Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia, masih ditemukan kendala dalam menulis. Khususnya menulis paragraf
persuasi. Masalah-masalah yang dihadapi siswa saat membuat paragraf persuasi umumnya berkaitan dengan pemilihan kata atau diksi yang baik agar pembaca
terpengaruh, ide yang harus diungkapkan dalam persuasi, ketepatan ejaan dan tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan menghubungkan kata antar kalimat
masih kurang diperhatikan dengan baik oleh siswa. Hal ini menyebabkan siswa kurang maksimal dalam pembelajaran menulis. Selain itu, kurang tepatnya
pemilihan metode pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai penyebab hasil belajar menulis paragraf persuasi siswa belum mencapai maksimal. Terkadang
metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul skripsi “PENULISAN PARAGRAF PERSUASIF PADA TUGAS SISWA
KELAS X MANU PUTRA TAHUN PELAJARAN 20122013.”
B. Pernyataan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:
1. Pemahaman menulis paragraf persuasif
2. Penyebab kesulitan siswa dalam menulis paragraf persuasif
3. Proses pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan model
pengembangan sugestif
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah sebagai berikut.
a. Cara menulis paragraf persuasif yang baik dengan model pengembangan
sugesti b.
Proses menulis paragraf persuasif dilakukan pada siswa kelas X semester II di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putra
c. Pembelajaran menulis paragraf persuasif terdapat dalam materi pokok
pada semester genap tahun pelajaran 20122013 2.
Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana
Penulisan Paragraf Persuasif dengan Model Pengembangan Sugestif pada Siswa Kelas X Madrasah AliyahNahdlatulUlama Putra TahunPelajaran 20122013?”
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: 1.
Mengetahui kemampuan menulis siswa 2.
Mengetahui kemampuan siswa menulis paragraf persuasif dengan pola pengembangan sugestif
3. Mengetahui keefektifan siswa dalam menulis paragraf persuasif
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut. 1.
Manfaat Teoretis a.
Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan kepercayaan diri siswa dalam pelajaran menulis.
b. Penelitian ini bermanfaat sebagai upaya untuk mengembangkan
pengetahuan dalam aspek menulis. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat meningkatkan kemampuan menulis siswa, dan meningkatkan kompetensi sosial antara satu siswa
dengan yang lainnya dengan saling berinteraksi. b.
Bagi guru, dapat mengatasi kesulitan guru dalam memilih metode yang tepat untuk pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif.
c. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan
baru setelah melaksanakan penelitian.
7
BAB II ACUAN TEORETIS
A. Hakikat Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
medianya.
1
Kegiatan menulis tersebut pun banyak didefinisikan oleh para pakar di antaranya dalam buku Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa:
“Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Jika dapat memahami bahasa dan grafik itu, mereka pun dapat mengerti tujuan pesan yang
disampaikan seseorang.”
2
Bernstein yang dikutip oleh Bobbi De Porter Mike Hernacki, Quantum Writing, menyebutkan bahwa:
“Writing is the act of creating reading. That is, it is encoding of speech into lines of print or script that are in turn decoded into speech by a reader. To
understand the nature of writing, and therefore the way writing can be learned,it is necessary to understand the connections and distinctions between speech, and
reading to identify the skills that are implied in the ability to write.”
1
Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 1.3.
2
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 22.