c. Dakwah bil mujadalah billati hiya ahsan, yaitu bertukar pikiran dengan cara yang
baik dengan argumentasi yang kuat, tanpa menyinggung perasaan. Metode ini cocok bagi kaum intelektual yang menyukai hal-hal yang bersifat rasional.
Sementara itu, menurut Quraish Shihab, agar dakwah mencapai target yang diinginkan Al-Qur’an mempunyai metode yang jitu, yaitu:
15
a. Mengemukakan kisah-kisah yang bertalian dengan salah satu materi. Maksud kisah di
sini ialah kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an. b.
Nasihat dan panutan yang disampaikan dengan dengan bahasa yang menyentuh. Demikian juga dalam berdakwah. Namun, yang perlu diingat, sebaik apa pun nasihat
kuranglah sempurna jika tidak disertai dengan keteladanan. c.
Pembiasaan yang digunakan Al-Qur’an untuk mendidik manusia agar terbiasa akan sesuatu, baik untuk meninggalkan maupun mengerjakannya.
Adapun mengenai tujuan dakwah, Toto Tasmara sebagai pakar komunikasi pernah menyampaikan, tujuan dakwah adalah menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan, baik secara
individu maupun masyarakat, sehingga ajaran tersebut mampu mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran tersebut.
16
Sementara itu, menurut Shiddiq Amin dalam Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi
menjelaskan bahwa tujuan dakwah ialah memahami, mengimani, menilai antara hak dan batil, mengamalkan, dan mengajarkan ajaran Islam.
17
D. Media dan Materi Dakwah
15
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994, h. 197-198
16
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: GMP, 1987, h. 7
17
Shiddiq Amin, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi, Bandung: Pusdai Press, 2000, h. 36
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu median yang berarti alat perantara. Media ialah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dengan demikian, media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat
berupa barang, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya.
18
Ada dua macam media dilihat dari segi sifatnya, yaitu:
19
1. Media tradisional, yaitu berbagai macam benda seni dan pertunjukan yang secara
tradisional dipentaskan didepan umum terutama sebagai hiburan yang memiliki sifat komunikasi seperti: drama, pewayangan dan sebagainya.
2. Media modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti: surat kabar, radio,
televisi dan sebagainya. Adapun materi dakwah ialah ajaran-ajaran agama Islam. Ajaran-ajaran Islam inilah
yang wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka agar mau menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar ajaran Islam benar-benar dapat diketahui, dipahami, dihayati,
dan diamalkan, sehingga mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama Islam. Ajaran-ajaran Islam itu dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu: 1 keyakinan atau akidah, 2 hukum-hukum, dan 3 moral serta akhlak.
20
Untuk menyampaikan materi-materi dakwah di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Memilih bahan yang tepat
18
Asmuni Syukur. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya. Surabaya: Al-ikhals. 1983. Cet. 1, h 163
19
Adi Sasono, Solusi Islam atas problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan, dan Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, Cet ke-1, h. 154
20
Drs. H.M. Masyhur Amin, Op. cit., h. 11-13
2. Jangkauan ilmu tentang bahan tersebut.
3. Menyusun secara sistematis
4. Menguasai bahan.
21
E. Subjek dan Objek Dakwah