21
B. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu ”credere” yang berarti kepercayaan. Veithzal, Andria, dan Ferry, 2007: 438-439. Kredit yang
diberikan harus dapat dikembalikan oleh pemberi kredit sesuai waktu dan syarat yang telah disepakati bersama. Menurut Undang-Undang No. 10
Tahun 1998 pasal 1 ayat 11, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
dengan pemberian bunga. Kredit mempunyai dua unsur pihak, yaitu kreditur Bank dan
debitur Nasabah dan merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Didalam perkreditan harus terdapat kepercayaan,
persetujuan, penyerahan barang, jasa, atau uang, terdapat unsur waktu, unsur resiko, dan unsur keuntungan bunga. Pemberian kredit tanpa dianalisis
terlebih dahulu akan sangat membahayakan pihak bank Kasmir, 2003:101.
C. PengertianPembiayaan
Bank merupakan perusahaan jasa yang kegiatannya menghimpun dana masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkannya kepada
masyarakat yang kekurangan dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau yang dikenal dengan kredit. Sedangkan bank
22 yang menjalankan prinsip syariah pengalokasian dana ini dinamakan dengan
pembiayaan. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang menyebabkan pihak
yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Undang-Undang RI
No. 10 tentang Perbankan tahun 1998. Pembiayaan adalah dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Kasmir, 2004: 73
Pada proses pembiayaan ada dua pihak yang berkepentingan yaitu pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang
membutuhkan dana adalah calon nasabah pembiayaan sedangkan pihak yang kelebihan dana adalah bank. Pada proses pembiayaan ini bank harus
menjalankan pedoman dalam pemberian pembiayaan, sekurang-kurangnya harus memuat dan mengatur hal-hal sebagai berikut Kuncoro dan
Suhardjono, 2002: 244 1.
Prinsip kehati-hatian 2.
Organisasi dan manajemen 3.
Kebijaksanaan persetujuan 4.
Dokumentasi dan administrasi
23 5.
Pengawasan 6.
Penyelesaian pembiayaan bermasalah Jika bank melanggar pedoman yang telah ditetapkan tersebut maka
bank akan mendapatkan sanksi dari Bank Indonesia, sanksi tersebut sesuai dengan peraturan perndang-undangan yang berlaku.
D. Jenis-Janis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: Kasmir, 2004: 76-77
1. Segi Kegunaan
Kredit dari segi kegunaaan terdiri-dari : a.
Kredit Investasi Kredit investasi merupakan kredit yang mempunyai jangka waktu
yang panjang dan digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
b. Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
2. Segi Tujuan Kredit
Kredit dari segi tujuan, terdiri-dari : a.
Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau
investasi. Biasanya kredit jenis ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
24 b.
Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau
badan usaha. c.
Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan
untuk membiayai aktivitas perdagangan seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli
barang dalam jumlah besar. 3.
Segi Jangka Waktu Kredit jangka waktu, terdiri-dari :
a. Kredit Jangka Pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja. b.
Kredit Jangka Panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya jangka panjang,
yakni jangka waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.
25 4.
Segi Jaminan Kredit jaminan, terdiri-dari :
a. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau
jaminan orang. Artinya setiap kredit yang diberikan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus
melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur. b.
Kredit Tanpa Jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik
E. Sistem Pembiayaan