memperlambat menarche dan atau mengganggu fungsi menstruasi.

4. Lingkungan

Rangsangan-rangsangan yang kuat dari luar, misalnya berupa film-flim seks (blue film-flims), buku-buku bacaan dan majalah-majalah bergambar seks, godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan seksual atau coitus masuk ke pusat pancaindera diteruskan melalui striae terminalis menuju pusat yang disebut pubertas inhibitor. Rangsangan yang terus menerus, kemudian menuju hipotalamus dan selanjutnya menuju hipofise pars anterior, melalui sistem portal. Hipofise anterior mengeluarkan hormon yang merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifik. Kelenjar indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon spesifik yang dikeluarkan kelenjar indung telur memberikan umpan


(35)

balik ke pusat pancaindera dan otak serta kelenjar induk hipotalamus dan hipofise, sehingga mengeluarkan hormon berfluktuasi. Dengan dikeluarkannya hormon tersebut mempengaruhi kematangan organ-organ reproduksi.

2.1.5 Fisiologi menstruasi

Pada masa kanak-kanak indung telur (ovarium) dikatakan masih berisirahat dan baru bekerja pada masa pubertas (Wiknjosastro, 2005 : 110). Pada siklus hiad endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum setelah terjadi ovulasi, di bawah pengaruh secara ritmik hormon-hormon ovarium : estrogen dan progesteron. Proses ovulasi harus ada suatu kerja sama yang harmonis antara korteks serebri, hipotalamus, hipofise, dan ovarium selain itu juga dipengaruhi oleh glandula tireodea, korteks adrenal, dan kelenjar endokrin lain.

Pada tiap siklus haid FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Folikel ini akan berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofise dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH (luteinising hormone).

Produksi kedua hormon gonadotropin (FSH dan LH) adalah dibawah pengaruh releasing hormones (RH) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofise. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Selain itu juga mendapat pengaruh dari luar,


(36)

seperti cahaya, bau-bauan melalui bulbus olfaktorius, dan hal-hal psikologik. Bila penyaluran releasing hormones berjalan baik maka produksi gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi disebut masa proliferasi. Di bawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium, dan kemudian terjadilah ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum, yang akan menjadi korpus luteum di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones). Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi). Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Setelah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis (Wiknjosastro, 2002 : 48).


(37)

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bedanya, adolecentia yang bearti remaja) yang berarti “tubuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Dalam bahasa ingris murahaqoh adalah adoecence yang berarti at-tadaruj (berangsur-angsur). Jadi artinya adalah berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dansosial serta emosional. Dalam islam secara etimologi, kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al-latirab (dekat. Secara terminology. Berarti mendekati kematangan secara fisik, akal dan jiwa serta social. Istilah adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik pandangan ini diungkapkan oleh plaget.

Secara psikologis, masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia saat anak tidak lagi merasa diawah tingkat orang-orang yang lebih tua. Melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Sekurang-kurangnnya dalam masalah hak.

2.2.1 Batas Usia Remaja

Secara teoritis dan empiris dari segi sikologis, rentang usia remaja berada dalam usia 12 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi laki-laki remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun dan remaja akhir dalam rentang usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun. Adapun periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai ambang pintu masa remaja / sering disebut sebagai periode pubertas. Meskipun bertumpang tindih dengan masa remaja awal

pubertas berbeda dengan masa remaja. 2.2.2 Ciri-Ciri Umum Masa Remaja


(38)

2.2.2.1 Masa Yang Penting

Pada masa ini adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta akibat-akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting dari pada periode lainnya. Baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang serta pentingnya bagi remaja karena adanya akibat fisik dan akibat psikologis.

2.2.2.2 Masa Transisi

Merupakan tahap peralihan dari satu tahap perkembangan ketahap berikutnya, maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan dating.

2.2.2.3 Masa Perubahan

Selama masa remaja, tingkat perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa remaja memang beragam, tetapi ada perubahan yang terjadi pada semua remaja. Emosi yang tinggi

Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok social menimbulkan masalah baru. Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola tingkah laku Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Remaja menghendaki dan menuntut kebebasan, tetapi sering takut bertanggung jawab akan resikonya dan meragukan kemampuannya untuk mengatasinya.


(39)

Setiap periode memliki masalah sendiri, masalah masa remaja termasuk masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan karena pada masa remaja dia ingin mengatasi masalahnya sendiri, dia sudah mandiri.

2.2.2.5 Masa Pencarian Identitas

Menyesuaikan diri dengan standar kelopok dianggap jauh lebih penting bagi remaja dari pada individual. Bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada tahun-tahun awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap, mereka mulai mengharapkan identitas diri dan tidak lagi merasa puas dengan adanya kesamaan dalam segala haldengan teman-teman sebayanya.

