Hadjon, dkk, op.cit., hlm. 254.

pernah ada, dan akta yang dianggap tidak pernah ada dan tidak dapat dijadikan dasar untuk melakukan tuntutan berupa biaya ganti rugi dan bunga terhadap Notaris. Dalam Hukum Administrasi, sanksi yang khas, antara lain 124 : a. bestuursdwang paksaan pemerintah; b. penarikan kembali keputusan ketetapan yang menguntungkan izin, pembayaran, subsidi; c. pengenaan denda administratif; dan d. pengenaan uang paksa oleh pemerintah dwangsom. Jenis sanksi dalam Pasal 85 UUJN yang dapat dikategorikan ke dalam jenis sanksi administrasi, 125 yaitu pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian tidak hormat dari jabatan. Sanksi-sanksi seperti ini dapat dikategorikan sebagai penarikan kembali keputusan-keputusan yang menguntungkan. 126 Teguran dan lisan teguran tertulis dapat dikategorikan sebagai salah satu prosedur paksaan nyata bestuurdwang. 127 Mengenai tata cara penerapan 124 Philipus M. Hadjon, dkk, op.cit., hlm. 245. 125 Menurut pandangan H.D. Van Wijk dan Willem Konijnenbelt bahwa Sanksi Administratif adalah alat kekuasaan yang bersifat hukum publik yang digunakan oleh penguasa sebagai reaksi atas ketidakpatuhan terhadap norma-norma hukum administrasi. Van Wijk dan Willem Konijnenbelt, Hoofdstukken van Administratiefrecht, Utrecht: Uitgeverij Lemma B.V, 1990, hlm. 327. 126 Keputusan-keputusan Ketetapan-Ketetapan yang menguntungkan dapat ditarik kembali sebagai sanksi, jika yang berkepentingan tidak mematuhi pembatasan-pembatasan, syarat-syarat atau ketentuan perundang-undangan atau yang berkepentingan telah memberikan data yang sedemikian tidak benar atau tidak lengkap, hingga apabila data itu diberikan secara benar atau lengkap, maka keputusan akan berlainan. Philipus M. Hadjon, dkk, op.cit., hlm. 258-259. 127 Suatu peringatan tertulis harus mendahului pelaksanaan nyata dari Bestuurdwang. Philipus

M. Hadjon, dkk, op.cit., hlm. 254.

Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009 dan pejabat yang akan menjatuhkan sanksi berdasarkan Pasal 85 UUJN akan berkaitan dengan Pengawasan 128 terhadap Notaris. Sanksi yang tercantum dalam Pasal 84 dan 85 UUJN dapat dijatuhkan terhadap Notaris jika Notaris melanggar pasal-pasal tertentu yang tercantum dalam kedua pasal tersebut. Adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sanksi dapat dijatuhkan akan berkaitan dengan Karakter Sanksi. Karakter Sanksi merupakan daya mengikat suatu sanksi berdasarkan ciri-ciri tertentu yang terdapat dalam setiap jenis sanksi. Ganti rugi, biaya dan bunga seperti yang tersebut dalam Pasal 84 UUJN merupakan Karakter Sanksi Perdata. Untuk melaksanakan Sanksi Perdata perlu ditentukan suatu akta Notaris akta mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan atau akta menjadi batal demi hukum terlebih dahulu. Jika terbukti, maka Sanksi Perdata tersebut dapat dilaksanakan. Sanksi Administratif yang tercantum dalam Pasal 85 UUJN dapat dilaksanakan jika Notaris melanggar pasal-pasal yang tersebut dalam Pasal 85 UUJN tersebut. Adanya syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar Sanksi Administratif dapat dilaksanakan berkaitan dengan Karakter Sanksi Administratif yang ditujukan kepada perbuatan pelanggarannya, dengan maksud agar pelanggaran itu dihentikan. 129 128 Pengawasan yang dilakukan terhadap Notaris bertujuan agar para Notaris sebanyak mungkin memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan, demi untuk pengamanan dan kepentingan masyarakat umum, G.H.S. Lumban Tobing, op.cit, hlm. 301. 129 Philipus M. Hadjon, dkk, op.cit., hlm. 247. Desni Prianty Eff.Manik : Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, 2009 Sanksi-sanksi tersebut merupakan sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Majelis Pengawas, jika Notaris melakukan pelanggaran terhadap pasal-pasal tertentu yang tersebut dalam Pasal 85 UUJN.

2. Sanksi Perdata

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 14

PENDAHULUAN Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 4

PELAKSANAAN PENGAWASAN NOTARIS OLEH MAJELIS PENGAWAS DAERAH (MPD) BERDASARKAN Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 3 39

PERANAN MAJELIS PENGAWAS TERHADAP PROFESI NOTARIS DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2OO4 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 1 9

ANALISIS YURIDIS TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 1 109

FUNGSI DAN KEDUDUKAN MAJELIS PENGAWAS DAERAH NOTARIS SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS NOMOR 30 TAHUN 2004.

0 1 12

ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 102

Pengawasan Terhadap Notaris oleh Majelis Pengawas Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 88

ANALISIS YURIDIS TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

1 6 58