Batasan Paragraf Persuasif Hakikat Paragraf Persuasi

7. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mau berbuat, bertindak, atau melakukan secara sukarela sesuai dengan yang diinginkan pengarang. 8. Membuktikan kebenaran pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca. 26

4. Alat Pengembangan Paragraf Persuasif

Untuk dapat menyusun paragraf persuasif yang efektif diperlukan kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasif. Dalam buku Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya, Dra. Novi Resmini mengutip Akhmadi 1980 bahwa ada lima alat pengembangan paragraf persuasif yaitu: a. Bahasa, sebagai alat komunikasi, bahasa dapat dipakai oleh pemakainya untuk kepentingan apa saja selama dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. b. Nada, nada yang dimaksud adalah nada pembicaraan. Nada tersebut berkaitan dengan sikap pengarang dalam menyampaikan gagasannya. c. Detail, yang dimaksud detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya. d. Organisasi, organisasi ini menyangkut pengaturan detail dalam sebuah karangan. 26 Ign. Sukasworo, dkk.,BahasaIndonesia: Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Jilid 3 untuk SMAMA kelas XII, Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2006, h. 49. e. Kewenangan, kewenangan ini menyangkut penerimaandan kesadaran pembaca terhadap pengarang. 27

5. Tata Cara Menulis Paragraf Persuasif

Secara prinsip pengertian persuasif dengan argumentasi hampir sama. Keduanya sama-sama menggunakan argumen yang kuat dalam meyakinkan lawan bicara. Argumentasi dan persuasif mempunyai tujuan yang sama untuk mempengaruhi pembaca dengan pikiran, perasaan, dan sikap agar mempercayai dan mengakui apa yang disampaikan penulis. Perbedaannya terletak pada penggunaan bahasa. 28 Dalam pengembangan menulis paragraf persuasif, metode yang lazim digunakan di antaranya rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi, pemindahan, dan proyeksi. a. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah suatu proses penggunaan akal untuk memberikan alasan pembenaran atas suatu persoalan. Yang menjadi dasar rasionalisasi adalah adanya kecenderungan manusia untuk memperoleh dan memaksakan kehendak, menutupi kekurangan diri sendiri serta membela dari perasaan bersalah dan dipersalahkan secara emosional. Oleh karena itu, dilakukan upaya pembenaran secara emosional seolah-olah logis agar pembaca yakin. Rasionalisasi sebenarnya memperlihatkan sesuatu yang tampaknya dapat diterima oleh akal sehat atau logika. Tetapi rasionalisasi mengandung 27 Dra. Novi Resmini, dkk.,Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya, Bandung: UPI Press, 2006, Cet. 1, h. 155. 28 M. Yunus, dkk.,Menulis 1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 19. perbedaan dengan logika. Perbedaan antara rasionalisasi dengan logika terletak pada motivasi yang ditimbulkannya. b. Identifikasi Identifikasi adalah bentuk karangan yang isinya berupa pengidentifikasian dirinya sebagai bagian dari sasaran pembaca. c. Sugesti Sugesti adalah suatu upaya membujuk atau mempengaruhi orang untuk menerima suatu keyakinan tanpa memberikan alasan yang logis. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti dilakukan dengan rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan, serta nada suara berwibawa sehingga orang dapat dipengaruhi dengan mudah. 29 d. Konformitas Konformitas adalah upaya untuk menyesuaikan atau menyerupakan diri dengan sasaran yang dituju. Semua kebiasaan dan perilaku sasaran dijadikan model oleh penulis untuk menunjukkan bahwa penulis cukup dekat dengan sasaran. Konformitas dianggap sebagai suatu tindakan yang akan membawa pengaruh positif ke arah kemajuan. 30 e. Kompensasi Kompensasi adalah metode persuasif yang mengungkapkan sesuatu yang berbeda dari keinginan sasaran atau keinginan yang dituju. Caranya dengan mengangkat suatu kelebihan lain yang belum muncul di dalam kemampuan 29 Dr. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001, Cet. 13, h. 126. 30 M. Yunus, dkk., Menulis 1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 9.21. sasaran. Usaha mencari kompensasi didorong oleh keadaan atau tindakan yang mengalami kegagalan. f. Pemindahan Pemindahan adalah suatu upaya penulisan yang menjadikan sasaran sebagai orang yang dikenai perbuatan akibat kelemahannya. Pemindahan yang dimaksud adalah dipindahkannya sasaran tujuan utama diinginkan kepada sasaran lain yang posisinya lebih lemah. g. Proyeksi Proyeksi adalah upaya untuk menjadikan sesuatu dari subjek ke objek. Seseorang yang mengetahui dirinya memiliki watak buruk tidak mengakui dan dilemparkannya kepada orang lain. Hal seperti ini banyak terjadi ketika seseorang mendeskripsikan dirinya dengan berbagai kebaikan dan mendeskripsikan yang lain dengan penuh kekurangan. 31 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paragraf persuasif dengan model pengembangan sugesti.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan dari hasil tinjauan penulis, beberapa penelitian membuktikan bahwa metode, teknik atau penggunaan berbagai macam media yang tepat sangat berperan aktif dalam menunjang peningkatan pembelajaran siswa dalam menulis persuasif. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, seperti dua penelitian dibawah ini: 31 Ibid, h. 9.22.

Dokumen yang terkait

Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 16 98

Campur Kode Dan Gejala Bahasa Pada Cerpen Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

0 7 121

“Penulisan Paragraf Persuasif pada Tugas Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putra Tahun Pelajaran 2012/2013”.

1 6 100

Penulisan paragraf persuasif pada tugas siswa kelas X Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putra TAHUN pelajaran 2012/2013

0 15 100

Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir Siswa (SPPKB) Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Krui Tahun Pelajaran 2013/2014

3 38 62

Pendidikan Multikultural dalam kurikulum 2013 (Implementasi pada Mata Pelajaran Ahlussunnah Wal Jamā’ah (Aswaja)/ke- Nahdlatul Ulama-an (ke-NU-an) Kelas X di Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangka Raya)” - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 23

Pendidikan Multikultural dalam kurikulum 2013 (Implementasi pada Mata Pelajaran Ahlussunnah Wal Jamā’ah (Aswaja)/ke- Nahdlatul Ulama-an (ke-NU-an) Kelas X di Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangka Raya)” - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 50

Pendidikan Multikultural dalam kurikulum 2013 (Implementasi pada Mata Pelajaran Ahlussunnah Wal Jamā’ah (Aswaja)/ke- Nahdlatul Ulama-an (ke-NU-an) Kelas X di Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangka Raya)” - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 14

Pendidikan Multikultural dalam kurikulum 2013 (Implementasi pada Mata Pelajaran Ahlussunnah Wal Jamā’ah (Aswaja)/ke- Nahdlatul Ulama-an (ke-NU-an) Kelas X di Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangka Raya)” - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 23

Pendidikan Multikultural dalam kurikulum 2013 (Implementasi pada Mata Pelajaran Ahlussunnah Wal Jamā’ah (Aswaja)/ke- Nahdlatul Ulama-an (ke-NU-an) Kelas X di Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangka Raya)” - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28