2.2.2.6 Masa Munculnya Ketakutan

Persepsi negative terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan perilaku merusak, mengidikasikan pentingnya bimbingan dan pengawasan orang dewasa. Demikian pula terhadap kehidupan remaja muda yang cenderung tidak simpatik dan takut bertanggung jawab. 2.2.2.7 Masa Yang Tidak Realistik

Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apabila dalam hal cita-cita yang tidak realistic ini erakibat pada tingginya emosi yang

merupakan ciri awal masa remaja. 2.2.2.8 Masa Menuju Masa Dewasa


(40)

Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untukeninggalkan stereotip usia belasan tahun yang indahdisatu sisi, dan harus bersiap-siap menuju usia dewasa disisi lainnya.

2.3 Ciri-ciri Remaja Awal

Masa remaja awal dimulai ketika usia seorang anak telah genap 12/13 tahun dan berakhir pada usia 17/18 tahun. Anak usia belasan tahun sering ditujukan bagi remaja awal. Gejala-gejala yang disebut gejala fase negartif biasa terjadi pada perubahan akhir periode pubertas/perubahan awal masa remaja awal oleh karena itu, periode pubertas sering disebut sebagai fase negative, selain itu masa remaja awal juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki masa-masa yang lain. Diantaranya adalah berikut ini :

a. Tidak Stabil Emosi

Menurut Granvellie Stanley hall, perasaan masa ini sangatlah peka, yaitu perasaan dan emosinya laksana hembusan badai dan topan dalam kehidupan.

b. Lebih Menonjolnya Sikap Dan Moral

Matangnya organ-organ seks mendorong remaja untuk mendekati lawan seksnya, sehingga terkadang berperilaku berlebihan yang dinilai tidak sopan oleh sebagian masyarakat.


(41)

Pada remaja awal, kemampuan mental atau kemampuan berfikirnya mulai sempurna. Gejala ini terjadi pada usia antara 12-16 tahun

d. Membingungkannya Status

Hal yang tidak hanya sulit ditentukan, tetapi membingungkan adalah status remaja awal, sehingga orang dewasa sering memperlakukannya secara berganti-ganti, karena masih rasa member tanggung jawab dengan alasan mereka masih kanak-kanak

e. Masa Yang Kritis

Kebimbangan remaja dalam menghadapi dan memecahkan atau menghindari suatu masalah menjadi indikasi kritisnya masa ini. Seheinfield berpebdapat tentang berbagai perubahan interaksi antara remaja laki-laki dan perempuan sepanjang periode pubertas dan masa remaja awal.

Pada usia 9-11 tahun : anak laki-laki merasa bermusuhan atau tidak peduli terhadap teman perempuan, sedangkan anak perempuan mulai menunjukkan perhatiannya kepada teman sejenisnya.

Pada usia 11-14 tahun : menjalin kerja sama dalam berbagai kelompok, dan ada pula yang mulai menjalin cerita.

Pada usia 15-16/17 tahun: tidak sedikit diantara remaja laki-laki dan perempuan yang mulai berpacaran.


(42)

2.4 Ciri-ciri Remaja Akhir

Di indonesia, batasan usia remaja akhir adalah antara 17-21 tahun bagi wanita, 18-22 tahun bagi laki-laki. Diantara batasan usia ini, terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikis yang telah dimulai sejak masa-masa sebelumnya, yang mengarah pada kematangan yang sempurna. Cirri-ciri khas yang membedakannya dengan remaja awal, yaitu sebagai berikut: a. Mulai Stabil

Dalam aspek-aspek fisik dan psikis, laki-laki muda dan wanita muda menunjukkan peningkatan kestabilan emosi

b. Lebih Realistik

Pada masa ini dia mulai menilai dirinya apa adanya, menghargai apa yang dimiliki keluarganya, orang-orang lain seperti keadaan yang sebenarnya c. Lebih Matang Menghadapi Masalah

Masalah yang dihadapi remaja akhir relative sama dengan remaja awal. Cara menghadapi masalah itulah yang membedakannya. Kemampuan berfikir remaja akhir yang telah lebih sempurna dan pandangan yang lebih realistis itulah yang menjadikan remaja akhir mampu memecahkan berbagai masalah secara lebih matang dan realistis

d. Lebih Tenang Perasaannya

Secara umum, pada paruh akhir masa remaja akhir, remaja lebih tenang dalam menghadapi masalah-masalahnya dibanding pada paruh awal masa remaja akhir.


(43)

2.5 Prilaku Sakit Suchman

Faktor-faktor yang menentukan perilaku kesehatan sangat banyak dan rumit. Sebagai contoh, McKinlay (1972) yang telah mempelajari sejumlah besar literature mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan, mengidentifikasikan 6 pendekatan utama, yaitu dari sudut ekonomi, sosiodemografi, psikologi sosial, sosial budaya, dan organisasisional. Banyak penelitian tentang kesehatan, penyakit, dan perilaku sakit, masing-masing melihat dari salah satu perspektif pendekatan tersebut (Coe dan Wessen, 1965 ;Kasl dan Cobb, 1966 ;Anderson, 1973 ;Jenkins, 1979).

