a. Agar kawan-kawan sepergerakan PI semakin merasa diri sebagai orang
Indonesia dan mengembangkan komitmen yang bulat kepada Indonesia yang bersatu nasionalis
b. Perhimpunan Indonesia harus berusaha menghapuskan gambaran tentang
Indonesia yang diciptakan oleh bangsa Belanda. c.
Mereka harus mengembangkan suatu ideologi yang kuat dan bebas dari pembatasan Islam dan komunisme.
C. Perjuangan Mohammad Hatta dalam Menegakkan Kemerdekaan
Republik Indonesia
Mohammad Hatta sebagai seorang pergerakan, pejuang, politikus dan proklamator banyak memberikan sumbangsihnya untuk kemerdekaan Indonesia.
Semasa kecilnya ia sudah melihat dan merasakan ketidakadilan, kesewenang- wenangan dan ketertindasan rakyat Indonesia yang dilakukan oleh penjajah.
Karena latar belakang itulah yang menyebabkan terbukanya hati nuraninya untuk mewujudkan Indonesia merdeka, baik dengan pikiran, tenaga bahkan jiwa dan
raganya. Ketertindasan ini dirasakan karena kurang bersatunya rakyat Indonesia dalam
melawan penjajah itu sendiri. Oleh karena itu langkah awal yang diambil Mohammad Hatta dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah
dengan pergerakan dan organisasi politik sebagai wadah pemersatu. Di Padang ia aktif dalam pergerakan Jong Sumatranen Bond, yang kemudian
dilanjutkannya ketika ia bersekolah di Prins Hendrik School, yang merupakan pergerakan atau organisasi pertama kali dilakoninya. Dan pada masa-masa beliau
belajar selanjutnya, beliau selalu aktif dalam berorganisasi untuk menambah kematangannya dalam pergerakan.
Bagi Hatta organisasi sangat diperlukan untuk menuju ke arah Indonesia merdeka. Selain pengkaderan atau kaderisasi dalam organisasi juga sangat
diperlukan, supaya organisasi tetap eksis dalam pergerakan. Hal ini diharapkan kontinuitas dalam tubuh organisasi itu sendiri, jika pucuk pimpinan terganjal
masalah, organisasi atau pergerakan tersebut tidak putus sebelum tujuan tercapai. Karena dengan adanya kaderisasi akan timbul kader-kader baru yang siap
melanjutkan misi yang belum terlaksana. Inilah hal yang sangat ditekankan oleh Bung Hatta.
Kalau dapat kita deskripsikan perjuangan Hatta untuk mewujudkan Indonesia merdeka lebih banyak dan matang di dalam pemikiran, wacana-wacana dan
organisasi. Secara garis besar perjuangan Hatta dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia dapat ditelusuri di bawah ini.
Pada tahun 1917-1920 masuk organisasi Jong Sumatrenan Bond JSB di Padang dan menjabat sebagai Sekretaris dan Bendahara dan aktif dalam
penerbitan Soeara Perempoean yang menyuarakan perjuangan kemerdekaan. Dan ketika bersekolah di PHS Prins Hendrik School ia aktif kembali pada organisasi
yang sama dan menjabat sebagai bendahara pimpinan pusat JSB.
26
Pada tahun 1922-1924 Hatta aktif dalam Perhimpunan Indonesia PI yang berkedudukan di Belanda. Pada mulanya Perhimpunan Indonesia PI merupakan
26
I. Wangsa Widjaja, Mengenang Bung Hatta, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Tbk, 2002, cet. ke-2, h. 30
organisasi sosial tetapi kemudian berangsur menjadi organisasi politik. Dalam organisasi ini Hatta menjabat sebagai Bendahara.
Pada tahun 1926-1930 Hatta terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia yang menyebabkan ia agak telat menyelesaikan pendidikannya. Tetapi menambah
kematangannya dalam berorganisasi. Dan pada tahun ini ia pula ia menjabat sebagai wakil Indonesia di Liga Anti Imprealis. Akibat politiknya dalam Liga, ia
sempat dipenjarakan, tapi tak lama kemudian dibebaskan. Pada tahun 1930-1941 sekembalinya dari Belanda, berdasarkan kontrak politik
dan perjanjiannya dengan Partai Komunis Indonesia PKI Hatta mendirikan partai dan menjadi ketua Partai Nasional Indonesia PNI Pendidikan. Pada tahun
1933 Mohammad Hatta kembali ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan dipenjarakan, lalu dibuang ke Boven Digul Irian Barat kemudian dipindahkan ke
Banda Neira. Pada tahun 1942-1945 pemerintah militer Jepang mengangkatnya sebagai
penasehat pemerintah militer Jepang. Pada tahun yang sama ia ditunjuk sebagai penasehat pimpinan PUTERA Pusat Tenaga Rakyat. Menjadi anggota BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang kemudian berubah menjadi PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setahun kemudian PPKI memilihnya menjadi Wakil
Presiden Republik Indonesia. Pada tahun 1945 karena perubahan sistem pemerintahan, Hatta diangkat
menjadi Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri. Dan pada tahun 1948 Hatta
menjadi delegasi Indonesia pada Konfrensi Meja Bundar KMB di Den Haag Belanda untuk merundingkan penyerahan kekuasan pemerintah dari tangan
Belanda yang membawa Indonesia ke bentuk negara Republik Indonesia Serikat RIS.
Pada tahun 1950-1956 menjabat Wakil Presiden negara republik Indonesia ketika secara unilateral memutuskan Ikatan Uni Indonesia Belanda. Dan pada
tahun 1970 setelah tidak aktif dalam pemerintahan RI, Hatta diangkat menjadi Dewan Penasehat Komisi IV Komisi Penasehat Presiden untuk pemberantasan
korupsi. Perjuangan Hatta tidak pernah berhenti sampai akhir hayatnya, karena dengan gagasan-gagasannya yang masih relevan sampai sekarang perjuangannya
dirasakan masih terus berlangsung.
BAB III KOMUNIS DALAM KONTEK KEINDONESIAAN