11 komplementer spesifik yang tepat masuk ke satu sama lain. Hal ini sering disebut
sebagai model kunci dan gembok [32].
Gambar 2.3 Mekanisme Kerja Enzim [32]
2.4 Enzim Lipase
Lipase dari bakteri dan jamur paling sering digunakan untuk proses transesterifikasi. Parameter yang optimal untuk penggunaan lipase secara spesifik
tergantung pada asal serta perumusan lipase. Secara umum, enzim terbaik mampu mencapai konversi di atas 90, sedangkan reaksi suhu bervariasi antara 30 dan 50
o
C. Tidak hanya lipase, tetapi juga kebutuhan air yang optimal, suhu reaksi, apakah enzim amobil atau tidak, pilihan alkohol dan rasio alkohol dengan minyak
serta waktu reaksi dan waktu hidup enzim mempengaruhi yield maksimal biodiesel [28].
Katalis lipase telah banyak diteliti untuk memproduksi FAME dengan berbagai alternatif bahan baku. Meskipun hasil yang menarik telah dicapai hingga
saat ini, katalis enzimatik belum kompetitif dibandingkan dengan proses konvensional yang menggunakan bahan kimia. Alasan utama yang menjelaskan
masalah ini adalah waktu reaksi yang lama hingga 48 jam, hilangnya aktivitas enzimatik karena penggunaan alkohol dalam reaksi dan biaya operasional yang
tinggi karena lipase tidak dapat digunakan kembali [33]. Pada suhu tinggi denaturasi termal enzim berlangsung dan konversi menurun. Novozym 435 harus
digunakan pada suhu sekitar 35-50
o
C [34]. Ada dua kategori utama dari biokatalis enzimatik: lipase ekstraseluler dan
lipase intraselular. Lipase ekstraseluler yaitu enzim yang sebelumnya telah
Universitas Sumatera Utara
12 dipulihkan dan dimurnikan dari kaldu yang dihasilkan oleh mikroorganisme
hidup, sedangkan lipase intraselular tersisa baik di dalam sel ataupun di dinding sel yang memproduksinya. Mikroorganisme produsen utama untuk lipase
ekstraseluler adalah Mucor miehei, Rhizopus oryzae, Candida antarctica dan Pseudomonas cepacia [35].
Lipase merupakan kelompok enzim alami yang dapat melakukan reaksi di air. Reaksi esterifikasi menggunakan lipase dapat dilakukan dalam media air,
tidak hanya meningkatkan kelarutan substrat dan pereaksi dalam campuran reaksi, tetapi juga melakukan reaksi dalam arah sebaliknya, dan mudah untuk
memulihkan produk dalam fasa organik dalam sistem kesetimbangan dua fase. Oleh karena itu mencari enzim yang sesuai telah menjadi bidang penelitian
ekstensif. Lipase dapat mengalami penonaktifan dalam reaksi sintetis karena suhu yang berubah, tegangan geser, dan denaturasi kimia, yang umumnya hadir dalam
sistem reaksi esterifikasi baik sebagai substrat atau produk. Penonaktifan enzim terjadi baik karena perubahan fisik dalam struktur enzim atau perubahan kimia
[36].
2.5 Novozyme