Sejak lebih dari dua dasawarsa yang lalu telah ada sejumlah teori yang berkaitan dengan tindakan individu terhadap kesehatan, dan masing-masing formulasi yang dikemukakan dalam teori-teori tersebut berhubungan dengan salah satu atau beberapa dimensi yang dikemukakan di atas. Paling banyak dikutip orang adalah model perilaku kesehatan yang dikemukakan oleh Andersen, 1968; Anderson dan Bartkus, 1973; Hochbaum, 1958; Kasl dan Cobb, 1966a, 1966b-(tentang perilaku sehat dan perilaku sakit); Kosa dan Robertson, 1975; Langlie, 1977; Mechanic,1968, Rosenstock, 1966; dan Suchman, 1965a, 1965b, 1966. Masing-masing model yang dikemukakan berbeda, sesuai dengan pandangan teori serta tipe perilaku, namun menggunakan variable-variabel yang sama.


(44)

Dalam upaya menerapkan sosiologi guna memahami keputusan-keputusan orang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, penyelidikan E.A.Suchman tentang perilaku kesehatan dalam konteks sosial budaya cukup memberi harapan, dan menyangkut hubungan yang bersifat hipotesis antara orientasi kesehatan atau perilaku dengan hubungan sosial atau struktur kelompok. Yang terpenting dalam model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan, dan melakukan perawatan medis (Suchman, 1965b: 114).Pendekatan yang digunakannya berkisar pada adanya 4 unsur yang merupakan faktor utama dalam perilaku sakit, yaitu :(1) perilaku itu sendiri; (2) sekuensinya; (3) tempat atau ruang lingkup dan (4) variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis.

Suchman (1965a) memformulasikan suatu pernyataan teoritis mengenai hubungan antara struktur sosial dan orientasi medis dengan variasi respons individu terhadap penyakit dan perawatan medis. Dalam pengembangan model ini, Suchman membahas fungsi dari berbagai faktor lain (faktor tempat, variasi respons terhadap penyakit, dan perawatan medis).

Struktur sosial kelompok ditentukan oleh keadaan sosial dari 3 tingkat kelompok, yaitu tingkat komunitas, persahabatan, dan keluarga. Pada tingkat komunitas, derajat hubungan sosial diukur dengan tidak kuatnya rasa kesukuan, pada tingkat sosial diukur dengan solidaritas persahabatan, dan pada tingkat keluarga ditandai dengan kuat tidaknya orientasi terhadap tradisi dan otoritas. Ketiga dimensi hubungan sosial tersebut dikombinasikan ke


(45)

dalam suatu indeks cosmopolitan parochial struktur sosial. Parokialisme diartikan sebagai suatu keadaan sosial di mana terdapat rasa kesukuan yang kuat, solidaritas persahabatan yang tinggi, dan sangat berorientasi pada tradisi dan otoritas dalam keluarga.

Orientasi kesehatan seseorang dilihat sebagai kontinim, yang dibedakan atas orientasi ilmiah (bersifat objektif, professional, dan impersonal) dan orientasi popular (bersifat subjektif, awam, dan personal), yang disesuaikan menurut tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit, skeotisme terhadap perawatan kesehatan, dan ketergantungan seseorang akibat penyakit. Orientasi pada kesehatan popular ditandai oleh rendahnya tingkat pengetahuan tentang penyakit 9dimensi kognitif), tingginya tingkat skeptisme terhadap perawatan medis (dimensi afektif) dan tingginya tingkat ketergantungan seseorang akibat penyakit (dimensi perilaku).

Paralel dengan formulasi sosiologi yang dikemukakan Suchman adalah pengembangan model yang menitikberatkan pada variabel individu (kebalikan dari variabel kontekstual). Model kepercayaan kesehatan (health belief model-HBM) ini berasal dari teori yang telah mapan dalam bidang psikologi dan ilmu perilaku (terutama pendekatan value-expectancy), dan sama dengan model pengambilan keputusan (decision making model) yang dikemukakan Lewin, Tolman, Rotter, Edwards, Atkinson, dan lain-lain (Maiman dan Becker, 1974).

Hipotesis dalam model HBM adalah orang tidak akan mencari pertolongan medis atau pencegahan penyakit bila mereka kurang mempunyai


(46)

pengetahuan dan motivasi minimal yang relevan dengan kesehatan, bila mereka memandang keadaan cukup berbahaya, bila tidak yakin terhadap suatu keberhasilan suatu intervensi medis, dan bila mereka melihat adanya beberapa kesulitan dalam melaksanakan perilaku kesehatan yang disarankan (Rosenstock, 1974). Pada dasarnya, model ini terdiri dari unsur-unsursebagai berikut :

1. Kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan ditentukan oleh pandangan orang itu terhadap bahaya penyakit tertentu, dan persepsi mereka terhadap kemungkinan akibat (fisik dan sosial)bila terserang penyakit tersebut.

