Variabel Emosional Analisis faktor

Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pada PT Isuindomas Putra Medan” akan diolah menggunakan bantuan program SPSS 14 for windows.

a. Variabel Emosional

Data dari variabel emosional yang terdiri atas 15 faktor yaitu setelah melakukan pembelian konsumen merasa: telah membuat sesuatu yang salah 1, putus asa 2, menyesal 3, kecewa dengan diri sendiri 4, takut 5, hampa 6, marah 7, cemas 8, kesal 9, frustasi 10, sakit hati 11, depresi 12, marah dengan diri sendiri 13, muak 14 dan mendapat masalah 15, dimasukkan ke dalam data view pada SPSS 14 for windows yang kemudian akan diproses sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,883 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi- Square 526,598 df 105 Sig. 0,000 Sumber: Data Primer Diolah Peneliti, 2008 Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai MSA sebesar 0,883 adalah lebih besar dari 0,5 MSA 0,5 maka variabel masih dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut. Untuk signifikan Sig sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari 0,05 angka Sig 0,05 maka H ditolak sehingga variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil pengolahan data selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.12 Communalities Initial Extraction Telah Salah 1,000 0,695 Putus Asa 1,000 0,839 Menyesal 1,000 0,818 Kecewa 1,000 0,798 Takut 1,000 0,839 Hampa 1,000 0,509 Marah 1,000 0,609 Cemas 1,000 0,773 Kesal 1,000 0,833 Frustasi 1,000 0,720 Sakit Hati 1,000 0,607 Depresi 1,000 0,626 Marah Dengan Diri Sendiri 1,000 0,739 Muak 1,000 0,730 Kesal 1,000 0,879 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Data Primer Diolah Peneliti, 2008 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.12 terlihat bahwa angka MSA untuk ke-15 faktor adalah diatas 0,5 maka semua faktor dinyatakan dapat Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 dianalisis lebih lanjut, tidak ada yang perlu dikeluarkan sehingga tidak perlu dilakukan pengujian ulang. Tabel 4.13 Total Variance Explained Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance Cumulative 1 8,223 54,819 54,819 8,223 54,819 54,819 2 1,631 10,876 65,696 1,631 10,876 65,696 3 1,161 7,741 73,437 1,161 7,741 73,437 4 0,780 5,198 78,634 5 0,676 4,508 83,142 6 0,460 3,065 86,207 7 0,417 2,778 88,985 8 0,326 2,175 91,160 9 0,289 1,929 93,089 10 0,281 1,872 94,961 11 0,236 1,574 96,535 12 0,200 1,330 97,866 13 0,155 1,032 98,897 14 0,096 0,641 99,539 15 0,069 0,461 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis . Sumber: Data Primer Diolah Peneliti, 2008 Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Ada 15 faktor yang dimasukkan dalam analisis faktor, yakni setelah melakukan pembelian konsumen merasa: telah membuat sesuatu yang salah 1, putus asa 2, menyesal 3, kecewa dengan diri sendiri 4, takut 5, hampa 6, marah 7, cemas 8, kesal 9, frustasi 10, sakit hati 11, depresi 12, marah dengan diri sendiri 13, muak 14 dan mendapat masalah 15, maka total varians adalah 15 x 1 = 15. Dari Tabel 4.13 di atas terlihat bahwa hanya tiga faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor, angka Eigenvalues di atas 1 satu, dengan dua faktor angka Eigenvalues masih di atas 1 satu. Dengan tiga faktor, angka Eigenvalues masih tetap di atas 1 satu. Namun untuk empat faktor, angka Eigenvalues sudah di bawah 1 satu, yakni 0,780 sehingga proses factoring harus berhenti pada tiga faktor saja. Tabel 4.14 Component Matrixa Component 1 2 3 Telah salah 0,721 0,409 -0,093 Putus asa 0,621 0,566 0,365 Menyesal 0,706 0,398 -0,401 Kecewa 0,653 -0,119 0,597 Takut 0,620 0,608 0,293 Hampa 0,607 -0,248 0,283 Marah 1 0,777 0,072 -0,007 Cemas 0,837 0,133 -0,236 Kesal 0,856 -0,249 0,193 Frustasi 0,746 -0,382 -0,132 Sakit Hati 0,694 -0,333 0,122 Depresi 0,743 -0,269 -0,036 Marah 2 0,805 -0,280 -0,113 Muak 0,823 -0,198 -0,116 Masalah 0,830 0,091 -0,428 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted. Sumber: Data Primer Diolah Peneliti, 2008 Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pada penelitian ini diketahui bahwa tiga faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka Tabel 4.14 menunjukkan distribusi ke-15 variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1 satu, faktor 2 dua atau faktor 3 tiga. Proses penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris. Seperti pada variabel telah membuat sesuatu yang salah: 1 Korelasi antar variabel telah membuat sesuatu yang salah dengan faktor Component 1 satu adalah 0,721 kuat karena di atas 0,5. 2 Korelasi antar variabel telah membuat sesuatu yang salah dengan faktor Component 2 dua adalah 0,409 lemah karena di bawah 0,5. 