Materi Dakwah Ustaz Syukur

Menurut Ustaz Syukur sendiri, bila ditinjau dari segi sifatnya, maka terapi ruqyah dapat berfungsi sebagai berikut: 40 1. Fungsi preventif. Layanan terapi ruqyah ini dapat berfungsi sebagai pencegahan yang berarti sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya gangguan dari berbagai penyakit, termasuk ghaib. 2. Fungsi pemahaman, yaitu terapi ruqyah berfungsi menghasilkan pemahaman- pemahaman terhadap ayat-ayat yang dibacakan ketika dalam proses terapi terhadap pasien yang akan mengalami reaksi-reaksi dengan sendirinya. 3. Fungsi perbaikan, yaitu terapi ruqyah yang akan menghasilkan atau teratasibta gangguan ghaib yang dialami oleh pasien, maka harus dijaga dirinya dari makhluk ghaib dengan beribadah dan jangan sampai lalai. 4. Fungsi zikir, yaitu bahwa dengan berzikir dapat membantu para pasien dalam memelihara dirinya agar dapat terhindar dari gangguan makhluk ghaib. Adapun prosedur terapi ruqyah di Majlis Zikir Az-Zikra ialah pasien terlebih dahulu mendaftarkan diri sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengeluarkan biaya pendaftaran sekitar Rp. 50.000. Kemudian sesuai dengan nomor urut, klien atau pasien dipanggil dan diruqyah tergantung dengan penyakit yang menjadi keluhan. Terapi ruqyah ini dilaksakan setiap hari. Untuk Ustaz Syukur sendiri, beliau tidak memasang tarif biaya ruqyah, yang hanya sebatas administrasi pendaftaran.

B. Materi Dakwah Ustaz Syukur

40 Wawancara Pribadi dengan Ustaz Syukur, Depok, 3 Mesi 2008 Secara umum, dakwah yang dilakukan oleh para dai berdasarkan pada ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Demikian juga yang dilakukan oleh Ustaz Syukur. Beliau mengungkapkan, materi yang disampaikan dalam dakwah tidak lepas dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. 41 Untuk lebih jelasnya, Penulis berupaya untuk menganalisis materi dakwah yang disampaikan oleh Ustaz Syukur sebagaimana di bawah ini.

a. Materi Al-Qur’an

Seandainya kita garis besarkan, maka ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an terdiri atas tiga bagian penting, yaitu 1 akidah, 2 hukum, dan 3 akhlak atau moral. 42 Tiga poin inilah yang diajarkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw. saat beliau bersama-sama para sahabatnya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, tiga poin tersebut diistilahkan dengan iman, islam, dan ihsan. Untuk selanjutnya, ketiga pembahasan tersebut dalam kajian ilmiah dimasukkan dalam kajian ilmu kalam, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf. 1. Akidah Akidah merupakan pondasi keimanan bagi setiap muslim. Akidah inilah yang menjadi dasar yang memberi arah bagi hidup dan kehidupan seorang muslim. Akidah ini merupakan tema bagi dakwah Nabi Muhammad Saw ketika beliau pertama kali melakukan dakwah di Mekah. Hal ini dapat dilihat dari di dalam kandungan ayat-ayat Makiyyah. Akidah ini juga merupakan tema bagi dakwah para rasul yang diutus sebelumnya. Berdasarkan hadis riwayat Muslim, pokok- pokok keimanan yang menjadi akidah Islam ialah 1 beriman kepada Allah, 2 beriman kepada para malaikat, 3 beriman kepada kitab, 4 beriman kepada para rasul, 5 beriman kepada hari kiamat, dan 6 beriman kepada takdir Allah, entah itu baik maupun buruk. 41 Wawancara Pribadi dengan Ustaz Syukur pada 7 Agustus 2007 42 M. Quraish Shihab, op.cit., h. 193; H. M. Masyhur Amin, op.cit., h. 11-13 Tema akidah yang menjadi salah satu materi dakwah Ustaz Syukur mungkin tidak ingin beliau lupakan begitu saja dalam dakwah kontemporernya. Inilah yang memang seharusnya dilakukan oleh para dai masa kini. Sebab, tidak jarang dakwah kontemporer dapat kecaman dan kritik pedas dari sejumlah kalangan karena kurang memerhatikan aspek akidah. 43 2. Hukum Hukum-hukum itu merupakan sejumlah peraturan atau sistem-sistem yang yang disyariatkan Allah Swt. untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokok-pokoknya saja. Untuk selanjutnya, Rasulullah Saw. yang memberikan keterangan dan penjelasan. Hukum- hukum tersebut meliputi empat bagian, yaitu: 1 ibadah, 2 muamalah perdata, 3 munakahah pernikahan, dan 4 jinayah pidana. Untuk tema hukum ini, Ustaz Syukur tidak jarang melangsungkan tanya jawab dengan mad’unya yang diluangkan waktu khusus oleh beliau. 3. Akhlak atau Moral Suatu kali Rasulullah Saw bersabda, lk m h1 5 m ﻥ “Hanya saja saya diutus untuk menyempurnakan akhlak.” HR. Al-Baihaqi Berdasarkan hadis di atas, kita mengetahui bahwa betapa pentingnya akhlak dalam pandangan Islam. Oleh karena itu, tidak heran kalau Nabi Saw bersabda sebagaimana sabdanya di atas. Dan ternyata, salah satu kunci kesuksesan dakwah beliau adalah dakwah lewat tindakan, 43 Zahra, Dakwah Islam di Simpang Jalan, artikel diakses pada 27 Mei 2008, dari http:azzahrablogs.blogspot.com200701dakwah-islam-di-simpang-jalan bukan hanya tutur kata. Sebagai umat Nabi Muhammad Saw., sepertinya Ustaz Syukur benar- benar berupaya mempraktikkan cara-cara dakwah Nabi yang memang telah menuai kesuksesan dan buah manisnya. Menurut dai muda yang satu ini, sudah saatnya dakwah sepenuhnya dikembalikan kepada akhlak. 44 Ketiga kajian itulah—meski secara umum—yang disampaikan oleh Ustaz Syukur. Ketiganya tidaklah dapat dipisahkan karena yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan sekalipun bisa dibedakan. Ketiga macam ajaran tersebutu, kalau dianalogikan, seperti sebuah pohon yang benar-benar sangat rindang. Pohon itu terdiri atas 1 akar yang menancap ke dasar bumi, yaitu akidah, 2 batang pohonnya yang besar dan kuat, yaitu hukum-hukum yang disyariatkan Allah, dan 3 dedaunannya yang begitu rindang, yaitu akhlak.