2. Penilaian seseorang terhadap perilaku kesehatan tertentu, dipandang dari sudut kebaikan dan kemanfaatan (misalnya, perkiaraan subjektif mengenai kemungkinan manfaat dari suatu tindakan dalam mengurangi tingkat bahaya dan keparahan). Kemudian bila dibandingkan dengan persepsi terhadap pengorbanan (fisik, uang, dan lain-lain) yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan tindakan tersebut.

3. Suatu kunci untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat harus ada, baik dari sumber internal(misalnya, gejala penyakit), maupun eksternal (misalnya, interaksi interpersonal, komunikasi massa).

2.6 Teori Kepercayaan / Trust

Trust dikedepankan dengan istilah kepercayaan, yang didefenisikan oleh Fukuyama sebagai harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran, perilaku


(47)

koperatif yang munxul dari dalam sebuah komunitas yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama oleh anggota komunitas (Wan Sri, 2009). Dijelaskan juga oleh Fukuyama, kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama-sama.

Norma-norma terdiri dari pemahaman, nilai-nilai, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama oleh sekelompok orang. Norma-norma yang bersumber dari agama, panduan moral, maupun standar-standar sekuler, seperti halnya kode etik professional. Norma-norma dibangun dan berkembang berdasarkan sejarah kerjasama di masa lalu dan diterapkan untuk mendukung iklim kerjasama (Fukuyama, 2002).

2.6.1 Tradisi Unik Perayaan Menstruasi di Berbagai Negara

Menstruasi pertama atau Menarche,adalah suatu hal yang special buat semua cewek.Soalnya,menstruasi itu identik dengan awal kedewasaan serta tanda bahwa kita sudah bukan anak kecil lagi.Nah,, karena alasan inilah banyak sekali perayaan yang khusus diadakan untuk cewek saat petama kali "dapet".Berbagai Negara memiliki tradisinya masing - masing untuk merayakan menstruasi pertama seorang cewek.

2.6.2 INDIAN

Kaum Indian Navajo,Salah satu suku asli penduduk Amerika,punya perayaan khusus untuk cewek saat pertama kali menstruasi.Upacaranya sendiri disebut dengan Kinaalda. ,dimana si cewek akan menggunakan gaun khusus dan di make over habis-habisan agar tampil seperti changing


(48)

women,dewi kepercayaan masyarakat Navajo kuno.Dalam upacara ini,cewek yang dipestakan harus berlari telanjang kaki degan tujuan menunjukan kekuatannya sebagai wanita dewasa.Sang cewek dan keluarganya juga akan membuat kue jagung yang dibagikan ke para tetangga sebagai tanda syukur.

Beda dengan ritualnya kaum Navajo,kaum Indian Nootka zaman dahulu lebih ekstrim saat memperingati hari kedewasaan seorang cewek.Pada hari H mendapatkan menstruasi,si cewek akan dibawa keluar rumah lalu diantar seluruh warga ketengah laut.Sesampainya disana,cewek ini akan diceburkan lalu ditinggalkan sendirian!. kemudian si cewek akan berenang kembali kepantai,diiringi dengan tepuk tangan,semangat serta nyanyian dari para warga yang mengantarnya.

2.6.3 AUSTRALIA

Suku Aborigin penduduk asli australia,memiliki cara unik untuk memperingati hari special seotang cewek.Saat si cewek mendapatkan menstruasi pertamanya, ibu dan warga sekampung akan mengajari pendidikan kewanitaan yang disebut Love Magic.Eits,ini nggak ada hubungannya dengan hal - hal magis lho.Ritual Love Macic ini mengajarkan tentang kekuatan perempuan,seperti melahirkan dan merawat keluarga.Selain itu,si cewek ini juga akan dijelaskan mengenai berbagai perubahan fisik yang akan terjadi sebagai tanda mulai dewasa.(contoh: akan tumbuh rambut di bawah hidung


(49)

serta di dagu dan akan dilanjutkan dengan tumbuhnya benjolan pada leher.weitts sorry bukan ini)

Lain halnya dengan suku Tiwi di Mellivile Island,Australia.Cewek yang baru datang bulan akan disbut Murinaleta saelama empat periode mentruasi berturut - turut.Pada waktu kurun waktu menstruasi pertamanya cewek ini bakal 'diasingkan' dalam sebuah camp khusus.Dalam ritual ini,si cewek nggak boleh memegang air atau ember berisi air.Dia juga nggak boleh memegang makanan,kevuali jika memakai stik khusus.Kalau ngomong pun harus berbisik,dan kalau bentol maka harus digarukin oleh orang lain.Wadu,ritualnya kok agak ribet ya? .tapi hal ini dilakukan demi menjaga kesucian si cewek dalam menjelang masa dewasanya, dan untuk mencegah Maritji ,roh dewa yang dipercaya tinggal dalam bentuk buaya.nggak marah dan nggak 'mengirimkan' badai bagi desa tersebut.

