Pengaruh persepsi masyarakat tentang lokasi rumah sakit terhadap kunjungan di RSU Parapat

Erika N. Girsang : Hubungan Persepsi Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan Di RSU Parapat, 2009

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh persepsi masyarakat tentang lokasi rumah sakit terhadap kunjungan di RSU Parapat

Sebanyak 49,3 masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon memiliki persepsi yang buruk terhadap lokasi RSU Parapat dan 38,7 masyarakat memiliki persepsi sangat buruk. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang lokasi rumah sakit dengan kunjungan di rumah sakit dengan p value 0,001. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lokasi rumah sakit yang menanjak kira-kira 50 m dari jalan raya, sehingga menyulitkan masyarakat yang akan berobat ke rumah sakit tersebut, dimana 58,7 masyarakat menyatakan bahwa kondisi jalan ke rumah sakit sangat buruk. Juga karena tidak ada angkutan umum yang rutenya melewati rumah sakit sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk ke rumah sakit, dimana 65,3 responden menyatakan bahwa sarana transportasi kerumah sakit sangat buruk dan 70,7 responden menyatakan bahwa biaya transportasi ke rumah sakit sangat buruk. Berdasarkan pernyataan 14 responden yang akan berobat ke RSU Parapat jika respondenkeluarganya sakit, 50 memiliki persepsi yang baik tentang lokasi rumah sakit. Dari 61 responden yang menyatakan tidak bersedia berobat ke RSU Parapat, 55,7 memiliki persepsi yang buruk tentang lokasi rumah sakit. Keterjangkauan atau akses terhadap pelayanan kesehatan merupakan salah satu Erika N. Girsang : Hubungan Persepsi Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Kunjungan Di RSU Parapat, 2009 dari dimensi mutu pelayanan kesehatan. Keterjangkauan atau akses artinya pelayanan itu harus dapat dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan bahasa. Akses geografis diukur dengan jarak, lama perjalanan, biaya perjalanan, jenis transportasi dan hambatan fisik lain yang dapat menghalangi seseorang untuk mendapat pelayanan kesehatan. Pohan, 2003 Pelayanan kesehatan yang lokasinya terlalu jauh dari daerah tempat tinggal tentu tidak mudah dicapai. Azwar, 1996 Menurut Tarigan dalam Danitama 2008, salah satu faktor yang menentukan apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya. Tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.

5.2 Pengaruh persepsi masyarakat tentang fasilitas rumah sakit terhadap kunjungan di RSU Parapat