Pemahaman Tentang Laporan Keuangan Tujuan laporan Keuangan Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan Menunjukkan pendanaan dan investasi. Rasio Keuangan

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Laporan Keuangan

1. Pemahaman Tentang Laporan Keuangan

Hasil akhir dari akuntansi keuangan adalah tersusunnya laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dikatakan menjadi suatu titik tolak untuk menilai keadaan perusahaan organisasi. Keuangan sebagai salah satu unsur yang sangat vital dalam operasi hanya dapat digambarkan dengan jelas di dalam daftar keuangan Financial Statement. Menurut Abdul Halim, 1999;37, pengertian laporan keuangan “Laporan Keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten, dimana dari laporan keuangan yang diperoleh suatu pengetahuan tentang beberapa aspek keuanga suatu perusahaan.”

2. Tujuan laporan Keuangan

Menurut APB Accounting Principles Board Statement No. 4, Tujuan laporan keuangan diklasifikasikan secara khusus, umum, menempatkannya di bawah serangkaian batasan. Dengan mengetahui tujuan dan ciri-ciri tiap laporan keuangan, dapat diperoleh informasi mengenai keadaan perusahaan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diikhtisarkan sebagai berikut : a. Tujuan khusus laporan keuangan Maksudnya adalah, menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi secara umum. Apakah itu posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan. b. Tujuan umum laporan keuangan Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009 Yang dimaksudkan yaitu menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk :

1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

2. Menunjukkan pendanaan dan investasi.

3. Mengevaluasi kemampuan perusahaan memenuhi komitmen

4. Menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan. Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan merupakan suatu progresif report. Menurut standard akuntansi keuangan, laporan keuangan itu terdiri atas :

a. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Daftar neraca atau laporan neraca disebut juga laporan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada suatu periode tertentu. Jadi tujuan neraca untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga neraca disebut sebagai balance sheet.

b. Laporan Laba-Rugi

Bagaimana ikhtisar pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi sehingga menemukan jumlah laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan, akan digambarkan dalam Laporan Laba-Rugi. Menurut Kuswadi 2003:96 “Laporan Laba-Rugi adalah ringkasan mengenai pendapatandan beban laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.” Intinya, laporan ini merupakan aktivitas dan hasil aktivitas itu merupakan rinkasan yang logis dari penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu. Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009 Tujuan dari penyusunan perhitungan Laba-Rugi ialah utnuk mengukur kemajuan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat dan kegiatan perusahaan. Perhitungan Laba-Rugi akan dapat menceritakan bagaiman pertambahan atau pengurangan aktiva yang disebabkan penjualan jasa-jasa atau barang-barang. Jika kita melihat laporan Laba-Rugi dengan lebih dekat, akan terlihat bahwa depresiasi dan amortisasi merupakan komponen-komponen penting dari total biaya operasional. Karena mirip satu sama lain, depresiasi dan amortisasi, keduanya merupakan istilah yang lebih spesifik dari ‘penyusutan’ yang mencerminkan alokasi dari biaya aktiva selama masa manfaat mereka; akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan khusus yang penting. Depresiasi Depreciation adalah pembebanan tahunan terhadap laba yang mencerminkan estimasi biaya dolar dari peralatan modal yang digunakan dalam proses produksi. Depresiasi adalah penyusutan pada aktiva berwujud tangible asset. Seperti pabrik dan peralatan. Sedangkan amortisasi amortization adalah penyusutan pada aktiva tidak berwujud intangible asset seperti paten, hak cipta dan merek dagang. Sampai perubahan yang baru-baru ini terjadi dalam standar akuntansi, perusahaan-perusahaan diperbolehkan untuk meng-amortisasi goodwill yang dicatat ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain lebih daripada nilai bukunya. Sementara neraca dapat dianggap sebagai suatu potret dari waktu. Laporan laba-rugi akan melaporkan operasi selama satu rentang waktu. Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan bagian dari sebuah pelaporan keuangan. Fungsinya sebagai pelengkap, dan tujuannya adalah memberikan informasi mengenai berbagai perubahan perkiraan-perkiraan aktiva dan passive untuk suatu periode tertentu, yang umumnya 2 periode akuntansi. Laporan ini merupakan ikhtisar perubahan sumber dan penggunaan modal kerja, istilah modal kerja working capital, yaitu laporan yang memperlihatkan sumber-sumber darimana modal kerja diperoleh dan bagaimana penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan. Laporan ini menunjukkan arus daripada modal kerja di perusahaan selama suatu kondisi tertentu dan dipergunakan untuk menganalisa hasil operasi perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan. Untuk menganalisa hal tersebut di atas, dibutuhkanlah laporan keuangan komperatif yaitu laba-rugi dan daftar neraca untuk 2 tahun yang berurutan untuk perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan komperatif adalah daftar yang memuat beberapa laporan keuangan yang disejajarkan, maksudnya ialah untuk saling membandingkan pos-pos dalam laporan keuangan pada suatu periode dengan pos-pos yang sama dalam laporan keuangan yang lain, agar dengan demikian dapat ditarik kesimpulan tertentu dari perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut.

3. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan pembandingan dari pos-pos atau elemen laporan keuangan yang dalam hal ini adalah nerca dan laporan laba rugi. Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009 Pembandingan dilakukan terhadap antar pos-pos dalam laporan laba-rugi dan terhadap pos-pos neraca dengan pes-pos laba-rugi. Analisis laporan keuangan ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dari Dana Pensiun HKBP ini. 1. Rasio Likuiditas Rasio ini akan mengukur dan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dengan segera. 1. a. Current Ratio Yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancardengan utang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar utang jangka pendek. Rumus dari Rasio ini adalah : CR = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Maka dari data laporan keuangan Dana Pensiun HKBP tahun 2006 dan 2007, dapatlah dihitung besar Current Ratio-nya. CR 2006 = Rp 1.783.859.639,- = 61,30 atau 6130 Rp 29.102.377,- CR 2007 = Rp 1.367.700.744,- = 46,32 atau 4632 Rp 29.524.962,- Pada umumnya, current ratio 2:1 sudah dianggap baik. 1. b. Cash Ratio Rumus untuk menghitung Cash Ratio ini adalah sebagai berikut : Cash Ratio : Kas dan Bank + Surat- surat berharga Kewajiban lancar Maka , Cash Ratio 2006 = Rp 29.102.377,- Rp 192.594.468,- + Rp 15.397.790.355,- Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009 = Rp. 15.590.384.823,- = 535,71 Rp. 29.102.377,- Cash Ratio 2007 = Rp 520.045.876 + 17.918.965.007,- Rp. 29.524.962,- = Rp. 18.439.010.883,- 1. c. Working Capital To Totall Assets Ratio WCA = 633,59 Rp. 29.102.377,- rasio ini dihitung berdasarkan rumus : WCA = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar Maka, WCA 2006 = Rp. 1.783.859.639,- - Rp. 29.102.377,- Rp. 29.102.377,- = Rp. 1.754.757.262,- = 60,30 Rp. 29.102.377 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas atau yang sering disebut juga sebagai rasio leverage, berfungsi untuk mengukur perbandingn dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan menghitung Total Debt To Total Assets Ratio DAR. Rumusnya adalah : DAR = Total Hutang Total aktiva Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009 Maka, DAR 2006 = Rp. 19.204.916.594,- = 1 Rp. 19.204.916.594,- DAR 2007 = Rp. 21.371.885.554,- = 1 Rp. 21.371.885.554,- Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008. USU Repository © 2009

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

1. Pengertian dan Jenis Dana Pensiun.

1. A. Pengertian Dana Pensiun Dana Pensiun sebagai Lembaga Keuangan Non-Bank, yang fungsinya untuk mengumpulkan dan menylurkan dana, diselenggarakan dalam upaya memberikan jaminan kesejahteraan pada karyawan. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk manfaat pensiun pada saat karyawan tersebut memasuki masa pension atau mengalami kecelakaan. Jaminan tersebut akan memberikan ketenangan pada karyawan karena adanya kepastian akan masa depannya. Secara psikologis, jaminan akan masadepan ini akan meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga akn menguntungkan, baik pihak perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Jaminan kesejahteraan yang dikemas dalam manfaat pensiun diberikan pada karyawan dan keluarganya secara berkala sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, yaitu UU No. 11 thn 1992. undang-undang tersebut didukung PP No. 76 1992 tentang Dana Pensiun pemberi kerja dan PP No. 77 tentang dana pensiun lembaga keuangan. Perangkat-perangkat peraturan tersebut diundangkan dengan maksud untuk mendukung terselenggaranya pengelolaan Dana Pensiun yang dapat memberikan manfaat yangoptimal bai pesertanya.