2.6.4 LITHUANIA

Pada awal abad ke-20, masyarakat Lithuania memiliki tradisi khusus untuk memperingati hari kedewasaan seorang cewek.Jadi,pada hari Sabtu setelah menstruasi pertamanya, sicewek ini akan mengumpulkan penduduk perempuan setempat dan mentraktir mereka denga roti buatannya.Lokasi perayaan ini ternyata juga khusus.Yaitu harus di pemandian umum,atau dalam


(50)

bhasa aslinya disebut pritis.Ritual ini dilakukan untuk memperkenalkan cewek ini kepada publik,sekaligus menandakan bahwa ia sudah siap menikah.

Nggak cuma bagi - bagi roti saja dalam upacara ini sang Ayah juga akan menyerahkan jatah warisan sicewek sebagai lambang kemakmuran.Nanti saat para undangan sedang menyantap roti yang di sajikan sang ibu akan "membocorkan" jumlah kekayaan yang akan diwariskan si ayah.Tapi zaman sekarang sudah nggak terlalu banyak masyarakat Lithuania yang masih menjalankan tradisi ini.Kalau pun ada biasanya sudah di sederhanakan menjadi pesta kecil,semacam syukuran.

2.6.5 SRI LANGKA

Cewek - cewek di Sri Langka juga punya cara unik untuk menyambut menstruasi pertama mereka.Saat hari penting itu tiba,keluarga mereka akan segera memanggil peramal untuk datang kerumah.Tugas peramal ini adalah memprediksi masa depan si cewek berdasarkan posisi rasi bintang pada hari itu tersebut.Lalu cewek ini akan diberitahukan segi baik dan buruk dari hasil ramalan tersebut,supaya ia bisa mengantisipasi dan nggak salah langkah dikemudian hari. Sambil menunggu peramal menyelesaikan tugasnya,seisi rumah bkalan sibuk mempersiapkan segala hal untuk ritual selanjutnya,dimana cewek ini akan luluran dan dimandikan oleh para anggota perempuan di keluarganya.Setelah kegiatan selesai,si cewek akan dipakaikan gaun putih dan kemudian siap berpesta dengan para undangan yang datang membawa hadiah serta uang.Bagi


(51)

para cewek ini udah kayak Ratu sehari! Abis dapat hadiah,sampai ada "paket" perawatan tubuh segala.

2.6.6 YAHUDI

Mau tahu ritual yang paling beda? Masyarakat Yahudi pasti jadi juaranya.Cewek yahudi yang "dapet" untuk pertamakalinya akan langsung ditampar oleh sang ibu saat itu juga!

Eiits jangan salah dulu ,sebenarnya ada nilai baik dari kebiasaan unik ini.Setelah ditampar,si anak diharapkan untuk bertanya,"Kenapa sih saya di tampar ? dan ibunya akan langsung menjelaskan makna dari tamparan tadi.(mungkin Klo cowok yang dapet bukan ditampar tapi di pokol ama bonyoknya hahaha!!)

Kaum Yahudi percaya banget bahwa menstruasi adalah tanda awal kesuburan dan kedewasaan seorang cewek.Jadi tamparan itu bukan karena si ibu lagi kesal atau sedang marah (tapi lagi iseng), tapi pada dasarnya menyimbolkan peringatan bagi si cewek untuk selalu jaga diri dan bergaul dengan baik,supaya nggak bikin malu keluarga.Selain itu ritual menampar ini juga dipercaya sebagai tanda si cewek sudah besar.Jadi sudah nggak boleh nakal lagi dan harus belajar untuk tetap taugh walaupun ditampar.Memang agak aneh,tapi perempuan Yahudi tetap menjalankan ritual ini sampai sekarang.


(52)

Masyarakat inidia juga nggak mau ketinggalan. pErayaan istimewa bernama Charmati Chadanja.Awalnya ritual ini bersal dari Sri langka,namun lebih umum di lakukan oleh kaum india perantau. Upacaranya sendiri harus dilakukan di waktu khusus yaitu harus pada tanggal ganjil.Jadi kalau cewek itu "dapet" pada tanggl 2, dia harus melangsungkan acara di tanggal 3.

Dalam ritual ini,si cewek harus mengenakan kain sari baru.Kain sari ini nggak boleh bewarna hitam karena bewarna hitam karena melambangkan kesedihan.Kemudian,ranting,daun dan tanah akan ditaruh di kaki si cewek untuk menangkal ketidaksucian. Si cewek ini lalu akan diciprat dengan air susu bekas merendam koin dan rumput,sebagai tanda kemakmuran dan kesuburan.Setelah upacara selesai.baru deh keluarga besar bersenang - senang dengan kari dan,tentunya,roti canai.

2.6.8 KIRIBATI

Kiribati adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik.Saat ada perempuan yang pertama kali "dapet" satu kampung biasanya bakal menyiapkan pesta buat dia.Tapi sebelum hura - hura, si cewek itu harus berlapar - lapar dahulu! selama tiga hari pertama menstruasi, si cewek hanya di perkenakan makan dan minum sedikit mungkin.

