Proses Sertifikasi ISO 9001 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009

D. Proses Sertifikasi ISO 9001

PT INALUM mendapatkan sertifikasi ISO 9001 pada tanggal 9 Oktober 2003. Latar belakang perusahaan menerapkan standar mutu ini adalah agar perusahaan dapat lebih bersaing lagi dengan para pesaingnya dalam pasar internasional, mempermudah untuk menciptakan kerja sama dengan pihak luar perusahaan, menciptakan sistem kualitas perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik lagi dan juga untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap kualitas yang diberikan. Secara garis besar tahapan penerapan ISO 9001 terdiri dari 7 tujuh tahap, yaitu : 1. Keputusan dan Komitmen Manajemen Keputusan dan komitmen manajemen diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dari penerapan ISO 9001 mendapat dukungan dan keterlibatan manajemen. Hal ini bisa diwujudkan dalam bentuk surat keputusan atau surat sejenis untuk mengorganisasikan proyek penerapan dan sertifikasi ISO 9001. 2. Pelatihan ISO 9001 dan pemasyarakatannya Mengingat sistem manajemen mutu menghendaki keterlibatan seluruh karyawan dari suatu unit kerja organisasi maka diperlukan pelatihan selama 2 minggu tentang ISO 9001 secara lengkap pada setiap personel yang bertanggung jawab atas pemastian mutu perusahaan, termasuk unutk manajemen puncak. Adapun materi pelatihan ini mencakup : a. Introduction to ISO 9001 b. Sistem Design and Development c. Internal Quality Audit Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009 d. External Quality Audit lead assessorauditor Hasil dari pelatihan ini harus disebarluaskan dan dimasyarakatkan kepada para karyawan lain. 3. Pembentukan tim pelaksana ISO 9001 Untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan ISO 9001, perlu dibentuk “Tim Pelaksana ISO 9001” pada unit kerja yang akan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 tersebut. Agar efektif dan sukses pelaksanaannya, maka diperlukan 8 hal sebagai berikut : a. Kepemimpinan ketua yang proaktif b. Komitmen seluruh anggota tim c. Terlatih dalam teknik pemecahan masalah problem solving techniques d. Rapat-rapat yang terencana dan tercatat e. Kegiatan tim diakui sebagai kegiatan resmi perusahaan f. Adanya pengakuan dan penghargaan dari manajemen g. Kegiatan-kegiatan tim dapat dilihat oleh pemimpin h. Anggota tim dapat menikmati keberadaannya dalam tim 4. Menyiapkan dokumentasi sistem mutu Pada penerapan sistem mutu harus dilakukan persiapan dokumentasi yang mencakup : a. Introductiory visit jika perlu Seringkali diperlukan introductiory visit selama 1 hari yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan lingkup penilaian atas jenis operasi dan proses yang terlibat teknologi yang terlibat, struktur teknologi dan informasi lainnya Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009 yang diperlukan sehingga dapat dikaji secara efektif dokumentasi organisasi dan prosesnya. b. Diagnostik Berfungsi untuk menentukan status awal. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh konsultan yang berpengalaman selama 2 atau 3 hari. c. Penyusunan sistem dokumentasi mutu Berdasarkan hasil introductiory visit jika ada dan diagnostik, maka disusun sistem dokumentasi mutu yang mencakup : 1. Pedoman Mutu Quality Manual 2. Prosedur Sistem Mutu Quality Sistem Procedures 3. Instruksi Kerja Formulir 4. Dokumen pendukung lainnya 5. Uji coba sistem mutu Uji coba sistem mutu berfungsi untuk mengimplementasikan sebagian uji coba sistem dokumentasi yang telah disusun dan untuk melakukan penyesuaian serta perbaikan atas penerapan sistem mutu tersebut. 6. Audit mutu internal Audit mutu internal berfungsi untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dilaksanakan sepenuhnya dan memastikan keefektifan sistem tersebut agar dapat diidentifikasi peluang perbaikannya. 7. Sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001 Pada perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan standar ISO 9001 dan ingin memperoleh sertifikat ISO 9001, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut. Biasanya tidak semua badan sertifikasi Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009 menawarkan tahap yang sama dalam proses sertifikasi standar ini. Beberapa badan sertifikasi kadang memiliki paket-paket tambahan yang ditawarkan kepada perusahaan yang akan disertifikasi. Namun secara garis besar proses sertifikasi dapat digambarkan sebagai berikut : a. Pemilihan badan sertifikasi Sebelum memilih badan sertifikasi, maka hendaknya perusahaan melakukan penelitian terhadap badan sertifikasi tersebut terlebih dahulu. Apakah memiliki pengalaman yang cukup, serta biaya yang diperlukan. b. Pengajuan permohonan sertifikasi 1. Nama organisasi 2. Nama manajemen senior, wakil manajemen dan manajemen senior lainnya 3. Uraian deskripsi produk atau service yang dicakup dalam sistem mutu 4. Persyaratan-persyaratan, ketentuan dan standar yang relevan terhadap produk atau service. 5. Standar sistem mutu yang dipilih 6. Rincian lokasi yang tercakup dalam sertifikasi c. Penilaian awal pre-assessment 1. Desk Review of Documentation Untuk kepentingan Audit Mutu sebagai basis perencanaan audit, seringkali diperlukan Desk Review of Documentation yaitu Dokumen Pedoman Mutu ada kalanya disertai pula dengan beberapa Prosedur Sistem Mutu yang dikirimkan oleh pihak Audit kepada Lead Auditor untuk dikaji oleh Tim Audit di kantor Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009 Auditor yang bersangkutan, apakah dokumentasi mutu Pedoman Mutu dan sebaian Prosedur Sistem Mutu sudah sesuai dengan persyaratan sistem mutu ISO yang dipilih. Dari segi Desk Review of Documentation dapat pula disebut Adequacy Audit atau Sistem Audit atau Internal Audit. 2. Pre-Audit Visit Pre-Assessment Berdasarkan Desk Review of Documentation biasanya dilaksanakan Pre- Audit Visit yaitu kunjungan yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan ruang lingkup audit, jenis operasi dan proses yang terlibat serta memperoleh informasi yang akan membantu menyiapkan kegiatan audit. d. Penilaian Assessment Tujuannya untuk menetapkan bahwa organisasi sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan atas standar sistem mutu yang dipilih. Ini mencakup Adequacy Audit atau Sistem Audit dan compliance audit, yang dapat dilaksanakan selama 2-4 hari. e. Sertifikasi dan pemeliharaan Sertifikasi biasanya dapat dikeluarkan oleh badan sertifikasi dalam waktu satu bulan setelah lulus dalam penilaian. Setelah mendapat sertifikasi, sistem mutu harus senantiasa dipelihara. f. Pemeriksaan mendalam Pemeriksaan mendalam dilaksanakan oleh pihak badan sertifikasi, biasanya setiap 6 bulan, untuk memastikan bahwa sistem mutu yang diterapkan terus-menerus memenuhi persyaratan yang diperlukan. Jika tidak memenuhi persyaratan, sertifikat bisa dicabut kembali. Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009 g. Penilaian ulang Re-assessment Pelaksanaannya bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali. Setelah PT INALUM melalui proses yang panjang maka akhirnya PT INALUM berhasil melengkapi dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam Sertifikasi ISO 9001. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga konsistensi pelaksanaan ISO 9001 pada PT INALUM adalah melalui pelaksanaan audit mutu internal secara rutin yang dilaksanakan per triwulan oleh bagian audit mutu tersebut. Pelaksanaan audit mutu ini berguna untuk mengendalikan pelaksanaan dan pendokumentasian sehingga terlaksana dengan baik. Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1 34 77

Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

1 31 116

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

1 46 132

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERIMAAN SERTIFIKASI ISO 9001 PADA PT (PERSERO) ASURANSI KERUGIAN JASA RAHARJA

0 3 1

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

1 7 132

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

0 0 12

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

0 0 16

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu International Organization For Standardization (Iso 9001:2008) Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture Medan

0 1 3

IMPLEMENTASI THE INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION (ISO) POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Indarto AS

0 0 6