Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil

Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. melaksanakan tugas secara team work dimana fungsi informasi merata diseluruh fungsional organisasi dan Fathonah memiliki ketrampilan dan profesional dibidangnya dan banyak akhlak baik lainnya.

2.5. Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil

Satu hal lagi yang sangat membedakan antara bank konvensional dan bank syariah, yaitu dari cara pandang masing-masing bank dalam memaknai keuntungan atas pengelolan uang nasabah, bila bank konvensional menyebutnya dengan bunga, sedangkan bank syariah menyebutnya dengan bagi hasil. Disisi lain Adanya pandangan praktisi perbankan konvensional yang menyatakan bahwa penerapan bunga merupakan justifikasi dari elemen resiko dalam pinjaman yang dibebankan oleh kreditor kepada debitor. Sementara praktisi perbankan syariah memandang bahwa elemen resiko tidak dapat dijadikan dasar sebagai penetapan bagi hasil, namun nilai kerja yang menjadi dasar sebagai penetapan bagi hasil. Sehingga profit dalam pandangan perbankan konvensional dapat menggaransi pendapatan tetap tanpa melihat hasil yang dicapai aktivitas usaha, berbeda halnya dengan bank syariah yang menekankan seberapa besar profit yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. Adapun perbedaan antara bunga dan bagi hasil tertera dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil No. Bunga Bagi Hasil 1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Penentuan besarnya rasionisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemuungkinan untung rugi. 2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang modal yang dipinjamkan Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. 4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan yang berlipat atau ekonomi sedang mengalami kondisi yang tidak menentu. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. 5. Eksistensi bunga diragukan kalau tidak dikecam oleh semua agama, termasuk Islam Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. Sumber : Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Syafii Antonio

2.6. Peran Bank dalam Perekonomian