Hmm lumayan kesiksa kayaknya! Tapi hal ini ada maknanya. Jika dikemudian hari si cewek ini menikah,maka dia siap untuk mendahulukan anak dan suaminya soal makan. Ini dilakukan karena mayoritas warga Kiribati adalah kaum miskin, sehingga kekurangan makanan adalah hal yang biasa terjadi.Nah, Setelah puasa tiga hari ini berakhir, dimulailah waktu untuk


(53)

berpesta! Seluruh keluarga sekampung bakalan sudah mempersiapkan perayaan serta makanan yummy buat cewek.

2.6.9 INDONESIA

Sudah puas ngomongin negara lain,sekarang waktunya membahas tradisi negeri sendiri.Walaupun nggak ada upacara khusus sebagai penanda seorang cewek jadi dewasa,tapi sebetulnya ada tradisi yang dipercaya nenek moyang kita.Masyarakat keraton Surakarta, punya istilah bernama Tarapan buat cewek yang mendapat menstruasi pertamanya.

Dalam perayaan ini, Awalnya si cewek harus mengenakan batik dalam ritual siraman.Setelah siraman selesai,cewek ini berganti baju dengan kain bermotif grompol sebagai lambang permohonan kebahagiaan dan kesejahteraan;nggrompol agar selalu dikitari an di sukai oleh teman - temannya.Perayaan ini biasanya diakhiri dengan syukuran bersama,yang tentunya nggak melupakan sajian bubur merah - putih yang terkenal itu.

Nah kesimpulannya sebagian besar perayaan tersebut Melambangkan Kebaikan,Kesuburan dan Kemakmuran bagi masyrakatnya maupun bagi si cewek tersebut.

2.7 Teori Aksi dan Pilihan Rasional Max Weber

Weber menyatakan bahwa tindakan sosial berkaitan dengan interaksi sosial, sesuatu tidak akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai tujuan dalam melakukan tindakan tersebut. Aksi adalah berguna secara rasional (zweckrational) manakala seseorang menerapkan


(54)

dalam suatu situasi dengan pluralitas cara-cara dan tujuan-tujuan dimana seseorang bebas memilih cara-caranya secara murni untuk keperluan efisiensi (Menurut Bachtiar, 2006). Teori aksi yang juga dikenal sebagai teori bertindak pada awalnya dikembangkan oleh Max Weber. Weber berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan atas suatu objek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan ini merupakan tindakan sosial yang rasional yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat (Ritzer,1983).

Weber menggunakan konsep rasionalitas dalam klasifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial. Tindakan rasional menurut Weber adalah pertimbangan sadar dan pillihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Weber membagi rasionalisme tindakan kedalam empat macam yaitu rasionalitas instrumental, rasionalitas yang berorientasi nilai, tindakan rasional dan tindakan afektif. Rasionalitas instrumental sangat menekankan tujuan tindakan dan alat yang dipergunakan dengan adanya pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam melakukan tindakan sosial. Dibandingkan dengan rasionalitas instrumental, sifat rasionalitas yang berorientasi nilai yang penting adalah bahwa alat-alat hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, tujuan-tujuannya sudah ada dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolute atau niali akhir baginya (Wan Sri 2009).


(55)

2.8.1 Keluarga

Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger (1977) mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.

2.8.2 Teman Bermain

Disini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru dan dalam kelompok bermain seorang anak berinteraksi dengan orang yang sederajat karena sebaya.

2.8.3 Sekolah

Agen sosialisasi berikutnya adalah system pendidikan formal. Pendidikan formal mempersiapkannya untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.Menurut Dreeben di sekolah seorang anak harus belajar untuk mandiri. Kalau di rumah anak dapat mengharapkan bantuan orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, maka di sekolah sebagian besar tugas sekolah tadi harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

2.8.4 Media Massa

Light, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan bahwa media massa yang terdiri atas media cetak (surat kabar, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, fil, internet) merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen


(56)

sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan tekhnologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerpaan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus (case study). Metode penelitian kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti. Penelitian ini juga bisa diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, tingkah laku, yang didapat dari apa yang diamati (Moleong, 2006).

Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif ( Faisal, 1999 : 22 ). Studi kasus dapat mengantarkan peneliti memasuki unit-unit sosial, seperti perhimpunan, kelompok, keluarga, dan berbagai bentuk unit sosial lainnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SLTP Negeri 2 Parapat Girsang Sipangan Bolon, dan alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah :


(57)

Efektifitas dan efesiensi waktu saat penelitian, sehingga memudahkan penulis untuk melakukan penelitian.

3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis

Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah informasi yang ingin diperoleh dari siswi-siswi kelas IX SLTP Negeri 2 Parapat Girsang Sipangan Bolon yang menyangkut pemahaman mereka terhadap menstruasi. 3.3.2 Informan

Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah seluruh siswi-siswi kelas IX SLTP Negeri 2 Parapat Girsang Sipangan Bolon.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode tertentu untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Jenis data dalam penelitian ini digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu :

3.4.1 Data primer, yang diperoleh melalui :

- Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan disertai jawaban dan berguna sebagai alat untuk membantu mendapatkan informasi mengenai penelitian.