b. Materi As-Sunnah

Sebenarnya, kandungan materi As-Sunnah tidaklah jauh berbeda dengan ketiga inti materi al-Qur’an seperti yang telah dijelaskan di atas, apalagi sering kali As-Sunnah merupakan penjabaran dan penjelasan dari materi Al-Qur’an. Namun, di antara materi As-Sunnah yang menjadi titik tekan dari dakwah yang dilakukan oleh Ustaz Syukur adalah materi yang berkaitan dengan 7 Amalan Rasul atau biasa diistilahkan dengan Tujuh Sunnah Harian. Tujuh Sunnah Harian tersebut yaitu: 1 shalat Tahajjud, 2 membaca Al-Qur’an dan terjemahannya, 3 shalat berjamaah di masjid, 4 shalat Dhuha, 5 menjaga wudhu, 6 bersedekah, dan 7 beristighfar. Berikut ini penjabaran dari ketujuh amalan harian di atas. 45 Tujuh Sunnah Harian 44 Majalah Hidayah, Ustaz Syukur: Mengembalikan Dakwah kepada Akhlak, edisi 73, Agustus 2007 45 M. Arifin Ilham dan Debby Nasution, Hikmah ZikirBerjamaah, Jakarta: Republika, 2003, h. 63 1. Shalat Tahajjud Menurut Imam Al-Qurthubi, tahajjud memiliki arti yaitu berdiri atau bangun dari tidur untuk melaksanakan shalat. Secara khusus, Allah menganjurkan shalat ini dilakukan oleh setiap muslim sebagaimana yang tertuang dalam firman-Nya berikut ini. 07 : 0 , Lb1 L ;ی 4F L 0 C ﻥ 2Y C “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” QS. al-Isra [17]: 79 Selain itu, banyak sekali hadis Rasulullah Saw. yang menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat Malam atau shalat Tahajjud. Di antara hadis tersebut adalah hadis yang diriwayatkan dari Bilal tentang anjuran dan manfaat shalat Tahajjud. P6 4 P 3 h 3 ;3 : = 7 ﻥGC h , 2FY d 2 P67 E e N5F P . ﺙG “Hendaklah kalian melakukan shalat Malam, karena ia merupakan perilakuk atau ada orang-orang saleh sebelum kalian, dan juga pendekatan diri kepada Allah Swt., penghalang dari dosa, penghapus segala keburukan, dan penghalau penyakit dari tubuh.” HR. Tirmidzi 2. Membaca Al-Qur’an dan Terjemahannya Membaca Al-Qur’an adalah zikir yang paling utama sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. dalam sebuah riwayat berikut. + , 6 k 7 ; cC “Ibadah umatku yang paling afdhal adalah membaca Al-Qur’an.” 46 Sebagaimana yang telah disinggung dalam hadis dalam pembahasan terdahulu, bahwa membaca satu huruf Al-Qur’an akan dibalas dengan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu sendiri akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Di samping itu, kita harus berusaha semampunya untuk mengerti, mehamai, dan merenungkan arti atau makna dari ayat-ayatnya. Karena tanpa itu, bacaan Al-Qur’an yang kita baca akan kurang membekas dan berkesan dalam qalbu kita. Mengenai hal ini, Ali bin Abu Thalib pernah menjelaskan, b2 n 6d 3 n “Tiada pengaruh bacaan Al-Qur’an kecuali dengan merenunginya.” 3. Shalat Berjamaah di Masjid Meski sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum shalat jamaah fardhu, seperti ada yang berpendapat bahwa hukumnya sunnah muaakad ada juga yang fardhu kifayah, tetapi mereka sepakat bahwa di dalam shalat berjamaah terkandung banyak sekali manfaat dan hikmahnya. Di antara manfaat atau keutamaan shalat berjamaah adalah ganjaran pahalanya lebih utama ketimbang shalat sendiri cC Y 6 ﺹ X 3 - 4 ﺹ X -1 0 17 ی A D;F 5. 