Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Suri Chairani : Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, DAN NPL Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 performing loan NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio PER.

2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah : H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari net profit margin NPM, loan to assets ratio LAR, loan to deposit ratio LDR, dan non performing loan NPL terhadap price earning ratio PER. H 1 : b i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari net profit margin NPM, loan to assets ratio LAR, loan to deposit ratio LDR, dan non performing loan NPL terhadap price earning ratio PER. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5, jika nilai sig.t 0.05 maka H diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai sig.t 0.05 maka H 1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.13 Uji-t Coefficients a Suri Chairani : Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, DAN NPL Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .313 1.069 .292 .771 LN_NPM -.232 .090 -.273 -2.596 .012 LN_LAR -.999 .360 -.471 -2.778 .007 LN_LDR 1.651 .387 .700 4.267 .000 LN_NPL -.095 .082 -.126 -1.155 .252 a. Dependent Variable: LN_PER Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0 for windows Adapun hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai berikut : n = jumlah sampel = 72 k = jumlah seluruh variabel = 5 df = derajat kebebasan = n – k = 72 – 5 = 67 Uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah pada tingkat signifikansi = 0,05 sehingga t tabel yang dibaca adalah t ½ 0.05 yaitu t tabel 0.025 pada df = 67 adalah 2,000. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu : 1. H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 2. H 1 diterima jika t hitung t tabel pada = 5

a. Pengujian terhadap variabel NPM

Suri Chairani : Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, DAN NPL Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Variabel NPM mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PER karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,012 0,012 0,05, dengan koefisien regresi sebesar -0,232 dan nilai t hitung-2,596 - t tabel -2,000 . maka H 1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada NPM terhadap PER pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial NPM mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PER. Secara statistik hal ini diinterpretasikan sebagai berikut: kenaikan satu satuan NPM akan menyebabkan penurunan PER sebesar 0,232 satuan dengan asumsi variabel independen lain konstan. Teori menunjukkan bahwa tingkat NPM yang tinggi berarti bank mempunyai kemampuan menghasilkan laba bersih dengan persentase yang tinggi dalam pendapatan operasional. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Adhitama.

b. Pengujian terhadap variabel LAR

Variabel LAR mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PER karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,007 0,007 0,05, dengan koefisien regresi sebesar -0,999 dan nilai t hitung-2,596 - t tabel -2,000 maka H 1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada LAR terhadap PER pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial LAR mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PER. Secara statistik hal ini diinterpretasikan sebagai berikut: kenaikan satu satuan LAR akan menyebabkan penurunan PER sebesar 0,999 satuan dengan asumsi variabel Suri Chairani : Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, DAN NPL Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 independen lain konstan. Teori menunjukkan bahwa tingkat LAR yang tinggi berarti semakin kecil tingkat likuiditasnya, karena jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin besar dan pada akhirnya akan menurunkan nilai saham penurunan nilai PER. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Adhitama.

c. Pengujian terhadap variabel LDR

Variabel LDR mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PER karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,005 0,000 0,05, dengan koefisien regresi sebesar 1,651 dan nilai t hitung4,267 t tabel 2,000 maka H 1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada LDR terhadap PER pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial LDR mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PER. Secara statistik hal ini diinterpretasikan sebagai berikut: kenaikan satu satuan LDR akan menyebabkan peningkatan PER sebesar 1,651 satuan dengan asumsi variabel independen lain konstan. Teori menunjukkan bahwa tingkat LDR yang tinggi berarti bank telah meningkatkan jumlah kredit yang diberikan, sehingga pendapatan bunga akan meningkat. Peningkatan pendapatan tersebut akan meningkatkan laba yang diperoleh dan akhirnya mendorong peningkatan nilai PER. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kurniawan.

d. Pengujian terhadap variabel NPL

Suri Chairani : Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, DAN NPL Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Variabel NPL mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap PER karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, yaitu 0,252 0,252 0,05, dengan koefisien regresi sebesar -0,095 dan nilai t hitung-1,155 t tabel 2,000 maka H diterima, yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada NPL terhadap PER pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial NPL mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap PER. Secara statistik hal ini diinterpretasikan sebagai berikut: kenaikan satu satuan NPL akan menyebabkan penurunan PER sebesar 0,095 satuan dengan asumsi variabel independen lain konstan. Hal ini dikarenakan memburuknya kondisi perekonomian makro pasca-kenaikan harga BBM Oktober 2005, terjadi lonjakan NPL yang signifikan, terutama NPL untuk kredit investasi. Hal ini didorong oleh banyaknya debitur skala menengah ke atas yang terpukul dengan kenaikan harga BBM dan segala implikasi ekonominya seperti melonjaknya inflasi dan merosotnya daya beli masyarakat. Sehinga pada peiode 2004 hingga 2007 ada faktor lain yang lebih mempengaruhi PER dibandingkan dengan melihat dari sisi kredit macet NPL. Dari sini laba yang dihasilkan perusahaan perbankan menurun karena lonjakan NPL yang signifikan yang akhirnya mendorong penurunan nilai PER.

D. Koefisien Determinasi Uji Goodness of Fit