Pajak penghasilan PPh Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida Dengan Katalis Perak

Yenny : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan Katalis Perak, 2007 USU Repository © 2008 Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel VC adalah sebesar Rp 68.091.271.881,- Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 58.164.907.572,- + Rp 68.091.271.881,- = Rp 126.256.179.454,- 10.3 Total Penjualan Total Sales Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk etilen oksida dan fuel gas adalah sebesar Rp 168.886.906.306,-. Maka laba penjualan adalah sebesar Rp 42.630.726.853,-. 10.4 Bonus Perusahaan Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan etilen oksida, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 213.153.634,- 10.5 Perkiraan RugiLaba Usaha Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh: 1. Laba sebelum pajak bruto = Rp 42.417.573.218,-

2. Pajak penghasilan PPh

= Rp 12.707.771.966,- 3. Laba setelah pajak netto = Rp 29.709.801.253,- 10.6 Analisa Aspek Ekonomi 10.6.1 Profit Margin PM Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM = penjualan Total pajak sebelum Laba × 100 PM = 100 6.306 168.886.90 Rp .218 42.417.573 Rp × PM = 25,12 Yenny : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan Katalis Perak, 2007 USU Repository © 2008 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 25,12 , maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan. 10.6.2 Break Even Point BEP Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya − × 100 BEP = .881 68.091.271 Rp 6.306 168.886.90 Rp .572 58.164.907 Rp − × 100 BEP = 57,71 Kapasitas produksi pada titik BEP = 57,71 × 3.600 tontahun = 2077,4081 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 57,71 × Rp 168.886.906.306 ,- = Rp 97.457.507.476,- Dari data feasibilities, Timmerhaus, 1991: - BEP ≤ 50 , pabrik layak feasible - BEP ≥ 70 , pabrik kurang layak infeasible. Dari perhitungan diperoleh BEP = 57,71 , maka pra rancangan pabrik ini layak. 10.6.3 Return on Investment ROI Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = Investasi Modal Total pajak setelah Laba × 100 ROI = 0.462 190.511.69 Rp .253 29.709.801 Rp × 100 ROI = 15,59 Yenny : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan Katalis Perak, 2007 USU Repository © 2008 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah: • ROI ≤ 15 resiko pengembalian modal rendah. • 15 ≤ ROI ≤ 45 resiko pengembalian modal rata-rata. • ROI ≥ 45 resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 15,59; sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata. 10.6.4 Pay Out Time POT Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun. POT = tahun 1 0,1559 1 × POT = 6,41 tahun Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 6,41 tahun operasi. 10.6.5 Return on Network RON Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. RON = sendiri Modal pajak setelah Laba × 100 RON = 4.277 114.307.01 Rp .253 29.709.801 Rp × 100 RON = 25,99 10.6.6 Internal Rate of Return IRR Yenny : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan Katalis Perak, 2007 USU Repository © 2008 Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama. Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 28,86 , sehingga pabrik akan menguntungkan karena lebih besar dari bunga bank saat ini sebesar 13 Tempo Interaktif, 2007. Yenny : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan Katalis Perak, 2007 USU Repository © 2008

BAB XI KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Oksida dengan kapasitas 3.600 tontahun diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Kapasitas produksi etilen oksida 3.600 tontahun menggunakan bahan