6 ﺹ 46 Zainuddin Al-Malaibari, Hidâyah al-Azqiyâ ilâ Thar q al-Auliyâ`, Semarang: Pustaka al-Alawiyyah, t.t., h. 55 “Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendiri dengan perbandingan dua puluh tujuh derajat.’” HR. Bukhari – Muslim. Seandainya kita tidak mampu melaksanakan shalat jamaah fardhu yang lima waktu, paling tidak kita berusaha untuk melaksanakan shalat Isya dan Subuh secara berjamaah. Sebab, Rasulullah Saw. pernah bersabda, 6 ﺹ C ی - 4 ﺹ X -1 X 3 3 Aﺉ 0 ;ﺡ Y. 6 ﺹ d A “Aisyah meriwayatkan, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Seandainya orang-orang kaum muslimin mengetahui keutamaan yang terdapat dalam shalat Isya dan Subuh, tentu mereka akan melaksanakannya secara berjamaah walaupun mereka harus merangkak.” HR. Ibnu Majah. 4. Shalat Dhuha Shalat Dhuha dua rakaat sangatlah ringan untuk dilakukan tetapi sangat besar pahalanya. Rasulullah Saw. bersabda, 4 - 5 4 o;=ی X 3 ﻥ - 4 ﺹ 5; p1M P32ﺹ 6 ; b P32ﺹ b P32ﺹ 62 : b P32ﺹ :;F b C P32ﺹ 2ﺡ ی 1 L M qrYی P32ﺹ P ﻥ P32ﺹ P 4:bc “Abu Dzarr meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Setiap ruas dari seorang kalian wajib bersedekah. Setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir adalah sedekah. Amar makruf dan nahi mungkar pun sedekah. Namun, semua itu cukup terpenuhi dengan hanya melaksanakan sua rakaat shalat Dhuha.” HR. Muslim Berdasarkan hadis di atas, dua rakaat shalat Dhuha sudah cukup untuk menutupi kewajiban sedekah dari setiap ruas tubuh yang kita miliki. 5. Menjaga Wudhu Dalam wudhu terdpat hikmah yang sangat besar. Demikian juga dengan memelihara atau menjaga wudhu. Sebab, ia merupakan bukti keimanan kepada Allah Swt. 4 sC :ی - 4 ﺹ X -1 X 3 X 3 2; P d K “Dari Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tidaklah memelihara wudhu kecuali dia adalah orang yang beriman.’” HR. Ahmad Menjaga wudhu mencakup dua aspek, yaitu 1 melakukan wudhu dengan sempurna, yakni melakukan wudhu sesuai dengan tuntunan syariat dan inilah yang esensial, serta 2 menjaga diri dalam keadaan tetap berwudhu. 6. Bersedekah Pengertian sedekah secara umum yaitu apa saja yang kita dermakan kepada kaum fakir miskin. Bersedekah boleh dilakukan secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi, sebagaimana firman Allah Swt., 5. ی P C d ,. .O C e 32= 2; P ; N5- “Jika kalian menampakkan sedekahkalian, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kalian. Dan Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian; dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” QS. al-Baqarah [2]: 271 Ada banyak sekali manfaat bersedekah. Di antara hikmah tersebut adalah memadamkan murka Allah dan menghindari cara mati yang buruk. Hal iuni sebagaimana sabda Rasulullah Saw., t.E 32= - 4 ﺹ X -1 X 3 X 3 L uﻥ d bF DC2 5 Wcv “Anas bin Malik berkata, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah Swt. dan menghindari cara mati yang buruk.’” HR. Timidzi. 7. Beristighfar Allah Swt. berfirman, e ی 4a F 4 0Fﺡ 0 5 ی ﺙ 1 .H- cC cC _M “Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian dan bertaubat kepada- Nya. Jika kalian mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya.” QS. Hud [11]: 3 Ayat di atas menjanjikan bagi siapa saja yang terus beristighfar dan bertobat akan mendapatkan berbagai kenikmatan dan kesenangan selama hidupnya di dunia, sebagaimana hal ini disebutkan dalam sabda Rasulullah berikut ini. 3w1 0 C p 5 0 O xK 5 1 .H- hr WF:ی yﺡ “Siapa yang biasa membaca istighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari segala kesempitan, emmeberikan kesenangan dalam segala kesusahannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga.” HR. Abu Dawud

C. Media Dakwah Ustaz Syukur