Telah diuji pada Tanggal 22 Juli 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH
Anggota :
1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum
3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum 4. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
ABSTRAK
Kehadiran institusi Notaris di Indonesia memerlukan pengawasan oleh Pemerintah. Adapun yang merupakan tujuan dari pengawasan agar para Notaris ketika menjalankan
tugas jabatannya memenuhi semua persyaratan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas jabatan Notaris, demi untuk pengamanan kepentingan masyarakat, karena Notaris diangkat
oleh pemerintah, bukan untuk kepentingan diri Notaris sendiri melainkan untuk kepentingan masyarakat yang dilayaninya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, maka pembinaan dan pengawasan terhadap Notaris yang semula dilakukan oleh Pengadilan Negeri setempat di wilayah Notaris tersebut kini
berada di bawah wewenang Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Metode penelitian dilakukan secara deskriptif-analitis. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif. Data pokok dalam
penelitian adalah data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisi data terhadap data sekunder
dilakukan secara deduktif.
Dari hasil penelitian kewenangan Majelis Pengawas Notaris dalam pengawasan Notaris menurut UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris diatur dalam Pasal 66 dan
Pasal 70 untuk MPD, pada Pasal 73 untuk MPW dan pada Pasal 77 untuk MPP. Sedangkan kewenangan Majelis Pengawas Notaris dalam pengawasan Notaris menurut
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.02.PR.08.10 Tahun 2004 diatur dalam Pasal 13 dan Pasal 14 untuk MPD, pada Pasal 18 untuk MPW
dan pada Pasal 19 untuk MPP. Akibat hukum terhadap putusan Majelis Pengawas Notaris adalah adanya pemberian sanksi terhadap Notaris yaitu sanksi perdata, sanksi administrasi
juga dapat dijatuhi sanksi etika dan sanksi pidana. Di Sumatera Utara, dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 pihak Kepolisian telah memeriksa 128 orang Notaris yang
bermasalah, yang sering terjadi adalah permasalahan penerbitan Akta Jual Beli Tanah. Kendala yang timbul dalam pelaksanaan pengawasan Notaris oleh Majelis Pengawas
Notaris adalah wilayah kerja yang sangat luas dan MPD di Sumatera Utara baru terbentuk 4 empat MPD sedangkan jumlah Notaris yang cukup banyak, anggaran dari Pemerintah
tidak ada sama sekali, serta apabila Majelis Pengawas tidak memberikan persetujuan kepada pihak Kepolisian, Kejaksaan dan Hakim untuk memeriksa Notaris dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman. Sedangkan upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan ke tiap Kantor Notaris di wilayah Sumatera Utara secara
berkala.
Disarankan mengganti anggota Majelis Pengawas yang berasal dari Organisasi Notaris menjadi masyarakat umum yang mengerti seluk beluk Notaris, perlu adanya
standar prosedur operasional pengawasan Notaris secara nasional yang diatur oleh peraturan perundang-undangan secara tegas, serta perlu ditingkatkan koordinasi antara
Majelis Pengawas dengan pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Hakim dan hendaknya pemerintah memberikan anggaran bagi Majelis Pengawas Notaris.
Kata kunci : Notaris, Pengawasan, Majelis Pengawas Notaris
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
ABSTRACT
The presence of Notary institution in Indonesia must supervised by the government. The supervision aims to enable the Notary fulfill any requirements
related to the task performance of Notary position for the society interest because the Notary assigned by government not for themselves but for the society interest. By
the application of Act No. 30 of 2004 concerning to Notary position, the guidance and supervision on notary is under the authority of Minister of Law and HAM of RI.
The research method is a descriptive analysis. The applied approach method in this research is normative juridical approach. The main data in this research is
secondary data. The data was collected by library and field studies. While the secondary data was analyzed by deductive analysis.
Based on the results of research indicates that the authority of Notary Supervision Board in Notary supervision in accordance with Act No. 30 of
2004 concerning to the Notary Position as regulated in Article 66 and Article 70 for MPD, Article 73 for MPW and on rticle 77 for MPP. While the authority of
Notary Supervision Board in Notary supervision according to the Regulation of Minister of Law and HAM of RI No. M.02.PR.08.10 of 2004 are regulated in
Article 13 and Article 14 for MPD, Article 18 for MPW and Article 19 for MPP. The law consequence of the decision of Notary Supervision Board is to
provide the Notary with sanction either civil, administrative, ethic sanction or punishment. In North Sumatera, during 2006 up to 2008, the Police had investigate
128 problem Notaries specially in a case of the issuance of Contract of Sale on a land. The obstacles in the implementation of notary supervision by Notary
Supervision Board is the widest coverage area and in North Sumatera there are only 4 four MPD while there is a big number of Notary, there is not allocated local
budget and if Supervision Board did not provide the Police, Attorney and Judge with permit to investigate a notary, it will cause misunderstanding. While the applied
effort is to visit a Notary Office in North Surnatera regularly.
