Peran Bank dalam Perekonomian

Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. Adapun perbedaan antara bunga dan bagi hasil tertera dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil No. Bunga Bagi Hasil 1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Penentuan besarnya rasionisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemuungkinan untung rugi. 2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang modal yang dipinjamkan Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. 4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan yang berlipat atau ekonomi sedang mengalami kondisi yang tidak menentu. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. 5. Eksistensi bunga diragukan kalau tidak dikecam oleh semua agama, termasuk Islam Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. Sumber : Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Syafii Antonio

2.6. Peran Bank dalam Perekonomian

Bank dalam perekonomian memiliki tempat yang teramat penting sebagai lembaga yang dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian. Bank merupakan aktor dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter pemerintah. Bank sentral dalam menjalankan kebijakan moneter mempergunakan berbagai instrumen moneter, bank-bank umumlah yang menjadi mediator dalam mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan suatu sasaran kebijakan moneter sesuai dengan instrumen yang Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. digunakan oleh penguasa moneter tersebut. Kenyataan ini menyebabkan bank-bank sangat berbeda dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya dalam sistem keuangan. Keistimewaan bank-bank umum tersebut antara lain : Pertama, bank umum memiliki kemampuan dalam menciptakan suatu jenis tabungan yang dapat diambil atau ditarik dengan menggunakan instrumen yang disebuk cek atau bilyet giro. Penarikan tersebut dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa perlu pemberitahuan sebelumnya kepada bank yang bersangkutan. Instrumen penarikan tersebut disebut dengan uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas suatu transaksi. Pembuatan instrument ini hanya dapat dilakukan oleh bank umum dan tidak dapat dilakukan oleh lembaga keuangan lainnya bahkan bank perkreditan rakyat sekalipun. Kedua, bank umum memiliki kemampuan meningkatkan atau mengurangi daya beli purchasing power dalam perekonomian. Kemampuan tersebut akan dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dalam masyarakat melalui pemberian kredit kepada para nasabah. Namun pemberian kredit tersebut tidak dapat menggunakan sepenuhnya dana dari tabungan yang diterima dari masyarakat. Sebagian dari tabungan yang dihimpun tersebut harus disimpan pada bank sentral sebagai cadangan likuiditas atau alat likuid yang jumlahnya ditentukan oleh penguasa moneter. Karena perannya tersebut juga bank sering disebut juga sebagai lembaga intermediasi keuangan. Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan tergambar dalam skema dibawah ini : Gambar 2.1 Proses Intermediasi Keuangan Keterangan : Kelebihan dana yang dimiliki oleh unit surplus ditempatkan dibank untuk dapat dikelola secara profesional, dana yang tersedia di bank sebagian disalurkan kepada unit defisit dalam bentuk penyaluran kredit maupun pembiayaan dan sebagian lainnya ditempatkan sebagai reserve requirement cadangan wajib minimum dan penempatan pada sisi aktiva lainnya. Atas penggunaan dana tersebut, unit defisit memberikan imbalan jasa berupa bunga, margin keuntungan kepada bank. Dan bank membagikan sebagian imbalan tersebut kepada unit surplus dan sebagian lainnya untuk keperluan operasional bank. Unit Surplus Bank Unit Defisit Sudirman : Analisis Komperatif Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perkembangan Kredit Dan Pembiayaan Pada Bank Konvesional Dan Bank Syariah Di Indonesia, 2009. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dan informansi dalam memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian