Perjalanan Dakwah Ustaz Syukur

H. Perjalanan Dakwah Ustaz Syukur

Sejak SD, Ustaz Syukur mulai tekun belajar ceramah, bahkan beliau sudah diajak untuk ikut program KPM Kegiatan Pengabdian Masyarakat mirip dengan KKN Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan mahasiswa. Peserta KPM biasanya dikumpulkan dalam satu kelompok yang akan memberi pengabdian kepada masyarakat dengan cara berdakwah dan mengisi ta’lim di majelis- majelis. Kegiatan yang diadakan setahun sekali pada saat liburan ini mempunyai bermacam- macam kegiatan tapi yang utama adalah dakwah, dalam satu kelompok terdiri dari santri yang baca shalawat, mengaji, berceramah dan MC, Ustaz Syukur biasanya mendapat tugas MC atau ceramah. 29 Inilah awal mula beliau berdakwah didepan jamaah dan puncaknya pada saat duduk dibangku Madrasah Aliyah sampai keliling keluar kota Banyuwangi, Bandung dan Garut. Kegiatan ceramah berlanjut hingga ustad Syukur menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil jurusan tafsir hadits Fakultas Ushuluddin. Agustus tahun 2000 setelah ustad Syukur wisuda S1 beliau mulai aktif berdakwah dimajlis Az-Zikra dengan mengikuti dan mendampingi Ustaz Arifin Ilham, awalnya hanya sebagai MC pada saat Ustaz Arifin mengisi acara zikir, namun kemudian dengan sebab padatnya acara zikir yang harus diisi oleh Ustaz Arifin Ilham maka ada beberapa acara zikir yang diisi oleh Ustaz Syukur untuk menggantikan Ustaz Arifin Ilham, begitu seterusnya hingga sekarang banyak sudah acara-acara zikir dimajlis yang diisi oleh Ustaz Syukur bahkan sampai keluar negeri Hongkong. 29 Wawancara dengan Ustad Syukur Selasa 7 Agustus 2007 Jam 9:00 Malam

BAB IV ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTAZ SYUKUR

A. Metode Dakwah Ustaz Syukur

Seandainya kita merujuk pada sejumlah ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang dakwah, maka ada satu ayat yang membicarakan metode dakwah—sebagaimana yang telah disinggung di atas—yaitu Surah An-Nahl ayat 125. Dan jika Penulis teliti lebih jauh terhadap dakwah yang dilakukan oleh Ustaz Syukur selama ini, Penulis menyimpulkan bahwa sejumlah cara dakwah yang dilakukan beliau berpusat dan lebih didominasi pada metode dakwah mau’izhah hasanah. Sebab, dalam setiap dakwahnya, Ustaz Syukur senantiasa mengisinya dengan menyampaikan taushiyah atau ceramah, ruqyah syariyah, dan zikir bersama para jamaah sebagaimana yang beliau lakukan dalam sejumlah kesempatan, seperti terhadap karyawan- karyawati Mirota Kampus C. Simanjuntak. 30 Dalam berdakwah, zikir bersama para jamaah beliau senantiasa lakukan karena posisi beliau yang memang sebagai Sekjen Majelis Az-Zikra. Menurut Penulis, metode yang digunakan Ustaz Syukur bermuara pada metode mau’izhah hasanah karena kandungan dan cara penyampaian dakwahnya sangat sesuai dengan makna mau’izhah hasanah itu sendiri. Shalih bin Abdullah bin Humaid pernah menjelaskan, pada dasarnya mau’izhah hasanah ialah ucapan yang menyentuh hati mad’u komunikan agar dia berkenan untuk berbuat baik dan menyambut seruan dakwah kepadanya. 31 Berikut ini Penulis berupaya menganalisa tiga metode dakwah di atas yang diterapkan oleh Ustaz Syukur. 30 Artikel ini diakses pada 7 April 2008, dari http:www.mirotakampus.comindex.php-option= com content task=viewid =52 Itemid=38 31 Shalih bin Abdullah bin Humaid, Mafhûm al-Hikmah fi ad-Da’wah, Arab Saudi: Wizarah asy-Syu`ûn al-Islâmiyyah wal Awqâf wa ad-Da’wah wa al-Irsyâd, 2002, h. 32