(58)

- Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.

- Metode wawancara yang biasa disebut dengan interview. Metode wawancara memperoleh proses untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatapan muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah dept interview (wawancara mendalam).

3.4.2Data sekunder, yang diperoleh melalui studi kepustakaan yakni dengan menggunakan buku-buku atau referensi, dokumen majalah, jurnal,internet, yang dapat mendukung penelitian ini.

3.5 Definisi Konseptual dan Operasional 3.5.1 Definisi Konseptual

Pemahaman adalah hasil dari tahu, setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu penginderaan terjadi pada panca indra manusia yakni penginderaan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. (Notoatmodjo, S. 2002).

Remaja adalah individu baik wanita maupun laki-laki yang berada pada masa atau usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10-19 tahun menurut klasifikasi WHO sementara united nasional menyebutkan sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda atau remaja yang mencakup usia 15-20 tahun. (BKKBN, 2004).


(59)

Menstruasi adalah perdarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. (Sastrawinata, R. Sulaiman).

Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita, terjadi setiap 22-35 hari berlangsung selama 2-7 hari. (www.google.com Ida Rosida). PMS adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita yang disebabkan krena akor hormoral yakn ketidak seimangan antara hormone estrogen dan pogesteron. (www.google.com inslikopedia).

Gangguan menstruasi adalah proses alamiah pada perempuan, terdapat 5 gangguan menstruasi yang sering muncul oligomenore, polimenore, Hipermenorea, hiromenorea dan Amenore. ( www.web blog com Atriabirama’ S).

3.5.2 Definisi Operasional

Pemahaman remaja putri mengenai menstruasi merupakan kemampuan yang dimiliki responden tentang pengetahuan menstruasi meliputi pengertian menstruasi, siklus menstruasi, pre- menstruasi sindrom, dan gangguan menstruasi.

Pemahaman remaja putri tentang menstruasi meliputi: - Memahami pengertian menstruasi

- Memahami siklus menstruasi - Memahami pre menstruasi sindrom - Memahami gangguan menstruasi


(60)

3.6 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pra Observasi √

2 ACC Judul √

3 Penyusunan Proposal Penelitian √ √ 4 Seminar Proposal Penelitian √

5 Revisi Proposal Penelitian √

6 Penelitian Ke Lapangan √

7 Pengumpulan Data dan Analisis Data √

8 Bimbingan √ √ √ √

9 Penulisan Laporan Akhir √ √

10 Sidang Meja Hijau √

3.7Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian antara lain, terkait dengan luasnya cakupan konsep pemahaman menstruasi, sehingga peneliti harus melakukan beberapa penyempitan dan pembahasan agar sesoai dengan kemampuan. Kesulitan menemui para informan juga dirasakan menjadi kendala, karena seluruh siswi akan mengikuti ujian UAN, sehingga banyak mengikuti les di luar sekolah. Namun hal tersebut tidak sampai mengganggu kegiatan penelitian.


(61)

BAB IV

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Simalungun terletak antara Lintang Utara 02’69 dan Bujur Timur 98’92. Luas wilayah berkisar 120,38 Km persegi. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dolok Panribuan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Hatonduhan. Luas Kecamatan Girsang Sipangan Bolon berkisar 68,98 Km persegi. Di kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat, terdapat 3 SMP. Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat. SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat didirikan pada tahun 1979 dan memiliki akreditasi B yang terletak di Jalan Pendidikan No. 55 Parapat.


(1)

2. Mandi dengan air hangat, selain itu anda juga bias menggunakan aromaterapi untuk menenangkan diri dan menjadikan suasana menjadi lebih santai dan lebih rileks.

3. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi. 4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.

5. Apabila nyeri yang dirasakan melebihi keadaan yang menurut anda tidak wajar, anda bias lakukan dengan gerakan dengan posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah, hal ini bias membantu relaksasi dan mengurangi rasa sakit yang dirasakan.

6. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan dan dengan beraturan untuk relaksasi.

7. Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter.Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

Dalam upaya menerapkan sosiologi guna memahami keputusan-keputusan orang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, penyelidikan E.A.Suchman tentang perilaku kesehatan dalam konteks sosial budaya cukup memberi harapan, dan menyangkut hubungan yang bersifat hipotesis antara orientasi kesehatan atau perilaku dengan hubungan sosial atau struktur kelompok. Yang terpenting dalam model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan, dan melakukan perawatan medis (Suchman, 1965b: 114).Pendekatan yang digunakannya berkisar pada adanya 4 unsur yang merupakan faktor utama


(2)

dalam perilaku sakit, yaitu :(1) perilaku itu sendiri; (2) sekuensinya; (3) tempat atau ruang lingkup dan (4) variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis.

Suchman (1965a) memformulasikan suatu pernyataan teoritis mengenai hubungan antara struktur sosial dan orientasi medis dengan variasi respons individu terhadap penyakit dan perawatan medis. Dalam pengembangan model ini, Suchman membahas fungsi dari berbagai faktor lain (faktor tempat, variasi respons terhadap penyakit, dan perawatan medis).

Struktur sosial kelompok ditentukan oleh keadaan sosial dari 3 tingkat kelompok, yaitu tingkat komunitas, persahabatan, dan keluarga. Pada tingkat komunitas, derajat hubungan sosial diukur dengan tidak kuatnya rasa kesukuan, pada tingkat sosial diukur dengan solidaritas persahabatan, dan pada tingkat keluarga ditandai dengan kuat tidaknya orientasi terhadap tradisi dan otoritas. Ketiga dimensi hubungan sosial tersebut dikombinasikan ke dalam suatu indeks cosmopolitan parochial struktur sosial. Parokialisme diartikan sebagai suatu keadaan sosial di mana terdapat rasa kesukuan yang kuat, solidaritas persahabatan yang tinggi, dan sangat berorientasi pada tradisi dan otoritas dalam keluarga.

Struktur sosial kelompok ditentukan oleh keadaan sosial dari 3 tingkat kelompok, yaitu tingkat komunitas, persahabatan, dan keluarga. Pada tingkat komunitas, derajat hubungan sosial diukur dengan tidak kuatnya rasa kesukuan, pada tingkat sosial diukur dengan solidaritas persahabatan, dan pada tingkat keluarga ditandai dengan kuat tidaknya orientasi terhadap tradisi


(3)

dan otoritas. Ketiga dimensi hubungan sosial tersebut dikombinasikan ke dalam suatu indeks cosmopolitan parochial struktur sosial. Parokialisme diartikan sebagai suatu keadaan sosial di mana terdapat rasa kesukuan yang kuat, solidaritas persahabatan yang tinggi, dan sangat berorientasi pada tradisi dan otoritas dalam keluarga. Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger (1977) mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.

Orientasi kesehatan seseorang dilihat sebagai kontinim, yang dibedakan atas orientasi ilmiah (bersifat objektif, professional, dan impersonal) dan orientasi popular (bersifat subjektif, awam, dan personal), yang disesuaikan menurut tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit, skeotisme terhadap perawatan kesehatan, dan ketergantungan seseorang akibat penyakit. Orientasi pada kesehatan popular ditandai oleh rendahnya tingkat pengetahuan tentang penyakit 9dimensi kognitif), tingginya tingkat skeptisme terhadap perawatan medis (dimensi afektif) dan tingginya tingkat ketergantungan seseorang akibat penyakit (dimensi perilaku).

Paralel dengan formulasi sosiologi yang dikemukakan Suchman adalah pengembangan model yang menitikberatkan pada variabel individu (kebalikan dari variabel kontekstual). Model kepercayaan kesehatan (health belief model-HBM) ini berasal dari teori yang telah mapan dalam bidang psikologi dan


(4)

ilmu perilaku (terutama pendekatan value-expectancy), dan sama dengan model pengambilan keputusan (decision making model) yang dikemukakan Lewin, Tolman, Rotter, Edwards, Atkinson, dan lain-lain (Maiman dan Becker, 1974).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang bias disarankan : 1. Perlunya para remaja putri diberi pemahaman tentang menstruasi,

mencakup pengertian menstruasi, siklus menstruasi, dan pre menstruasi sindrom (gangguan awal menstruasi.

2. Hendaknya diperhatikan perkembangan remaja putri, usia berapakah ia mengalami menstruasi. Khususnya bagi kaum ibu, karena awal pemahaman menstruasi ini didapat dari ibu.

3. Hubungan yang baik dari keluarga, teman bermain, maupun di sekolah merupakan tahap awal remaja untuk bersosialisasi, hendaknya dapat dipertahankan dan dikembangkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aulia, 2009. Kupas Tuntas Menstruasi.Yogyakarta: Milestone Publishing House.

Llewellyn, Derek.2005. Setiap Wanita. Jakarta: Delapratasa Publishing.

Muzaham, Fauzi.2007. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Owen, Elizabeth. 2005. Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Prasetyo, Bambang.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada: Gadjah Mada University Press. Sarwono, Solita. 2007. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta

Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha Medika

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto, Kamanto.1999.Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.


(6)

Soekanto, Soerjono.2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wan Sri.2008.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Memilih Persalinan.Medan.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Sumatera Utara.

Internet

Aprihttp://bidansherly.wordpress.com/2009/04/07/siklus menstruasi dan masa subur wanita/

http://aliefproject.blogspot.com/2009/06/gambaran-pengetahuan-remaja-putri.html

/21638886077?v=app_2347471856

http://obatherbal.wordpress.com/2008/03/14/mengatasi-sakit-menstruasi-dismenore-secara-alamiah/

http://kaskus.us/showthread.php?p=121891058