It is suggested to substitute the member of Supervision Board from the Notary Organization by the community figure who understand the Notary affairs, it is
necessary the formulation of Operational Procedure Standard for Notary supervision in national level that regulated by the Acts and to increase the
coordination between the Supervision Board and Police, Attorney, Judge and to ask the government allocate the budget for Notary Supervision Board.
Keywords : Notary, Supervision, Notary Supervision Board.
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahiim, Assalamu’alaikum Wr, Wb. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar
Sarjana Magister Humaniora pada Program Studi Ilmu Hukum di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Dalam tesis ini, penulis menyajikan judul : ”Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris”. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna karena
kemampuan penulis yang sangat terbatas. Untuk itu dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatmya membangun dari semua pihak
untuk penyempurnaannya dikemudian hari. Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTMH. SpA K, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
3. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, selaku Ketua Program Magister Ilmu
Hukum Sekolah Pascasarjana USU dan juga selaku Ketua Komisi Pembimbing yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku anggota Komisi Pembimbing yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan-arahan yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
5. Ibu Dr. Sunarmi, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Program Magister Hukum Sekolah
Pascasarjana USU dan juga selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, perhatian dan dukungan yang tiada henti-hentinya
demi selesainya penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Untuk itu penulis doakan kiranya Allah SWT selalu melindungi dan melimpahkan rahmat karuniaNya kepada
Beliau sekeluarga. 6.
Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Anggota Komisi Penguji. 7.
Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum, selaku Anggota Komisi Penguji. 8.
Para Dosen Penulis pada Sekolah Pascasarjana USU yang telah banyak memberikan ilmunya dan membuka cakrawala berpikir penulis agar bermanfaat dikemudian hari.
9. Bapak Amri Marjunin, SH selaku Ketua MPD Kota Medan, Ibu Juraini Sulaiman,
SH, M.Hum selaku Sekretaris MPW Sumatera Utara, Martua Batubara Selaku Sekretaris MPP serta Bapak Drs. Rosman Siregar, SH, MH selaku Kepala Divisi
Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Sumatera Utara. 10.
Orang tua tercinta, Ayahanda Sofyan Manik dan Ibunda Syamsinar, yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan doa yang tiada putus-putusnya demi
kebaikan dan keberhasilan anak-anaknya.
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
11. Adik-adik ku tercinta, Julian Manik, Ridwan Manik dan Jhoni Manik yang telah
memberikan cinta, perhatian dan dukungannya. 12.
Teristimewa untuk “Sahabat Terbaikku” terima kasih atas cinta, kasih sayang, perhatiannya dan dukungannya selama ini, sebagai tempat berdiskusi penulis selama
menuntut ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 13.
Rekan-rekan seperjuangan pada Kelas Kekhususan Hukum dan HAM Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana USU Angkatan I Tahun 2007, atas dukungan dan
kebersamaannya Satu untuk tiga puluh, tiga puluh untuk satu, akhirnya …… sampai juga di tujuan ya
14. Seluruh staf dan pegawai di Program Studi Ilmu Hukum SPs USU atas segala
bantuan-bantuan, pelayanan dan kemudahan yang telah diberikan, kiranya Allah jualah yang membalas semua kebaikannya.
Akhirnya penulis berharap bahwa tesis ini dapat berguna sebagai sumbang dan saran pemikiran mengenai Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam
Pengawasan Notaris Menurut UU No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin
Ya Robbal Alamin.
Medan, Juni 2009 Wassalam,
Penulis,
DESNY PRIANTY EFF MANIK NIM. 077005007
Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009
RIWAYAT HIDUP
Nama : Desni Prianty Eff. Manik
Tempat Tanggal Lahir : Cot Girek, Aceh Utara, 16 Desember 1970
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Wilayah
Hukum dan HAM Sumatera Utara Pendidikan
: 1. Sekolah Dasar Negeri No. 2 Cot Girek, Aceh Utara Lulus tahun 1983
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri Cot