20
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Peneliti Terdahulu
Pada Peneliti sebelumnya membahas tentang Analisis Sistem Pembiayaan Konsep Bagi Hasil Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Medan Al Rasyid, 1997. Peneliti tersebut membahas tentang konsep bagi hasil yang digunakan dalam pembiayaan yang diterapkan pada
Bank Muamalat Indonesia, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau tidak.
Selain itu juga ada peneliti yang membahas Analisis Permintaan Kredit Pemilikan Rumah Oleh Masyarakat Pada Bank Tabungan Negara
Cabang Medan. Peneliti ini membahas tentang bagaimana permintaan masyarakat terhadap KPR dan pengaruhnya terhadap peningkapan
keuntungan pada Bank BTN Bank Tabungan Negara. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang Analisis
Sistem Pembiayaan KPR Kredit Pemilikan Rumah Pada Bank Konvensional khususnya Bank Tabungan Negara BTN dan Sistem
Pembiayaan KPRS Kongsi Pemilikan Rumah Syariah pada Bank Syariah khususnya Bank Muamalat Indonesia BMI di Medan. Bank BTN,
merupakan contoh dari bank konvensional yang telah lama menjalankan proses KPR, dan merupakan bank pioner yang memproses KPR. Sedangkan
Bank Muamalat merupakan salah satu bank pertama murni syariah yang menjalankan proses pembiayaan rumah dengan prinsip syariah.
21
B. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu ”credere” yang berarti kepercayaan. Veithzal, Andria, dan Ferry, 2007: 438-439. Kredit yang
diberikan harus dapat dikembalikan oleh pemberi kredit sesuai waktu dan syarat yang telah disepakati bersama. Menurut Undang-Undang No. 10
Tahun 1998 pasal 1 ayat 11, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
dengan pemberian bunga. Kredit mempunyai dua unsur pihak, yaitu kreditur Bank dan
debitur Nasabah dan merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Didalam perkreditan harus terdapat kepercayaan,
persetujuan, penyerahan barang, jasa, atau uang, terdapat unsur waktu, unsur resiko, dan unsur keuntungan bunga. Pemberian kredit tanpa dianalisis
terlebih dahulu akan sangat membahayakan pihak bank Kasmir, 2003:101.
C. PengertianPembiayaan