B. Pengertian Tentang Komunisme
Komunisme sebagai sebuah ideologi yang lahir dari kekacauan dan ketimpangan sosial yang terjadi di Eropa terutama yang dilakukan terhadap buruh.
Paham ini pertama kali dikenalkan oleh para cendikiawan di Eropa oleh Robert Owen 1771-1858, Saint Simon 1960-1825 dan Fourier 1772-1837. Tetapi
dari sekian banyak teori yang dikemukakan oleh para tokoh tersebut, teori Karl Marx 1818-1883lah yang dapat diterima dan dicerna dan diterapkan dalam
tataran praktisnya. Menurut teori dialektika historis-nya Marx berpendapat bahwa seluruh
perkembangan di jagat raya terjadi akibat adanya konflik. Teori sosialisme Marx telah mengalami beberapa modifikasi yang pada akhirnya melahirkan komunis.
Dalam komunisme agama dianggap tidak ada, karena menurut Marx agama adalah candu bagi masyarakat. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa
komunisme adalah suatu paham atau pandangan materialistis yang menghapuskan nilai-nilai keyakinan terhadap agama.
Mengenai pengertian komunis Hoetomo MA berpendapat bahwa komunis adalah pandangan atau usaha yang berpijak pada Marx dan Engel dalam
penghapusan hak milik perseorangan dan menggantinya sebagai milik bersama yang diatur dalam undang-undang.
37
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta,
37
Hoetomo MA, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: CV. Mitra Pelajar, 2004, cet. ke-1, h. 185
komunis adalah usaha penghapusan milik perseorangan dan menggantinya sebagai milik bersama.
38
Menurut Marx, komunis merupakan suatu sistem politik yang mencerminkan gaya hidup berdasarkan nilai-nilai atau asas-asas monoisme sebagai lawan
terhadap pluralisme sehingga tidak adanya golongan dalam masyarakat. Dalam pandangan Marx, perjuangan kelas adalah motor perkembangan masyarakat,
sedangkan dalam perkembangan itu sendiri berlaku menurut hukum dialektik historis.
39
Menurut dialektik, tiap-tiap yang ada position ada lawannya opposition dan pertentangan antar keduanya menimbulkan keadaan baru sebagai
kelanjutan komposition. Tujuan negara menurut paham ini juga untuk memberikan kebahagiaan hidup
yang merata dan sama kepada setiap warganya. Kebahagiaan yang merata itu perlu dipertahankan dengan memberikan mata pencaharian bagi setiap manusia.
Karena dengan adanya mata pencaharian maka manusia akan mendapat kehidupan yang layak. Negara juga perlu memberi jaminan bahwa hak-hak asasi manusia
tidak akan dilanggar tanpa memandang kelasnya. Namun pada dasarnya memang manusia mempunyai sifat-sifat egois dan keinginan untuk memiliki kelebihan dari
manusia yang lainnya, maka untuk menjamin pemberian rezeki yang layak dan merata pengakuan hak asasi dan kebebasan tanpa membedakan manusia maka
negara membuat undang-undang.
C. Latar Belakang Berdirinya Komunis di Indonesia