Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Modal kerja Musiman Seasonal Working Capital, yaitu modal
kerja yang berubah sesuai dengan fluktuasi musiman. 2.
Modal kerja Siklis Cyclical Working Capital, yang berubah berdasarkan fluktuasi konjungtur.
3.
Modal kerja Darurat Emergency Working Capital, yakni modal kerja yang mengalami peruahn oleh karena keadaan darurat yang
tidak diperkirakan sebelumnya.
3. Unsur-Unsur Modal Kerja Modal kerja terdiri atas 4 komponen utama : Kas, Sekuritas, Persediaan
dan Piutang. Fokusnya adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan
pengelolaan masing-masing komponen di atas. Untuk setiap jenis aktiva, perusahaan menghadapi suatu pertukaran
fundamental : Aktiva Lancar yaitu modal kerja dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Semakin besar kepemilikn atas ativa lancer, semakin kecil perusahaan
menghadapi bahaya kekurangan aktiva tersebut, sehingga semakin rendah risiko operasinya.
Akan tetapi, memiliki modal kerja membutuhkan biaya jika persediaan terlalu besar, mak perusahaan akan memiliki aktiva yang menghasilkan
pengembalian nol atau bahkan negatif jika biaya penyimpanan dan kerusakannya tinggi. Dan tentu saja perusahaan harus mendapatkan modal untuk membeli
aktiva seperti persediaan, dan modal ini juga membutuhkan biaya, dan hal ini semakin meingkatkan hambatan dari persediaan yang berlebihan atau piutang
atau bahkan kas. Jadi, terdapat tekanan untuk memiliki jumlah aktiva lancar
Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009 hingga tingkat minimal yang konsisten dengan menjalankan bisniskegiatan
operasi perusahaan atau organisasi seperti Dana Pensiun HKBP ini khususnya, tanpa adanya gangguan.
4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk mengetahui bagaimana dana yang tersedia digunakan seefektif mungkin dan
bagaiamana dana tersebut dibelanjakan atau dengan kata lain dari mana sumber dana tersebut dibelanjakan atau darimana sumber dana diperoleh dan untuk apa
dana tersebut digunakan. Pada dasarnya, modal kerja itu terdiri dari 2 dua bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah yang minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan.
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa. Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaliknya
dibiayai oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan
akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit dan semakin besar jaminan bagi kreditur
jangka pendek. Disamping dari investasi para pemlik perusahaan, kebutuhan yang permanent dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang
Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009 jangka panjang lainnya. Tetapi dalam hal ini perusahaan harus
mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan bersumber dari :
1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah pendapatan yang tampak dalam
laporan perhitungan Laba-Rugi ditambah dengan depresiasi atau amortisasi. 2.
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga Marketable Securities 3.
Penjualan saham atau obligasi 4.
Penjualan aktiva tetap. Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila : 1.
Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik saham.
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancer karena adanya penjualan aktiva tetap ataupun melalui proses depresiasi.
3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi,
hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.
Dengan kata lain bahwa modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar bertambah diimbangi dengan perubahan sektor atau pos tidak lancar not current
account. Dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja, yang
menjadi sumber dari modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009 1.
Berkurangnya aktiva tetap. 2.
Bertambahnya hutang jangka panjang 3.
Bertambahnya modal 4.
Adanya keuntungan dari operasi perusahaan.
Sedangkan yang menjadi penggunaan modal kerja suatu perusahaan
dapat berasal dari : 1.
Pembayaran kas deviden Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja kas
deviden dibayar dari keuntungan netto sesudah pajak. 2.
Bertambahnya aktiva tetap Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva
tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja. 3.
Berkurangnya hutang jangka panjang Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah
melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali hutang merupakan penggunaan modal kerja.
4. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali dan mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.
Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang mempengaruhi penggunaan modal kerja.
5. Adanya kerugian karena operasi perusahaan
Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009 Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau berkurangnya hutang. Bertambahnya hutang merupakan sumber modal kerja tetapi dengan adanya kerugian merupakan
penggunaan modal kerja. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan
penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut : 1.
Menyusun laporan perubahan modal kerja pada 2 saat neraca. Laporan ini menggambarkan perubahan masing-masing unsure-unsur modal kerja
atau current account antara 2 titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta perubahan
modal kerja. 2.
Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur. Dalam hal ini adalah mengelompokkan unsure-unsur not current account antara 2 titik
waktu tersebut ke dalam golongan yang dapat memperbesar atau memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan Laba-Rugi, terutama laba
ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek memperbesar atau memperkecil modal kerja.
4. Berdasarkan informasi di atas dapatlah disusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja. Dengan adanya analisa laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui bagaimana manajemen
mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.
Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp Huria Kristen Batak Protestan, 2008.
USU Repository © 2009
G. Kebijakan Modal Kerja