Profil Kabupaten Samosir HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir diresmikan melalui UU Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelumnya, wilayah Samosir hanya 6 kecamatan namun menjelang pemekaran menjadi 9 kecamatan yakni Kecamatan Pangururan, Kecamatan Harian Kecamatan Simanindo, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Sianjur Mula – Mula, Kecamatan Ronggur Ni Huta dan Kecamatan Sitio-tio. Sembilan kecamatan tersebut terdiri dari 117 kelurahan dan desa dengan jumlah luas wilayah 1.419 km 2 yang dihuni 130.078 jiwa penduduk. Tuntutan pemekaran kabupaten tersebut merupakan aspirasi dan kemauan politik masyarakat Samosir dengan memperhatikan persyaratan antara lain kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah dan pertimbangan lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah PP Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah . Aspirasi dan kemauan politik tersebut ditandai dengan adanya pernyataan - pernyataan masyarakat baik melalui ornop organisasi non- politik , organisasi - organisasi politik dan lainnya yang disampaikan kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir Tobasa . Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008. Realisasi dari aspirasi masyarakat itu kemudian dituangkan melalui Surat Keputusan SK DPRD Kabupaten Tobasa Nomor 4 Tahun 2002, Surat Bupati Tobasa Nomor 1101 Pem2002 tertanggal 24 Juni 20002 dan Nomor 1351187Pem2002 tertanggal 3 Juli 2002 yang ditujukan kepada Pempropsu perihal aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir. Melalui proses dan tahapan, pemerintah pusat mengeluarkan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Pembentukan Kabupaten Samosir ini diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dari daerah – daerah lainnya di Indonesia atau secara khusus di Propinsi Sumatera Utara. Sebagai daerah otonom baru, Kabupaten Samosir yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan keindahan Danau Toba dan panorama alamnya harus berbenah diri untuk bisa memikirkan pembangunan daerahnya sendiri . Secara geografis, Kabupaten Samosir berada pada 2 24 – 2 48 lintang utara dan 98 30 – 90 01 bujur timur, yang memiliki luas daerah 1.419,05 km 2 . Kabupaten Samosir diapit tujuh kabupaten yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Simalungun, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir. Wilayah Samosir berada di dataran tinggi dengan ketinggian 300 - 2.200 meter di atas permukaan laut sementara topografi dan kontur tanahnya beraneka Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008. ragam yaitu datar, landai, miring dan terjal. Sementara itu, struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Mengingat letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Samosir tergolong daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17 C-29 C dengan rata-rata kelembaban udara 85,44. Rata-rata tinggi daerah curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir per bulannya sebesar 223 mm dengan jumlah 17 hari hujan sehingga cocok sebagai daerah pertanian. Selain itu, Kabupaten Samosir cukup dikenal oleh wisatawan asing karena keindahan Danau Toba dan merupakan salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat dan sumber pemasukan bagi kas pemerintah daerah. Ditinjau dari segi administrasi pemerintahan, sudah cukup mendukung pembentukan Kabupaten Samosir karena 9 kecamatan tersebut terdiri dari 111 desa dan 6 kelurahan yang diantaranya 86,32 persen merupakan desa kelurahan swadaya dan sisanya 5,98 persen merupakan desa kelurahan swasembada. Berdasarkan jumlah penduduk, Kecamatan Pangururan yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya yaitu 334,56 jiwa km 2 . Kemudian Kecamatan Onan Runggu dengan tingkat kepadatan sebesar 201,54 jiwa km 2. Dan Kecamatan Harian merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil yaitu hanya 13,81 jiwa km 2 . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini : Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.1. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kecamatan Luas Wilayah Rumah Tangga Penduduk Kepadatan 1 2 3 4 5 1. Harian 2. Sianjur Mula-Mula 3. Nainggolan 4. Onan Runggu 5. Palipi 6. Pangururan 7. Ronggur Nihuta 8. Simanindo 9. Sitiotio 581,50 140,24 87,86 59,14 129,55 84,65 87,15 198,20 50,76 1.617 2.124 3.038 2.707 3.617 5.614 1.794 4.728 1.745 8.032 10.057 14.908 11.919 17.490 28.321 9.043 22.013 8.295 13,81 71,71 169,68 201,54 135,01 334,56 103,76 111,07 163,42 Jumlah 1.419,05 26.985 130.078 91.67 Sumber : Samosir Dalam Angka Tahun 2004 Di Kabupaten Samosir, dunia pendidikan merupakan sektor yang sangat diperhatikan pemerintah daerahnya karena dinilai merupakan faktor yang menentukan dalam meningkatkan sumber daya manusia baik dari segi kualitas dan kuantitas. Indikator dari keberhasilan sektor pendidikan salah satunya dapat dilihat dari peningkatan angka partisipasi sekolah dari tahun ke tahun yang didukung ketersediaan sarana dan prasarana yang baik dan memadai. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut dapat dipaparkan mulai dari tingkat sekolah dasar, SLTP, SMU dan SMK. Tingkat sekolah dasar 202 unit dengan 21.319 orang siswa, yang didukung 1.131 orang tenaga pengajar. sehingga rasionya sebesar 18,85 orang, artinya setiap satu orang guru mengajar sekitar 19 orang siswa. Sedang untuk tingkat SLTP terdapat 30 unit sekolah, Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008. dengan 515 tenaga pengajar dan 10.101 orang siswa. Rasio murid terhadap guru dan sekolah masing-masing 20 dan 337. sementara rasio guru terhadap sekolah rata-rata 17. Tingkat SMU Sekolah Menengah Umum, jumlah sekolah yang ada sebanyak 11 unit dengan 237 orang tenaga pengajar dan 4.389 orang siswa. Sementara itu, tingkat sekolah menengah kejuruan SMK , jumlah sekolah, guru dan murid masing-masing 6 unit sekolah, 130 orang tenaga pengajar dan 2.010 orang siswa. Rasio murid SMU terhadap guru dan murid sekolah masing-masing sebesar 19 dan 399. Sedangkan rasio murid SMK terhadap guru dan sekolah masing-masing 15 dan 355. Rasio guru SLTA dan SMK terhadap sekolah masing- masing 21,55 dan 21,67. Mengenai sumber mata pencaharian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat hamparan daerah pertanian, khususnya persawahan yang terhampar luas. Pertanian menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Samosir dalam menggerakkan roda perekonomian daerah dan sektor ini memberi kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Samosir yaitu sekitar 53,21 persen. Kontribusi dari sektor pertanian tersebut didukung semakin lancarnya sarana dan prasarana transportasi darat yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainya. Untuk itu, program di bidang prasarana transportasi menekankan aspek pembukaan jalan yang dapat menjangkau daerah terisolir sehingga Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008. memudahkan mobilitas penduduk dan barang dari satu daerah ke daerah lain. Selain itu, transportasi danau dengan menggunakan kapal mesin juga membantu kelancaran perekonomia ke daerah lainnya seperti Tobasa dan Simalungun. Menurut data , PDRB Kabupaten Samosir sebesar Rp 1.102.020,35 juta, atau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 7,85 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 823.388,77 juta. Sementara itu, PDRB per kapita sebesar Rp 10.411.522,51 atau lebih besar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9.190.232,98. Secara rinci dapat dilihat dalam grafik 4.1. mengenai perkembangan PDRB Kabupaten Samosir Tahun 2000 – 2004. Grafik 4.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Samosir Tahun 2002 – 2004 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 2000 2001 2002 2003 2004+ East West Pangihutan Sirumapea : Pemekaran dan Munculnya Elit Politik Lokal di Kabupaten Samosir. USU e-Repository © 2008.

4.2. Proses Muculnya Calon Legislatif