3 Korelasi antar variabel telah membuat sesuatu yang salah dengan faktor Component 3 tiga adalah -0,093 sangat lemah karena jauh di bawah 0,5. Pada penelitian ini factor loadings terbesar pada faktor Component 1 satu, maka variabel telah membuat sesuatu yang salah dapat dimasukkan sebagai faktor Component 1 satu. Sedangkan pada variabel merasa takut, korelasi antara variabel tersebut dengan faktor Component 1 satu adalah 0,620 kuat, sedang korelasinya dengan faktor Component 2 dua juga kuat 0,608, maka sulit menentukan akan dimasukkan ke faktor Component mana variabel tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses rotation. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.15 Rotated Component Matrixa Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Component 1 2 3 Telah salah 0,214 0,610 0,526 Putus asa 0,176 0,251 0,863 Menyesal 0,121 0,832 0,333 Kecewa 0,711 -0,107 0,531 Takut 0,126 0,317 0,850 Hampa 0,669 0,067 0,238 Marah 1 0,497 0,479 0,363 Cemas 0,433 0,706 0,296 Kesal 0,820 0,280 0,286 Frustasi 0,734 0,423 -0,042 Sakit Hati 0,739 0,215 0,119 Depresi 0,686 0,383 0,092 Marah 2 0,715 0,474 0,065 Muak 0,674 0,510 0,128 Masalah 0,400 0,835 0,152 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 17 iterations. Sumber: Data Primer Diolah Peneliti, 2008 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.15 terlihat bahwa sekarang factor loadings yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan factor loadings yang besar semakin diperbesar. Variabel merasa telah membuat sesuatu yang salah 1: variabel ini masuk faktor Component 2 dua, karena factor loadings dengan faktor Component 2 dua paling besar 0,610. Variabel merasa putus asa 2: variabel ini masuk faktor Component 3 tiga, karena factor loadings dengan faktor Component 3 tiga paling besar 0,863. Variabel merasa menyesal 3: variabel ini masuk faktor Component 2 dua, karena factor loadings dengan faktor Component 2 dua paling besar 0,832. Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Variabel merasa kecewa dengan diri sendiri 4: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,711. Variabel merasa takut 5: variabel ini masuk faktor Component 3 tiga, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,850. Variabel merasa hampa 6: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,669. Variabel merasa marah 7: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,497. Variabel merasa cemas 8: variabel ini masuk faktor Component 2 dua, karena factor loadings dengan faktor Component 2 dua paling besar 0,706. Variabel merasa kesal 9: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,820. Variabel merasa frustasi 10: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,734. Variabel merasa sakit hati 11: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,739. Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 Variabel merasa depresi 12: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,686. Variabel merasa marah dengan diri sendiri 13: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,715. Variabel merasa muak 14: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,674. Variabel merasa mendapat masalah 15: variabel ini masuk faktor Component 1 satu, karena factor loadings dengan faktor Component 1 satu paling besar 0,835. Pada penelitian ini diketahui bahwa ke-15 variabel telah direduksi menjadi hanya terdiri atas 3 tiga faktor saja. 1. Faktor Component 1 satu terdiri atas: merasa kecewa dengan diri sendiri, merasa hampa, merasa marah, merasa kesal, merasa frustasi, merasa sakit hati, merasa depresi, merasa marah dengan diri sendiri dan merasa muak. Jadi dalam pembelian Isuzu Panther konsumen tidak merasakan kekecewaan dengan diri sendiri, hampa, kesal, frustasi, sakit hati, depresi, marah dengan diri sendiri dan muak, sehingga dapat diberi istilah: pilihan tepat. 2. Faktor Component 2 dua terdiri atas: merasa telah membuat sesuatu yang salah, merasa menyesal, merasa cemas dan merasa mendapat masalah. Jadi dalam pembelian Isuzu Panther konsumen tidak merasa Muhammad Novar Nasution : Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Isuzu Panther Pada PT. ISUINDOMAS PUTRA Medan, 2008. USU Repository © 2009 telah membuat sesuatu yang salah, menyesal, cemas dan mendapat masalah, sehingga dapat diberi istilah: harapan tepat. 3. Faktor Component 3 tiga terdiri atas: merasa putus asa dan merasa takut. Jadi dalam pembelian Isuzu Panther konsumen tidak merasa putus asa dan takut, sehingga dapat diberi istilah: perasaan tepat.

b. Variabel Kebijaksanaan Pembelian