Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009.
USU Repository © 2009
permodalan di Tokyo dengan nama Nippon Asahan Aluminium co., Ltd., pada bulan November 1975.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian Proyek Asahan ini, maka pada tanggal 6 Januari 1976 di Jakarta didirikanlah PT
Indonesia Asahan Aluminium PT INALUM, suatu perusahaan patungan antara pemerintah Republik Indonesia dan Nippon Asahan Auminium co., Ltd. Untuk
menyelenggarakan pembinaan, perluasan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangnan proyek ini, pemerintah RI mengeluarkan KEPRES No. 51976
tentang Pembentukan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan.
Pada tanggal 20 Januari 1982, Presiden Soeharto yang datang bersama pejabat tinggi pemerintahan, meresmikan operasi tahap pertama pabrik peleburan
aluminium PT INALUM di Kuala Tanjung dan menyebut proyek ini sebagai “impian yang menjadi kenyataan”. Pada tanggal 14 Oktober 1982 dilakukan
ekspor perdana produksi PT INALUM ke Jepang dan Indonesia pun menjadi salah satu pengekspor aluminium batangan di dunia.
B. Ruang Lingkup PT INALUM
PT INALUM terdiri dari PLTA Sungai Asahan di Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium
di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan kini Kabupaten Batubara beserta seluruh prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek seperti :
Pelabuhan, jalan-jalan, perumahan karyawan, sekolah dan lain-lain, dengan investasi yang keseluruhannya berjumlah
± 411 milyar yen US 920.476.000.
Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009.
USU Repository © 2009
Adapun pembagian dari ruang lingkup PT INALUM yaitu : 1.
Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada
musim kemarau 60 m
3
detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m
3
detik. PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini,
dengan kapasitas total : Kapasitas terpasang
: 603 MW Output tetap
: 426 MW Output puncak
: 513 MW Adapun PLTA di Siguragura ini terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
a. Bendungan Pengatur
Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur
kestabilan air ke luar dari Danau Toba ke Sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan.
b. Bendungan Penadah Air Siguragura
Terletak di Simorea, berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura.
c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura
Stasiun pembangkit listrik ini berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator maisng-masing berkapasitas 71.5 MW dan merupakan PLTA
bawah tanah pertama di Indonesia.
d. Bendungan Penadah Air Tangga
Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009.
USU Repository © 2009
Bendungan Penadah Air Tangga digunakan untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga.
Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. e.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga Air disalurkan melalui sebuah terowongan di bawah tanah dengan panjang
3.150 m yang terpasang 4 unit generator masing-masing berkapasitas 79.2 MW dan berada di atas permukaan tanah.
f. Jaringan Transmisi
Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah
menara 271 buah dan tegangan 275 KV di Kuala Tanjung. Melalui gardu induk Kuala Tanjung, tegangannya diturunkan menjadi 33 KV untuk didistribusikan ke
tiga gedung tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya, masing-masing gedung tungku reduksi mempunyai dua unit penyarah silikon dengan DC 37 KA
dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk, kelebihan tenaga listrik dengan batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan
tenaga listrik tegangan 275 KV ini disalurkan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan
transmisi 150 KV. 2.
Peleburan Aluminium Pabrik peleburan aluminium merupakan bagian utama dari PT INALUM
dibangun di atas areal seluas 200 Ha berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan kini Kabupaten Batubara, Propinsi Sumatera Utara.
Pabrik peleburan aluminium terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009.
USU Repository © 2009
a. Bagian Tungku Reduksi
Unit Tungku Reduksi terdiri dari 3 gedung, masing-masing berukuran panjang
±640 meter dan lebar ±50 meter. Dalam masing-masing gedung dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas produksi 75.000
ton aluminium setiap tahun, dengan lisensi dari Sumitomo Aluminium Smelting Co., Ltd. Tungku terpasang dengan kapasitas produksi keseluruhan 225.000 ton
aluminium setiap tahun. b.
Gedung Karbon Gedung karbon yang memproduksi blok-blok karbon anoda yang akan
digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian, yaitu : Bagian Karbon Mentah, Bagian pemanggang anoda dan Bagian penangkaian. Di bagian
Karbon mentah, bahan baku kokas dan pitch keras diaduk dan dibentuk menjadi balok-balok anoda mentah kemudian dibawa ke bagian pemanggang anoda
dengan 106 tungku panggang tipe Riedhammer yang tertutup bertujuan untuk memanggang anoda sampai temperatur 250
C. Balok-balok anoda panggang kemudian dipindahkan ke bagian penangkaian untuk diberi tangkai yang berfungsi
sebagai lintasan arus pada tungku reduksi. Puntung balok anoda dari tungku reduksi kemudian diolah dan digunakan kembali untuk memproduksi balok
karbon mentah. c.
Bagian Penuangan Aluminium cair dari tungku reduksi diangkut ke bagian penuangan dan
setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampung, dibentuk menjadi aluminium batangan ingot yang beratnya masing-masing 50 pon
± 22.7 kg dan merupakan produk akhir PT INALUM yang dipasarkan ke dalam dan ke
Putri S. R. Tambunan : Analisis Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Sertifikasi International Organization For Standardization ISO 9001 Pada PT. Inalum, 2009.
USU Repository © 2009
luar negeri. Disini terdapat 10 buah tungku penampungan yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot.
C. Struktur Organisasi Perusahaan