Pengertian Investasi Pengertian dan Asas-Asas dalam Investasi

Arus investasi asing di negara-negara berkembang sekarang kian meningkat. Peningkatan arus investasi asing ini juga dipengaruhi dengan adanya kesepakatan Agreement on Trade Investment Measures TRIMS dalam General Agreement on Tariffs and Trade GATT putaran Uruguay 1994. Faktor utama derasnya arus investasi paska kesepakatan ini ialah adanya perlakuan yang sama bagi modal dalam negeri maupun modal asing, sehingga seakan tidak ada hambatan lagi bagi PMA untuk ikut dalam direct investment di negara negara berkembang. Meskipun sebenarnya tetap saja ada pembatasan bagi sektor-sektor yang tertutup bagi PMA. 10

B. Pengertian dan Asas-Asas dalam Investasi

1. Pengertian Investasi

Keberadaan investasi di negara-negara berkembang tumbuh pesat, salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena adanya ekspansi pasar yang dilakukan oleh negara-negara maju. Konsep investasi sendiri memiliki pengertian yang luas. Kata investasi di Indonesia lebih dikenal dengan istilah penanaman modal. Hal ini lebih mempermudah pemahaman karena dalam konteks investasi kita mengenal istilah direct 10 Dalam Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanam Modal, telah ditentukan 4 klasifikasi bidang usaha, meliputi: 1 daftar bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal; 2 daftar bidang usaha yang tertututp untuk penanaman yang dalam modal perusahaan ada pemilikan warga negara asing dan atau badan hukum asing; 3 daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan patungan antara modal asing dan modal dalam negeri; 4 daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu. investment yakni penanaman modal itu sendiri dan indirect investment yakni investasi dalam bentuk surat-surat berharga negotiable instrument 11 yang diperjualbelikan di pasar modal. Dalam konteks karya tulis ini, investasi yang dimaksud adalah direct investment atau penanaman modal. Pengertian investasi yang diberikan oleh Organization for Economic Co-operation and Development OECD yaitu : ”direct investment, is mean acquisition of sufficient interest in an undertaking to insure its controle by the investor”. 12 Dalam kerangka hukum nasional, pengertian investasi atau penanaman modal dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah “Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia”. Pengertian investasi yang diberikan di atas merupakan bentuk pengertian investasi secara umum baik investasi dalam negeri maupun investasi asing. Pengertian investasi asing secara khusus dapat dilihat 11 Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagaipelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang. Lihat Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007, h. 5. 12 Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Cet-III, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 44. dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menyebutkan bahwa: 13 “Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam neg eri”. Pengertian lain dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing: “Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-Undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atas berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut” 14 . Di samping istilah penanaman modal asing, kita juga menggunakan istilah modal asing dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 dan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007. Ketika kita menganalisis perbedaan definisi modal asing dari kedua Undang-Undang tersebut maka perbedaan antara keduanya adalah: 15 a. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 Definisi dari pasal ini sangat luas karena modal asing tidak hanya dalam bentuk uang, tetap juga dalam bentuk alat-alat perusahaan 13 Pasal 1 ayat 3 dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 14 Dikutip dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. 15 Salim, H. S. dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: Rajagrafindo Perrsada, 2008, h. 152. dan penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama tidak dibiayai dengan kekayaan devisa Indonesia. b. Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Definisi modal dalam Undang-Undang ini adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki penanaman modal yang mempunyai nilai ekonomis. 16 Konstruksi modal asing dalam ketentuan ini difokuskan kepada kepemilikan modal. Kepemilikan modal asing ini dikategorikan menjadi lima macam, yaitu: 1 Negara asing; 2 Perseorangan warga negara asing; 3 Badan usaha asing; 4 Badan hukum asing, danatau; 5 Badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Sedangkan pengertian penanaman modal asing menurut pakar diberikan oleh Prof. M. Sornarajah yang memberikan definisi penanaman modal asing sebagai berikut: “transfer of tangible or intangible assets from one country to another for the purpose of use in the country to 16 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal generate wealth under the total or partial control of the owner of the assets ”. 17

2. Asas-Asas Investasi