c. Paragraf Eksposisi
Eksposisi adalah paparan. Dengan paparan, penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang akan mengerti dan
memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut. d.
Paragraf Argumentasi Jenis tulisan yang memberikan alasan berdasarkan fakta dan data. Dengan
fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya.
e. Paragraf Persuasif
Paragraf yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan oleh penulisnya. Persuasi menggunakan pendekatan
emosional. Dalam paragraf persuasif, penulis berusaha mengemukakan pikiran atau pendapatnya yang berupa bujukan atau ajakan agar pembaca memercayainya
dan mengikuti pendapat atau pikirannya. Tulisan yang mengandung persuasif biasanya ada dalam iklan, teks pidato, dan ceramah.
20
3. Batasan Paragraf Persuasif
Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ‘membujuk‟ atau
‘meyakinkan.‟ Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia: persuasif.
21
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan membujuk pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal
yang dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendapatgagasan ataupun
20
Dra.Pudji Isdriani, Seribu Pena Seri Buku Penuntun dan Evaluasi Bahasa Indonesia untuk SMAMA, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 180.
21
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009, h. 253.
perasaan seseorang. Para pakar pun berpendapat bahwa paragraf persuasif merupakan jenis paragraf yang bersifat memengaruhi pembaca. Berikut ini
beberapa pendapat para pakar tentang definisi dari paragraf persuasif. Tarigan, dalam bukunya mengemukakan bahwa persuasif merupakan
tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat menarik minat, dan dapat meyakinkan pembaca bahwa pengalaman pembaca merupakan suatu hal
yang amat penting.
22
Dalam paragraf persuasif, penulis berusaha mengemukakan pikiran atau pendapatnya yang berupa bujukan atau ajakan agar pembaca
mempercayainya, dan mengikuti pendapat atau pikirannya. Di samping itu, dalam menulis paragraf persuasif, penggunaan diksi berpengaruh kuat terhadap emosi
atau perasaan pembaca. Sependapat dengan Tarigan, Suparno dan Muhammad Yunus, dalam
buku Keterampilan Dasar Menulis juga mengatakan persuasif adalah paragraf yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu
hal yang disampaikan penulisnya dan lebih menggunakan pendekatan emosional. Persuasif juga menggunakan bukti atau fakta, hanya saja dalam persuasif bukti-
bukti itu hanya digunakan seperlunya saja.
23
Senada pula dengan Suparno, Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi mengemukakan pengertian persuasif yaitu suatu seni verbal yang bertujuan
untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki
22
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 113.
23
Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 1.13.
pengarang. Persuasif berusaha memengaruhi orang lain atau para pembaca agar melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasif.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasif merupakan jenis paragraf yang
bersifat memengaruhi, membujuk, dan meyakinkan pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai persuasif yang diadakan.
Melalui persuasif, seorang penulis mencoba mengubah pandangan pembaca tentang sebuah permasalahan tertentu. Penulis mempersembahkan fakta
dan opini yang bisa didapatkan pembacanya. Di samping itu, penulis persuasif harus bisa menampilkan fakta-fakta agar apa yang diinginkannya diyakini
pembaca. Persuasif biasanya akan memberikan penekanan pemilihan kata yang berpengaruh kuat terhadap emosi atau perasaan orang lain.
24
Adapun ciri utama paragraf persuasif sebagai berikut:
1. Persuasif berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat dirubah
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
3. Persuasif harus menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca 4.
Persuasif sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang
5. Persuasif memerlukan fakta dan data
25
6. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
24
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, Malang: UMM Press, 2010, Cet. 2, h. 83.
25
http:id.wikibooks.orgwikisubjek:Bahasa_IndonesiaMateri:Paragraf diakses
Rabu, 13
November 2013, Pukul, 22.30 WIB